Tiket kereta api dan kesabaran menunggu kau peduli, sama-sama habis..
Sistem imun dan perhatianmu, sama-sama berkurang..
Lupa cara mengeja lara namun belum bisa bercerita indahnya cinta? Tidak apa-apa. Pelan-pelan, dinikmati, disyukuri; belajar membiasakan hati..
Belum juga terlihat: kantuk di lelahmu, mimpi di lelapmu, aku di hatimu..
Bagaimana? Sudah sayang sama aku belum? Eh, belum, ya? Ya, sudah. Santai saja. Selesaikan dulu dengan yang kau kira akan jadi kekasihmu..
Tidak pernah ada yang biasa-biasa saja dari dua hati yang pernah bahagia bersama lalu berpisah karena berbagai hal yang mau tak mau harus diterima..
Terima kasih telah mau mengenal, memperhatikan, memberi kejutan kecil yang menghangatkan. Semoga selanjutnya, kita bisa terus saling menjaga..
Sudah sering jalan bersama, instastory tetap berisi rindu dia..
Di sepi-sepi yang terletak di kepalaku ini terisi kau yang kuinginkan dengan sosok yang sejauh ini hanya bisa kubayangkan..
Tak akan lapuk diterpa terik, di mataku kau selalu menarik..
Indah dikenang, malas diulang..
Semua sudah ditanyakan tanpa balik pertanyaan. Balas pesan mulai senyap namun harap belum lenyap..
Malam minggu dan sabarmu belum habis menunggu..
Iya. Hehe. Ga. Sip. Gpp. Ok. Wkwk. Oh. Gitu. Dan aku tetap percaya kau pun akan mencintaiku..
Tidak perlu berulang kali beralih mode pesawat ke normal untuk menangkap sinyal. Pesan masuk akan tetap begitu, sepi dan tiada balasan dari yang kautunggu..
Saat jauh pesan mampu saling berbalasan, saat dekat tiba-tiba berpaling penuh alasan..
Dia yang kau sukai juga disukai dan juga menyukai. Di antara pilihan-pilihan itu, kau di dalamnya belum tentu..
Bukan dia enggan berkekasih, hatimu saja yang tak dia pilih..
KAMU SEDANG MEMBACA
Quetos Of The Day
AcakSeharusnya aku tdk membuka ruang terlalu lebar untukmu. Jika pada akhirnya kamu singgah sementara dan berlalu. Terasa mesti tak ingin merasa. Terpikirkan tanpa niat memikirkan. Terkenang mesti tidak mengenang. Terjadi tanpa pernah menjadi. -fiersabe...