Prolog

43 3 0
                                    

23 Agustus 2016

Suara orang begitu ramai melihat seorang anak perempuan berusia sekitar 17 tahun tergeletak tak berdaya dengan kepala mengeluarkan darah akibat tertabrak bis dengan kecepatan tinggi. Memakai seragam sekolah bertuliskan "Charis High School" sambil memegang anak anjing yang dia selamatkan. Seorang saksi mengatakan bahwa sebelum kecelakaan, anak perempuan tersebut melihat anak anjing sedang berdiam di zebra cross sambil membawa sebuah daging yang diberikan oleh pemilik toko daging. Namun, bis dengan kecepatan tinggi tidak bisa melihat bahwa ada seekor anak anjing sedang berdiam di tempat penyebrangan tersebut. Anak perempuan yang dilihat saksi itu berlari dari trotoar untuk menyelamatkan anak anjing tersebut tapi takdir berkata lain. Anak perempuan itu terlempar sejauh 2 meter dengan kepala sudah mengeluarkan darah. Ambulance bersuara dengan berisiknya di siang hari tepat pukul 15.00 yang kemudian membawa anak perempuan itu ke rumah sakit.

Koma. Ya, anak perempuan yang begitu polos dan terkenal ceria dikalangan teman – temannya itu koma sudah sekitar 1 bulan lamanya. Orang tua dari anak tersebut tidak tahan melihat anaknya masih belum sadar dari komanya. Teman – teman yang dikenalnya pun menangis di kala sebentar lagi akan lulus dari SMA. Mereka tidak bisa merayakan kelulusan bersama dengan anak perempuan tersebut dikarenakan masih terbawa arus mimpi yang belum bisa dibangunkan oleh orang – orang sekitar, termasuk dokter dan suster yang merawatnya. Orang tua dari pihak perempuan berdoa, begitupun dengan teman- temannya untuk bisa disadarkan dari komanya agar bisa melihat keceriaannya bersinar diwajahnya kembali.

Dari luar jendela kamar 301, kamar yang merawat anak perempuan itu, terlihat sesosok laki – laki gagah dengan masih menggunakan seragam yang sama yaitu "Charis High School" melihat dari pinggir jendela dengan muka penuh air mata. Menyesal telah meninggalkan anak perempuan tersebut demi perempuan lain. Dia merasa bersalah dan tidak ingin menemui anak perempuan tersebut karena takut air matanya mengucur tak terbendung melihat orang yang disayang berbaring dengan perban di kepalanya dan selang di hidungnya yang masih menempel untuk bernafas.

Ketika anak laki – laki itu bergegas pulang, ada seorang nenek yang begitu cantiknya menyapa dia dengan penuh senyum di mukanya, persis senyum yang dimiliki anak perempuan yang berbaring di kamar 301. Anak laki – laki itu langsung berpikir bahwa nenek tersebut adalah nenek dari anak perempuan itu. "apakah kamu tidak ingin masuk?" kata nenek itu berkata ke anak laki – laki tersebut sambil menenteng kantong plastik berisi makanan. "Tidak nek. Aku hanya ingin menyapanya dari jarak jauh saja karena aku takut." Anak laki – laki itu berkata dengan gagah meskipun air mata masih membasahi pipinya. "takut? Tunggu. Apakah kamu anak laki- laki itu? Yang di ceritakan oleh cucuku kalau ada seorang yang sangat peduli dengannya sampai dia tidak mau berpisah dengan laki – laki yang sudah diceritakan oleh saya. Apakah itu kamu?". Anak laki – laki itu tertegun dan tidak menyangka kalau orang yang dicintainya begitu peduli dengan dia sedangkan dia malah bermain dengan cewek lain. Dia pun menangis dan nenek tersebut langsung memeluk anak laki – laki itu dengan hangatnya.

Nothing to WorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang