Chapter 6

23 4 0
                                    



**

'Apa?
Dia disini?
Dijakarta?.. Kau yakin?'
Ucap Sika pada Khana yang kini telah menceritakan sedikit kabar apa yang ia terima kemarin dari surat terakhir ia baca dari pria itu..
Khana mengangguk mengiyakan dengan diri nya yang kini cukup gelisah..

'Apa yang membuat mu gelisah../?'

'Eoh?.. tidak ada, tidak ada apa-apa..'

'Jujur pada ku,
Kau ingin bertemu dengan nya bukan../?'

Khana seketika menggeleng kan kepala nya, menyangkal semua apa yang senior nya pikirkan..

'Jangan membuang kesempatan khana'ah..
Apa kau ingin terus seperti ini/?..
Apa surat menyurat akan memperjelas hubungan kalian berdua..
Aku bersungguh-sungguh ingin kau menemui nya, dan mengubah arah mu sekarang..
Apa kau mencoba jual mahal, dan menunggu nya hingga ia yang memanggil mu..
Kau tidak akan tau, pria akan berpaling dengan mudah karna sesuatu..'

'Dia tidak seperti yang kau bayangkan..
Dan lagi pula, ia selalu siap untuk ku panggil.. dan ia menginginkan nya di surat kali ini..'

'Karna itu.. bukankah kau harus merespon balik keinginan nya..
Kau juga menginginkan pertemuan..
Kau benar-benar keras kepala..
Apa yang harus ku lakukan pada mu.. ckckckc'

Sika menyerah mengomeli khana dan meninggalkan nya di kantin di meja nya seorang diri ..
Khana berdiam diri diduduk nya..

'Aku tidak tahu,
Apa ini benar terjadi..
Apa yang harus ku lakukan..
Khana!.. aku ingin kau memanggil ku..
Aku ingin menemui mu..'
Lubuk hati khana bersuara..
Sepanjang jalan ia melangkah hingga jam pulang kerja menuju rumah..
Khana hanya memikirkan nya..

••

To: LautBiru
.
•Sepanjang malam ku memikirkan apa yang harus ku tulis kan pada mu..
Setelah apa yang ku dengar dari mu terakhir kali..
Bahwa kau berada didekat ku,
Ku pun juga merasakan nya, bahkan jika kau tidak disini ku tetap merasakan nya bahwa kau ada di sekitar ku dan membuat ku nyaman setiap saat..
Tentu saja, surat dan tulisan mu selalu bersama ku..

Apa kau tidak lelah..
Tumpukan kertas ini selalu membayangi ku akan dirimu..
Aku ingin kau memanggil ku..
Aku bersungguh-sungguh saat ini, aku ingin kau mempertanyakan nama ku dan memanggil ku..
Aku ingin mendengar mu memanggil ku..
Baiklah..
Mari ciptakan pertemuan yang selama ini kita harapkan..
Dan kau pasti tau apa yang sebenar nya ingin ku perjelaskan pada mu..

Taman Cattleya,
Pukul 16.00..
Aku mengenakan cardigan maron..

•▪

Beberapa minggu kemudian..
Di akhir pekan, khana siap menuju taman yang ia janjikan..
Seseorang yang selama ini ia kenal akhir nya akan memanggil nama nya..
Khana akan menyebutkan nama nya pada seseorang tersebut..

Khana mengenakan cardigan maron dengan rambut nya terurai panjang di pundak nya..
Tas yang menggantung di pundak nya menambah kesan wanita ideal pada diri nya..

Khana sampai duluan di taman tersebut, karna ia melihat sekitar nya dan tak melihat siapapun yang membuat nya yakin adalah seseorang yang akan ia temui..

Khana duduk di kursi panjang memandang indah nya taman yang berada di depan nya..

Satu jam berlalu, khana tak menemukan seseorang yang menghampiri nya..
Khana hanya diam dan terus melihat sekitaran taman tersebut..
Khana pun beranjak dari tempat nya ..

'Maaf membuat mu lama menunggu..
LangitBiru?..'

Seseorang datang berlari menghampiri nya..
Khana berbalik dan menemukan seorang wanita seusia senior nya kini memandang nya..

Khana dalam kebingungan nya seorang diri,
Bertanya-tanya siapa wanita ini,
Walau pertama kali ia mendengar suara yang ia kenal lewat radio adalah seorang pria..

'Maafkan aku..
Maafkan aku karna terlambat,
Dan maafkan aku karna aku yang datang, bukan yang kau tunggu..
.
LautBiru yang kau kenal,
Aku datang mewakili nya karna ia tidak bisa menemui mu dan tidak akan pernah bisa ..'



Tbc...•...

Laut Biru Ntuk Langit Biru [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang