15

12 0 0
                                    

Setiap manusia punya rahasia,
Dan tidak semua harus diceritakan meskipun pada orang terdekat sekalipun.

~Unknow~

====================================

Keisha Pov :

Aku baru menuruni beberapa anak tangga, suara teriakan yang berasal dari kamar kak Ryan sanggup membuat langkahku terhenti. Bahkan aku mendengar sesuatu yang gaduh di kamar kak Ryan. Hal itu pasti membuatku bertanya-tanya sekaligus khawatir. Aku langsung berlari menuju kamar Kak Ryan.

"Kak? Kak Ryan kenapa? Kak, buka pintunya kak!" teriakku khawatir menggedor pintu beberapa kali juga memutar knop pintu dengan tidak sabaran.

"Ada apa?"

"Astagfirullah."

Aku terlonjak kaget saat kak Ryan muncul tiba-tiba membuat jantungku hampir copot. Bagaimana tidak ia muncul dengan wajah sembab nan datar khas orang bangun tidur. Rambut kak Ryan juga acak-acakan. Seperti tidak terjadi apapun, lalu kenapa tadi kak Ryan berteriak. Aneh.

"Woy, dek. Helooo!" kata Kak Ryan mengibas tangannya di depan wajahku karena aku meneliti kak Ryan begitu intens.

"Eh..."

"Eis kenapa gedor-gedor pintu kamar kakak kayak orang kesetanan?" tanya kak Ryan santai ia bahkan sempat menguap tanpa ditutup, tidak sopan sekali. Aku yakin para setan sudah masuk ke dalam mulutnya.

"Itu. Kakak tadi teriak, terus Eis dengar ada suara ribut di kamar kakak. Jadi Eis khawatir takut kakak kenapa-kenapa," jawabku sejujurnya.

"Duhhh... adek kakak khawatir toh. Padahal gak ada apa-apa, udah ya kakak mau tidur ulang masih ngantuk," ujar kak Ryan dengan menguap. Untungnya kali ini ditutup.

"Tapi kak tadi..."aku belum menyelesaikan kalimatku kak Ryan sudah menutup pintu kamarnya.

"Udah anak kecil ke sekolah aja!" teriak kak Ryan dari dalam sanggup membuatku makin jengkel.

"Isss... kak Ryan rese. Aku yakin pasti kak Ryan sedang melakukan sesuatu. Gak mungkin tadi teriak kalau gak ada apa-apa," gerutuku seraya menuruni tangga menuju dapur.

Memang enak ya jadi anak kuliah, gak harus tiap hari bangun pagi. Jadwal masuk bisa diatur sendiri. Macam kak Ryan sengaja atur jadwal siang biar bisa tidur sepuasnya kalau pagi. Tapi aku merasa kak Ryan menyembunyikan sesuatu. Perasaanku jadi tidak enak. Orang dewasa tuh memang susah ditebak.

Daripada ngurusin Kak Ryan yang memang kadang tidak jelas. Mending aku siapin sarapan. Hari ini akhirnya aku bisa kembali ke sekolah setelah apa yang terjadi. Kemarin aku terpaksa bolos demi Mika, yang satu ini jangan kalian tiru. Bolos itu gak baik terlanjur aku aja.

Masalah keluarga Mika sudah agak mendingan setelah berbagai macam problema menerpa. Pria dewasa kemarin itu Saudara kandung Ayah Mika, hubungan Om-nya di keluarga mereka memang tidak baik. Terlebih lagi Om Mika yang baru aku tahu adalah mantan narapidana. Untuk lebih jelasnya kapan-kapan aku akan cerita. Kemarin aku juga dapat ceramah berkepanjangan dari Kak Ryan yang menakutkan. Kalau yang ini aku tidak akan cerita, kalian bisa bayangkan sendiri bagaimana Kak Ryan berubah jadi monster kemarin.

Hufftt...

Dibayangkan saja sudah membuat bergidik. Apalagi kalau terulang lagi. Aku bisa pingsan di tempat karena aura Kak Ryan.

***

Leo Pov :

Koridor kelas 11 sudah cukup ramai pagi ini. Beberapa siswa lalu lalang dengan aktivitasnya. Aku yang duduk di kursi panjang depan kelas, menjadi pusat tatapan beberapa pasang mata. Aku menyentuh perban di pelipisku. Aku baru ingat dua hari lalu aku terlibat kecelakaan. Bukan soal kecelakaannya yang membekas tapi ingatan yang menyakitkan berusaha muncul dipermukaan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 28, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang