Nothing to Worry

Perjalanan Bag. 6

10 Juli 2018

Pukul 09.45

Adhira sedang membereskan beberapa kertas di atas meja kuliahnya. Sudah dua bulan sejak kuliah diliburkan karena pergantian semester, Adhira kembali beraktivitas melanjutkan kuliahnya di semester 5. Begitupun Lisa dan Mary yang juga melanjutkan aktivitas kuliahnya masing - masing. Baru kali ini mereka bertiga di tempatkan di kampus yang berbeda. Meskipun mereka bertiga memilih Universitas yang berbeda, tapi mereka memilih jurusan yang sama yaitu di bidang Hukum. Adhira kuliah di Universitas Queensland. Universitas yang berasal dari Australia ini memiliki cabang di Indonesia. Universitas ini merupakan sebuah institusi yang unik yang secara konsisten masuk ke 50 besar terbaik universitas di dunia. Para mahasiswa disini didukung dengan fasilitas jutaan dolar seperti Bangunan Teknik Lanjutan, Pusat Kesehatan Mulut, Pusat Keunggulan Farmasi, dan Fasilitas Penelitian Boeing.

Universitas Queensland menghasilkan para lulusan yang memberikan dampak posistif bagi lingkungan sekitar mereka, dan menjadi pemimpin dalam bidang pilihan mereka. Mahasiswa - mahasiswa disini juga dapat mengakses 1,25 juta buku online, lebih dari 825.000 buku cetak, dan bergabung dengan lebih dari 200 klub dan perkumpulan. Di universitas ini, para mahasiswa akan belajar untuk menerapkan teori dalam praktek di tempat kerja, memperdalam pengertian dan ketertarikan mereka. Terdapat 6 fakultas di Universitas Queensland diantaranya adalah Business, Economics and Law(BEL), Teknik, Arsitektur, & Teknologi Informatika, Health and Behavioural Sciences/Ilmu Kesehatan dan Perilaku, Ilmu Sastra dan Sosial, Kedokteran, dan Sains. Di fakultas ini, Adhira mengambil fakultas yang berhubungan dengan hukum yaitu Business, Economics, and Law. Tidak kalah dengan 6 fakultas yang terbaik, terdapat juga 8 institut penelitian salah satunya adalah Global Charge Institute (GCI)/Institut Perubahan Global. Adhira selalu meraih prestasi yang membanggakan makanya dia bisa mendapatkan beasiswa di Universitas ternama di Australia ini. Ada jurusan - jurusan populer juga di Universitas ini yaitu Bisnis, Ekonomi, & Hukum, Sastra dan Ilmu Sosial, Teknik, Arsitektur, dan TI , Ilmu Biomedis, Sains, Kedokteran, Ilmu Kesehatan dan perilaku, serta Psikologi.

Sedangkan Universitas yang ditempati oleh Lisa adalah Radbound University dan Mary menjadi mahasiswa di Erhasmus University. Kedua Universitas yang di tempati oleh Lisa dan Mary memiliki Jurusan Hukum yang terbaik di Indonesia. Tidak heran mereka selalu menomorsatukan jurusannya agar bisa menjadi hakim ternama di Indonesia.

Jam kuliah Adhira telah usai dan dia mengajak Lisa dan Mary untuk nongkrong bersama di salah satu Mall ternama di Jakarta Barat. Bis Transjakarta menyambut Adhira untuk dinaiki dan akan mengantarnya sampai di halte berikutnya. Jarak dari Universitas Adhira dan Mall itu tidak jauh sehingga Adhira lebih memilih menaiki transportasi umum ketimbang naik kendaraan pribadi. Handphone Adhira berbunyi. Line dari Daffin. Awal dari Daffin bisa mengetahui username Line Adhira yaitu ketika hari dimana Daffin pergi bersama Vanny ke acara pesta temannya Vanny di Jakarta. Daffin meminta usernamenya Adhira takut terjadi apa - apa dengan Adhira di rumah sendirian. Jadi semenjak Daffin memiliki usernamenya Adhira, tiada hari chat Daffin selalu mengganggu keseharian Adhira sampai - sampai Adhira dibuat pusing oleh chatnya Daffin.

Kamu dimana,Ra? Udah pulang kuliah?

Aku ingin jemput kamu.

Adhira masih ragu untuk membalas chat dari Daffin karena baru beberapa minggu ia mengenal Daffin dan dia masih tidak percaya dengan omongan Daffin tentang separuh jiwa Daffin itu adalah Adhira. Adhira mungkin pernah mengenal dia di suatu tempat tapi dia tidak ingat apa - apa sama sekali. Entah mengapa semenjak Daffin terus mengechat dirinya, hati Adhira seperti tumbuh sesuatu yang makin hari akan makin berbunga seperti yang ia alami saat ini. Ia merasa senang dan juga ragu. Akhirnya Adhira menjawab chat dari Daffin dengan begitu singkat dan jelas.