"Aku tak pernah menunggumu. Kamu tak pernah sengaja datang. Tapi kita sengaja dipertemukan Tuhan. Entah untuk saling duduk berdampingan atau saling memberi pelajaran.Entah untuk saling mengirim undangan pernikahan, atau duduk bersama di pelaminan".
----- ---- -----
.... "Bolehkah aku memilikimu seutuhnya?"
Malam yang begitu panjang bagi kedua pasangan baru ini jimin dan yuki membuat mereka saling malu-malu kucing mengingat apa yang telah dilakukan layaknya hubungan suami-istri. Perasaan kikuk,bahagia dan salah tingkah kini bercampur aduk lantaran keduanya tak mengenakan pakaian sehelai pun.
Saat ini jimin berbaring disamping yuki dengan memeluk erat istrinya ke dekapannya. Tangan mungil itu kini membelai lembut rambut yuki dengan penuh kasih sayang.
"Terima kasih sayang telah hadir dikehidupanku dan merubah segalanya menjadi lebih indah" ucap jimin sambil tersenyum.
Yuki membalas jimin dengan senyuman. Ia pun memeluk suaminya dengan rasa bahagia.
Beberapa menit kemudian..,
Grruk..gruk..
Terdengar suara gerumuh didalam perut jimin, hal itu membuat yuki terkekeh jikalau suami tercinta sudah lapar.
"Kenapa pake jujur-jujuran segala sih kamu" Celoteh Jimin merasa malu karena perutnya berbunyi.
"Bagaimana kalau pagi ini aku membuatkanmu sarapan yang manis=manis?" Tanya yuki
"Mm boleh,tapi apa kamu tidak apa-apa keluar kamar dengan keadaan seperti ini?" jawabnya
Yuki mengingat usai kejadian semalam..
"tidak usah dipaksakan jika tidak bisa, aku khawatir nanti kalau kamu ketemu member lain malah mereka mengganggumu" Ucap jimin.
"Tapi_"
"Yeobo, Tenang saja ada seokjin hyung yang selalu stand bye masak buat kami" Lanjut Jimin dengan meyakinkan istrinya.
"Baiklah jika itu keinginanmu" jawabnya
"Lalu bagaimana denganmu, tidak apa-apa dengan keadaan se..seperti itu ju..juga?" muka memerah yuki.
Jimin tersenyum.
"Aku tidak apa-apa. Soalnya seorang pria tidak akan ketahuan kalau sudah 'melakukan itu' sayang" Bisiknya.
Mendengar hal itu membuat yuki menelan ludahnya.
Jimin bergegas bangkit dengan mengenakan bajunya.
"Kalau begitu aku akan mandi dulu lalu sarapan. Biar aku yang membawakanmu makanan ke kamar..Kamu tak usah keluar dulu sebelum keadaanmu mendingan" kata jimin.
Yuki menganggukkan kepala.
Jimin pun bergegas ke kamar mandi.
"Aku tidak percaya kalau aku dan jimin me__" ia malu-malu mengingat kejadian semalam.
"Tapi dari sekian kelakuan jimin, aku baru menyadarinya jika semalam ia sangat bergairah melakukan 'itu'."
Bebebrapa menit kemudian..
Jimin keluar kamar mandi dengan telanjang dada. Ia hanya mengenakan handuk saja dan sebuah handuk kecil untuk mengeringkan rambutnya. Kini jimin mengibaskan rambutnya basah. Akibatnya sixpacknya itu basah oleh butiran kristal.
Melihat hal itu membuat yuki membulatkan matanya tak berkutik.
"MasyaAllah benarkah itu Jimin suamiku? Sampai sekarang aku tak menyangka bisa menikah dengannya" Batinnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamu'alaikum Seoul The Series (Complete)
FanfictionCinta beda Agama, mempertahankan atau melepaskan?Atau Mengorbankan impian? "Karena dari segi perbedaan itulah yang mengharuskan kita memilih Jalan hidup kita.Bertahan atau melepaskan.Tapi aku mencintaimu"_Yuki "Aku hanya bisa melihatmu tanpa tak bis...