M | 12 | Your Name

13.1K 3K 501
                                    

Ulista Pyatnitskaya adalah jalan tertua di Moskow yang diapit dua stasiun metro. Tapi orang lokal menyebutnya sebagai "Patriki Untuk Kaum Miskin". Kali pertama Kira mendengar sebutan itu ia bingung, kali kedua dan berikutnya ia tersenyum.

Jalan Pyatnitskaya adalah deretan kafe dan bar dengan harga murah dan tidak akan pernah keluar kata "menyesal" ketika mencicipi setiap makanan dan minuman yang ada. Jadi ia dengan sedikit ringan hati membawa tiga orang itu ke sana.

Selesai membayar semua tagihan yang telah dinikmati, ia keluar dengan embusan napas melihat total pengeluarannya. Walau murah, tetap saja ia harus lebih banyak berhemat untuk beberapa minggu ke depan.

Matanya melihat Jiro dan Barnerd dengan raut wajah tak senang bersama perdebatan. Elena di tengah-tengah itu tampak seperti penontonnya. "Tempat selanjutnya biarkan aku yang membayar kalian." Barnerd bersuara tegas ketika Kira bergabung.

"Tidak." Jiro menggeleng setelah melihat Kira dengan syal diikat asal itu berdiri di sisi Barnerd. Dahi Jiro mengernyit ketika pemandangan itu terlihat menjanggal. "Kali ini adalah tebusan permintaan maafku."

"Kau tidak memiliki kesalahan padaku," balas Barnerd. "Lagi pula aku ingin melakukannya karena telah berpikir hal yang tidak-tidak denganmu bersama Kira."

Elena berdiri di sebelah Jiro mengangguk menyetujui kata-kata Barnerd.

"Bagaimana ya ... tapi aku dan Kira telah berencana untuk mentraktir kalian berdua bersama-sama. Jadi tempat selanjutnya, aku yang akan membayar." Jiro masih pada argumennya.

"Kalau begitu, setelahnya saja."

"Setelahnya lebih baik pulang."

"Dalam perjalanan pulang aku akan mentraktir kalian."

"Tapi metromu beda arah, bukan?"

"Aku bisa mengantar Kira pulangㅡkalau itu maksudmu."

"Aku dan Kira memiliki metro yang sama. Ia pulang bersamaku akhir-akhir ini."

"Apa kalian hanya akan memikirkan satu wanita di sini dan lupa kalau aku juga wanita?" Elena menghentikan perdebatan konyol itu dengan pertanyaannya. Lalu memindahkan kedua tangannya kepada lengan Kira. Memeluknya seolah benda berharga yang tidak ingin direbut. "Ia akan pulang denganku malam ini. Kalian hmm ... aku tidak percaya kalian untuk malam ini."

Elena meninggalkan kedua pria itu, berjalan bersama Kira lebih dulu dan berhenti ketika melihat kedai-kedai di dekat stasiun metro. "Kalau begitu tujuan selanjutnya Jiro yang membayar. Kebetulan aku ingin pai isi yang ada di sana. Bagaimana menurutmu Kira?"

Tapi Kira memikirkan hal lain. Bagaimana pria itu membayar tiga porsi pai isi? Pria itu, sangat pelit dengan rubelnya! "Kira." Elena kembali memanggil dirinya, dan ia mengangguk.

"Pirozhki¹, 'kan?"

"Ya. Kalau pirogi² hanya ada untuk perayaan besar. Lagi pula aku lebih suka digoreng daripada dipanggang."

Antrean untuk kedai itu cukup panjang dan Jiro membiarkan dirinya mengantre sementara tiga orang lainnya menunggu di luar barisan. Selagi barisan itu terus maju, mata abunya mengawasi. Sesekali mata Kira bertemu dengannya. Pandangan sinis wanita itu dibalasnya dengan kelopak menyipit.

MOSCOW ✓ | New EditionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang