Chapter 7

19 4 0
                                    

▪♡▪

1 tahun yang lalu..
Di sebuah perpustakaan kota..
Seorang pria melihat-lihat buku yang begitu banyak dipuluhan rak tinggi disetiap sudut gedung tersenbut..

Pria berbadan tinggi dengan wajah tirus berkulit nyaris putih..
Becardigan panjang menutupi tubuh nya dari atas kebawah..
Poni terbelah dua di kepala nya menambah kesan tampan nya..
Wanita akan berbaris jika mengenal nya lebih dekat..

Senyum nya dengan lesung pipit di tengah pipi nya nyaris membuat wanita yang melihat nya akan jatuh hati ..

'Senior Rakhan?..
Senang bertemu dengan mu disini..'

Ucap salah satu junior perkuliahan nya yang mengenal nya disana..

Rakhansyah nama nya..
Rakhan cukup populer di kampus karna tampan bahkan dengan otak cerdas..
Rakhan pria yang sempurna..
Rakhan telah lulus dari perkuliahan namun tak meredupkan kepopuleran nama nya di kampus..

Di perpustakaan ini lah
Rakhan menemukan selembar fax milik Khana ..
Di buku pengetahuan sastra..
Rakhan tersenyum memandang buku tersebut bahkan lembaran yang tertulis LangitBiru..
Rakhan memandang ke jendela di sebelah kanan nya..
Menggapai sinar matahari yang cerah dengan tangan nya..

'LangitBiru ini..
Membuat ku iri pada semua orang..
Akan kah ku dapat melihat langitbiru secerah ini hingga beberapa tahun kemudian../?..
Mungkin ku harus ucapkan salam perpisahan..' Rakhansyah..

**

'Sudah ku duga kau kesini..
Rakhan..!!!'

'Kau menemukan ku kak..'

Rakhan tersenyum pada wanita yang kini tampak kehabisan nafas karna berlari menghampiri nya..
Tarikha nama nya,
Saudari kandung Rakhan satu-satu nya..

'Apa yang kau lakukan disini?
Membaca buku?
Dengan baju pasien/?..
Heol... apa kau tidak sempat mengganti baju mu../?'

Rakhan membuka cardigan yang terbelut di badan nya...
Dan benar, ia mengenakan pakaian pasien dibalik cardigan besar nya..
Rakhan tersenyum lebar,

'Seharus nya kau paling tahu,
Baju ku di sangkar hanya ini..
Salah mu tidak membawa satupun baju ku...'

'Berhenti menyebut sangkar,
Aku tidak mengurung mu disana..'

'Yaa aku tahu,..
Aku merasakan nya sebagai sangkar 1tahun ini..'

'Bisakah kau berhenti membuat ku cemas..
Aku mencemaskan mu sialan..!!'

'Jangan khawatir,
Kau tidak akan merasakan cemas lagi jika saat nya tiba..
Dan kaka tidak perlu berkerja keras lagi demi ku..'

'Aisstt.. Apa kau mati/?'

'Bagaimanapun aku tetap akan mati..'

Rakhan berjalan melalui Tari yang kini terdiam..
Ia tidak seharus nya mengatakan ucapan nya tadi..

'Kau mau kemana lagi/?'

'Kembali ke sangkar..'

Tari mengejar Rakhan didepan nya..

..

Sebuah rumahsakit terbesar di Kalimantan,

Tari lah yang bertanggung jawab segala perawatan adik nya..
Rakhan menjadi prioritas utama nya setelah ia mengetahui bahwa adik nya mempunyai penyakit keturunan dari ayah mereka yang telah tiada 5thun yang lalu..

Ibu Rakhan menghilang sejak Rakhan berusia 5tahun meninggalkan keluarga nya..
Dan entah dimana berada mereka kehilangan kontak..

'Bagaimana dengan ke adaan nya sekarang dokter?..
Dia bertambah semangat melakukan terapi,
Dia tidak merasakan sakit, bahkan ia ketagihan untuk melakukan semua terapi..'
Tanya Tari ketika ia menghadap dokter yang merawat Rakhan selama 2tahun belakangan ini..

Docter tersebut perlahan menggeleng kan kepala nya..
Tari mengerti apa yang akan docter nya katakan..

'Terapi tidak menolong nya berapa kalipun ia semangat melakukan nya...
Penyakit ini tetap pada diri nya..
Terapi hanya menjalankan saraf gerak nya..
Kanker ini tak bergeming sekalipun..
Terkecuali ada pendonor untuk nya, namun kita sudah menunggu nya slama 2thun ini, masih tidak ada jawaban untuk kasus ini..'

Tari seketika menangis..
Tari ambruk mendengar semua ucapan docter tersebut..
Tari berada di ujung jurang..
Merasakan betapa menderita nya Rakhan berakhir dirumah sakit selama 2tahun ini..

Tari memandang Rakhan dari luar kamar rawat Rakhan berada..
Didalam Rakhan dengan tersenyum bercakap-cakap dengan seorang pasien anak kecil bersama nya..

'Ayah..
Kenapa kau ingin sekali membawa nya../?
Kenapa kau menurunkan penyakit tak tersembuhkan ini pada nya..?
Aku merasa bersalah, apa yang harus ku lakukan.. ayaah..
Kenapa ayah membuat ku seperti ini..' Tari..

●●

Laut Biru Ntuk Langit Biru [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang