Part IV

59.2K 1.8K 14
                                    

Didedikasikan untuk all my beloved loyal readers yang masih tetap nungguin kelanjutan cerita ini....so much thank you for you all...buat yg udah VOTE, you are the best and for @ViraTale, @fietrie, @milaarmaiyn, @UputRantauTula...you are the great readers....for silent readers, pleaseeee with VOTE

  

"AKU ingin diselesaikan seperti biasanya," lelaki yang berdiri didepannya mengangguk tanpa ekspresi, matanya menatap langsung ke arah Nick seakan menunggu instruksi selanjutnya.

"Tambahkan inves saham ke perusahaan suaminya, kurasa mereka akan sangat berterima kasih akan hal itu." tambah Nick dengan malas-malasan.

"Apa untuk the lady hanya itu saja, sir?" Nick merenung sejenak memikirkan ucapan lelaki yang sudah lama bekerja dengannya dan begitu ia percayai.

"Itu sudah cukup, Daniel." putusnya sembari membayangkan wanita yang menjadi penghangat ranjangnya beberapa hari belakangan ini.

Dua minggu ia menjalani affair dengan wanita itu dan ia merasa sudah cukup untuk memuaskan hasratnya dan ia mulai merasa bosan walaupun berjam-jam diranjang bersama wanita itu masih membuatnya bergairah namun ia mulai merasa kurang bersemangat, ia merindukan sebuah tantangan baru dan ia menginginkan pengejaran baru.

"Apa ada laporan yang harus aku tahu?" ia mengalihkan pikirannya dimana ia sekarang duduk di lantai paling atas gedung pencakar langit termegah di Manhattan, sudah saatnya ia fokus ke urusan yang lebih serius.

Didepannya Daniel membuka note yang dipegangnya sejenak seakan mengingat kembali apa yang akan ia laporkan dan kembali menatapnya, "Semuanya berjalan dengan baik, hanya saja ada permintaan dari pimpinan yang terdahulu untuk mempertahankan semua karyawan yang ada."

Nick memutar kursinya menghadap ke jendela kaca yang langsung mengarahkannya ke arah lautan, "Apa yang membuatnya berpikir aku akan memecat semua karyawannya?"

"Aku rasa ia hanya khawatir, sir." ujar Daniel lirih.

"Apa ada lagi permintaan orang tua itu?" ada perasaan tidak suka yang terkandung dalam suaranya karena ia amat tidak menyukai jika seseorang mendikte apa yang harus ia lakukan apalagi dalam menjalankan perusahaannya.

"Ia mengundang anda untuk datang ke pesta perpisahan yang akan diadakan jumat malam nanti sekaligus untuk memperkenalkan anda kepada semua karyawannya." lapor Daniel hati-hati, setelah lama mengikuti Nick membuatnya memahami bagaimana menghadapi emosi bosnya itu.

"Menurutmu, disana aku bisa menemukan hiburan?" ada ketertarikan yang memicu minatnya, ia tidak pernah menjalani affair dengan karyawannya sendiri dan selama ini ia menghindari hal itu tapi karena perusahaan yang baru ia ambil alih tidak langsung ia pimpin membuatnya berharap untuk mendapatkan sebuah petualangan baru.

"Kemungkinan itu ada, sir. Apalagi yang saya dengar putri dari Mr. West sangat menarik."

Kening Nick berkerut, jiwa penantangnya mulai tergelitik. Ia membutuhkan tantangan baru dan ranjangnya sudah kosong dan dingin sejak 2 hari yang lalu dan ia tidak mungkin bisa membiarkannya tetap seperti itu selama ia berada di Manhattan.

"Kurasa tidak ada salahnya juga, lagipula aku tidak punya jadwal apapun bukan di malam itu." semangatnya mulai bangkit, mulai membayangkan apa yang akan ia hadapi dan berharap ada yang menarik minatnya dan membuatnya menjadi sebuah tantangan yang lebih sulit dari yang pernah ia taklukan.

"Sampaikan pada tuan pesta kalau aku akan datang," ujarnya lalu melambaikan tangan sebagai kode kepada pegawainya yang paling setia itu untuk meninggalkannya sendiri.

Ia menikmati pemandangan didepannya, keruwetan lalu lintas dipadu dengan kesegaran laut yang terbentang menjadikan Manhattan menjadi kota yang menarik perhatiannya sejak ia menginjakan kakinya ke kota itu dan membuatnya memutuskan untuk mengambil alih perusahaan paling besar di kota itu.

You Are Mine (Available On Playstore)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang