■●■
Dirumah sakit..
Tari kembali dengan membawa teko air minum untuk Rakhan..
Namun ia tak menemukan Rakhan dikamar tersebut..'Kemana dia pergi/?..'
Tanya nya pada bodyguard nya yang juga kebingungan tidak tahu..
Tari marah dan menyadari apa yang kini Rakhan lakukan..
Bodyguard nya dengan seketika berlarian mencari Rakhan keluar Rumahsakir..'Aku akan memaafkan ku jika kau mengucapkan perpisahan..
Lain dari itu, aku akan mewakili nya.. mengakhiri semua nya!!!..'
Ucap Tari ..
Ia mencoba menelpon ponsel Rakhan..
Namun tak terjawab..
Beberapa kali Tari terus menelpon nya..'Hallo../?'
Seorang wanita menjawab nya..
Tari kebingungan perlahan bertanya..'Siapa kau?..
Kenapa kau yang menjawab ponsel adik ku../?''Aah apa kau saudari nya..
Maafkan aku, tapi aku sedang menolong nya karna ia tergeletak pingsan didepan gedung ku..
Datanglah ke rumah sakit aku membawa nya kesana..'
Ucap Khana yang kini berada satu ambulance dengan Rakhan ..Khana menggenggam ponsel Rakhan dan memperhatikan Rakhan..
Khana hanya bisa diam menemani nya..
Ia terus memandang baju ditangan kiri nya terus digenggam oleh Rakhan..••
Setiba nya di RumahSakit..
Khana ikut berlari mendorong troli yang membawa Rakhan menuju pusat UGD..Di pintu masuk pun sudah ada Tari dan bodyguard nya menunggu dengan cemas..
Tari segara menghampiri Rakhan dengan tergesa-gesa bertanya-tanya pada Rakhan yang tak sadarkan diri..Jauh dibelakang nya Khana menyaksikan semua itu..
Melihat Tari menangisi adik nya tak sadar kan diri..'Apa kau pihak pasien tadi..
Ini.. ponsel milik nya...'
Khana menghampiri bodyguard Tari, dan memberikan ponsel milik Rakhan..Khana berbalik beranjak meninggalkan ruangan tersebut..
Tari yang berlari mengikuti Rakhan memasuki ruang berhenti dan berbalik memandang Khana pergi ..
Tari melihat Khana tampak biasa..
Tari tidak tahu Khana siapa.. tapi ia benar-benar melihat nya..
Tari tak berpikir bahwa Khana lah wanita yang Rakhan temui.. karna Khana tampak biasa seolah tak mengenal Rakhan..
Bahkan ketika ditelpon Tari mendengar nya bahwa Khana hanya menolong seseorang yang tergeletak tak sadarkan diri disekitar nya...Khana melangkah keluar dari rumahsakit..
Namun perasaan nya tak karuan sesuatu membuatnya terganggu..
Khana yakin ia mendengar sesuatu, Rakhan mengatakan sesuatu..'Aku menemukan mu..'
Khana bertanya-tanya pada ingatan dan pendengaran nya.. apa benar ia mendengar nya mengatakan itu..
Tapi apa yang ia temukan..
Khana pun tak peduli dan mengabaikan nya..
Meninggalkan rumah sakit tersebut setelah mendapati taksi kosong membawa nya kembali kekantor..▪•▪
Pada hari pertemuan....¡¡
'Langit biru../?
Benar kamu bukan..'
Tanya Tari mendekati Khana dan memperhatikan nya dari atas hingga bawah..
Tari tersenyum lembut pada nya..'Andai tidak ada yang terjadi pada nya.. aku tulus menerima mu sebagai adik ipar..'
Khana yang dalam kebingungan nya.. mendengar ucapan adik ipar, Khana pun menduga-duga..
'Maaf kan aku yang datang mewakili nya...
Tarikha.. kakak satu-satu nya Rakhansyah..
Oh iya,, kalian tidak saling tahu nama masing-masing bukan..
Rakhansyah..
Aku ingin kau mengingat nama nya..''Permisi!!?..
Apa maksud dari semua ucapan mu?
Kenapa kau mewakili nya datang kemari?
Dan kenapa ia tidak akan pernah menemui ku?
Dan kenapa kau mengatakan seolah-olah dia tidak ada...!!'
Khana pun mempertegaskan semua kejelasan disaat itu..'Maafkan aku..
Maaf, karna aku mewakili nya yang telah melibatkan mu..
Maafkan aku tidak menghentikan nya..
Seharus nya ku menghentikan nya jika ku tahu lebih cepat..'
Tari menundukkan kepala nya memberi hormat maaf pada Khana yang masih dalam kebingungan nya..'Dimana dia sekarang?
Aku ingin ia datang menemui ku!!...'
Khana membulatkan mata nya, kesal akan penjelasan Tari yang tak membuat nya mengerti..'Dia pergi.. dia telah pergi..'
'Kemana?
Kemana dia pergi?..
Dia yang menginginkan pertemuan ini.. lalu kenapa?..''Dia telah pergi ke tempat yang tenang..
Dan ia meminta ku memberikan surat terakhir ini pada mu..'
Tari memberikan satu amplop biru pada Khana..'Surat terakhir/?..
Apa maksud ini semua../?
Kemana sebenar nya ia pergi..
Bisakah kau katakan pada ku eoh?''Maafkan aku..
Ku tidak bisa mengatakan nya, surat yang ia tulis ini akan menjawab semua jawaban mu..'
Tari beranjak dari tempat nya.. namun ia berbalik lagi memandang Khana yang kini meneteskan air mata nya memandang amplop yang ia genggam erat..'Terimakasih..
Karna telah menolong nya hari itu,..
Melihat mu seperti ini, pasti hari itu ia tidak sempat menemui mu.. tapi kalian bertemu hari itu..
Aku hanya ingin kau mengetahui itu..'
Tarikha pun meninggalkan taman tersebut..Khana yang mendengar ucapan terakhir Tari..
Membuat nya kembali mengingat hari itu, ia menolong seorang pasien yang jatuh di depan gedung nya..
Bahkan dalam perjalanan menuju rumah sakit, Rakhan bergumam bahwa ia telah menemukan nya..Khana juga menyadari situasi hari itu, ia mengenali Tari di rumah sakit tersebut terisak tangis mendatangi Rakhan ....
Hari itu Khana memang tak memperdulikan apapun walau terasa ganjal perasaan nya..Dan kini Khana ambruk berlutut di hamparan rumput taman tersebut...
Tetesan air mata nya membasahi pipi mulus nya ..
Kepala nya menggeleng menyangkal semua kenyataan yang telah ia sadari hari itu..'Katakan bahwa itu semua tidak benar...!!
Katakan bahwa aku salah!!..
Katakan kau tidak se egois ini terhadap ku..?..
Kenapa.. kenapa kau lakukan ini pada ku..
Disaat ku mengharapkan mu setelah semua perjalanan ini..
Dimana kau sekarang?..
Katakan bahwa kau kini berlari pada ku..
Katakan pada ku bahwa ini semua hanya mimpi!!!..
Kenapa kau lakukan ini padaku?.'
Khanara•Tbc•
KAMU SEDANG MEMBACA
Laut Biru Ntuk Langit Biru [END]
Short Story.. Aku tidak mengenal nya.. Aku tidak tahu nama nya.. Aku tidak tau alamat nya.. Aku tidak tahu pekerjaan nya.. Dan Aku tidak tahu keberadaan nya.. Tapi aku mengenal nya dari radio.. Kami dipertemukan oleh kotak pos selembar surat.. Begitulah cara...