10 🎉

46 4 0
                                    

====================================

Mencari boleh asal jangan mendahului kehendak Tuhan.

~Unknow~

====================================

Keisha Pov :

Aku sudah berganti pakaian menjadi celana kulot hitam dan kemeja biru tua yang kupadukan dengan jilbab senada dengan kemeja ku. Sepatu FILA putih nampak cocok kugunakan sore ini. Tak lupa jaket hitam tersemat di tubuhku. Jangan heran jika warnanya hitam, sebab kak Ryan seakan lupa jika pelangi itu ada 7 warna. Ya, jaket ini milik kak Ryan. Hampir isi lemarinya dipenuhi warna hitam. Aku yakin disana nyamuk-nyamuk sudah membangun istana.

Hari ini kak Ryan sangat baik dan perhatian. Aku terharu apalagi saat Kak Ryan mengenakan sendiri jaketnya pada tubuhku, setelah aksinya berlari menuju ke kamar saat meneliti kekurangan pada penampilanku. Kak Ryan sangat niat sekali. Akan kuabadikan hari ini menjadi salah satu hari terbaik dalam hidupku.

Jam menunjukkan pukul 17:15 WITA, matahari hampir memperlihatkan keperkasaannya menjadi jingga keemasan. Aku pernah membaca sebuah artikel, bahwa sunset di Kota Daeng tepatnya Anjungan Losari menjadi salah satu spot terbaik untuk menikmati matahari terbenam. Aku membenarkan artikel itu, sebab aku sendiri pernah melihatnya langsung. Aku menjadi sangat bersemangat untuk menyaksikannya lagi.

"Sudah siap, dek?" tanya kak Ryan saat menghampiriku di ruang tamu.

Kak Ryan tadi lupa mengambil kunci motor. Membuat Kak Ryan mau tidak mau harus kembali ke kamar lagi. Kasian kak Ryan harus bolak balik naik tangga.

"Udah, kak."

"Oke. Kamu tunggu kakak di luar ya. Kakak siapin motor dulu." Aku mengangkat tangan membentuk O.K dengan senyum ceria. Kak Ryan mengangguk kemudian menuju bagasi sementara aku menuju pintu utama.

Mika : Eis,,, boleh gak malam ini aku main ke rumah kamu?

Ponselku menampilkan notifikasi chat dari Mika. Ada apa lagi dengan anak ini, biasanya satnight begini dia akan keluar hangout. Tapi ada apa dengan malam ini, dia malah ingin ke rumah.

Keisha : Sorry, Mik. Aku mau pergi sama kak Ryan ke Anjungan.

Mika : Oh gitu ya. Selamat bersenang-senang. Ciptakan moment mu Ei. Sebelum semuanya terenggut.

"Dek? Jadi pergi gak sih, kalau gak jadi kakak pergi sendiri," teriak kak Ryan horror membuatku tersentak. Baru juga tadi baik, sifat aslinya muncul lagi.

Keisha : Aku otw prg dulu. Kak Ryan nnti ngamuk.

"I...iya kak, bentar," teriakku balik setelah menekan tombol kirim lalu memasukkan ponsel ke tas kecil yang kubawa.

Sejujurnya perasaanku tidak enak, aku merasa ada yang janggal dari pesan Mika. Maksud dari moment terenggut itu apa? Kuharap semuanya akan baik saja.

"Lama banget sih, dek. Chat ama siapa emang?" Cerocos kak Ryan saat aku tiba di samping motornya.

"Sorry kak. Tadi balas chat dari Mika dulu, katanya mau ke rumah jadi aku balas dulu. Takutnya nanti dateng tapi aku-nya gak ada. Kan kasian kak."

Aku menjelaskan dengan sakasama, Kak Ryan tidak mempedulikan ucapanku. Dia malah sibuk dengan helm biru ditangannya. Memasang helm itu dengan sempurna di kepalaku hingga terdengar bunyi klik. Artinya keamanan sudah terpasang. Bahkan tangannya dengan lihai merapikan lekukan jilbabku yang mungkin sedang berantakan akibat helm. Sungguh aku kesal dengan kak Ryan yang tidak menggubris ucapanku, tapi disisi lain aku juga senang dengan perlakuannya.

LAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang