====================================
Kali ini jagalah tatapanku, hati dan jantungku Tuhan, aku tidak ingin terjerumus dalam kisah yang tidak abadi. Kisah yang akan membuatku merasakan masa lalu.
~Unknow~
===================================
Mata mereka bertemu. Keterkejutan masih menghiasi batin keduanya. Sekuat tenaga menahan ekspresi agar mimik muka tidak berubah adalah hal yang sangat sulit untuk keduanya. Kali ini hanya mata yang berbicara, menyampaikan gejolak yang terasa.
Lama keduanya saling menatap hingga salah satunya memutus tatapan secara sepihak membuat lawan juga tersadar. Keduanya melafalkan istigfar berkali-kali, menormalkan detak jantung yang seakan ingin keluar sarang.
"Ehh... curut nyasar, ngapain kamu duduk sini, haa??" kata Mika ketus pada lawan bicaranya yang tak lain adalah Won.
"Bro, dengar suara enggak?" kata Won kemudian menepuk bahu Leo, berharap Mika akan terpengaruh.
"He?"
Leo yang masih berusaha menenangkan jiwanya hanya menatap bingung tidak tahu situasi. Hal itu membuat Won gemas sendiri. Kenapa teman yang baru dikenalnya beberapa hari yang lalu ini, tidak tahu kode sih.
"Ituloh. Tadi aku dengar suara cewek gitu. Tapi gak ada wujudnya," kata Won lagi berusaha lebih memperjelas kodenya.
Leo hanya mengedikkan bahu acuh. Membuat Won makin geram saja. Sementara Mika sudah menahan tawa dari tadi.
"Hmm... Eis, aku kok kaya pengen ngakak gitu ya," ujar Mika kemudian.
"He?"
Keisha berbalik merasa namanya disebut, namun hanya satu kata kebingungan yang keluar dari mulutnya. Keisha tidak fokus karena kedatangan cowok di depannya. Ia merasa aneh dengan dirinya.
Mika yang menyadari keanehan sahabatnya itu langsung meneliti dengan seksama wajah Keisha, yang ditatap langsung gugup.
"Kamu kenapa?" tanya Mika kemudian.
Sudah Keisha tebak.
"Eee... ga...gakpapa, kok. E-mang aku kenapa?" Kata Keisha pelan menyembunyikan kegugupannya.
"Kamu sakit? Ke UKS, yah?" tanya Mika membuat Keisha bernafas lega. Ternyata Mika tidak mencurigai sikapnya.
Berbeda dengan Leo, mendengar ucapan Mika barusan membuatnya langsung mengangkat wajah yang dari tadi menikmati bakso pesanannya.
Entah kenapa Leo jadi penasaran, apa benar gadis dihadapannya ini sedang sakit?
"Sakit ke UKS bukan ke kantin," kata Leo datar. Leo sendiri bingung, kenapa ia mengatakan itu.
Mendengar hal itu, Keisha menatap sang punya suara yang juga ternyata menatapnya. Membuatnya canggung sendiri. Namun satu hal yang tidak Keisha ketahui bahwa Leo juga merasakan hal yang sama ketika menatap manik mata indah itu.
Suara Mika mengintrupsi keduanya, "Cowok ini temen kamu, Won? Bukannya kemarin gak kenal ya?"
"Aku---" Won yang memakan bakso langsung menelan bulat-bulat bakso yang dimakannya, membuat dirinya sedikit tersedak. Lantas meminum air cepat, "Mika nanya sama Won? Astaga mimpi apa Won semalam," celetuk Won melanjutkan ucapannya yang terputus dengan kegirangan, membuat Mika memutar bola mata malas.
"Ish... males ngomong sama Jumat Kliwon, gak nyambung."
"Hehehe.. kenalin namanya Leo. Katanya sih siswa baru tapi agak aneh gitu, satu kelas gak sadar hari itu kalau ada anak baru. Tau tau sudah ada di kelas aja," jelas Won pada Mika.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAM
Teen Fiction(^Update Selasa^) Siapa yang tahu rahasia Tuhan? Cukup jadi pelaku terbaik bagi skenario hidupmu. Masa lalu jangan dijadikan beban tapi jadikan pijakan untuk mendatangkan harapan yang lebih baik. Cover by Me📍