Begin

459 61 14
                                    

Pagi ini Daehwi bangun pertama sekali dari yang lainnya. Daehwi masih memikirkan kejadian Semalam, ketika mereka bermain 'Truth Or Dare'. Saat Jinyoung meminta Daehwi untuk menjadi kekasihnya.

Saat ini Daehwi sedang ada di meja tepat di tengah ruangan itu, sambil melamun dan mengabaikan makanan yang telah dia seduh tadi. Pikirannya saat ini sedang melayang jauh untuk mengambil langkah selanjutnya yang harus dia ambil.

' Aku tau dia hanya mencintai Jihoon ?, tapi kenapa memintaku untuk menjadi kekasihnya?. Apa dia tau jika aku menyukainya?. Seharusnya aku senang kan?. Jika dia memilihku, aku harus bisa membuatnya mencintaiku. Walaupun aku tau, sekarang aku hanya dijadikan pelampiasannya. Bukankah jika kami sering bersama, dia akan mencintaiku?. Tapi.... Hah, aku jadi merindukan Young-ie. Mungkin jika dia di sini, aku tidak akan seperti ini.'

Saat sedang asik melamun dan berperang, dengan pikiran serta batinya. Daehwi tidak menyadari jika Jinyoung sudah bangun, dan duduk di samping Daehwi sambil menatap Daehwi.

Setelah sekian lama berdiam diri. Tanpa sadar tangan Jinyoung, menyentuh wajah Daehwi dengan sebelah tangannya. Sentuhan Jinyoung cukup membuat Daehwi kembali sadar.

"Young-ie, sejak kapan kau ada di sini? "
Ucap Daehwi tanpa sadar.

"Kau bilang apa? "
Kata Jinyoung yang kaget, ketika Daehwi memanggil namanya dengan 'Young-ie'.

Daehwi yang sadar akan ucapannya, langsung meralat ucapannya.

"Jinyoung-ie, sejak kapan kau ada di sini? "

'Sepertinya aku salah mendengarnya'
Batin Jinyoung, ketika mendengar ucapan Daehwi

"Wae? "

"Bukan apa-apa, hanya saja aku suka mendengar kau memanggilku dengan Jinyoung-ie. Apalagi ketika sudah menjadi kekasihku."

Mendengar itu, wajah Daehwi memerah. Setelah itu, mereka tidak mengatakan apapun, semuanya sangat hening. Ditambah lagi hanya mereka yang bangun. Mereka hanya menatap mata satu sama lain.

Lalu tiba-tiba Jisung bangun langsung keluar dari kamarnya. Dan ketika melihat apa yang dilakukan Jinyoung dan Daehwi, Jisung langsung menegurnya.

"Yak, Jinyoung, Daehwi. Jika kalin ingin ciuman, jangan di situ. Memangnya kalian mau menjadi tontonan hah?. Setidaknya lakukan itu di kamar, Aigoo."

Mendengar teriakan Jisung yang menggelegar, semuanya langsung bangun seketika. Sedangkan yang di teriaki hanya memandang Jisung, dengan wajah blank.

" Siapa yang ciuman, kami tidak melakukannya hyung"

" Jangan Bohong padaku, aku melihatnya tadi dengan mata kepalaku sendiri"

"Kami tidak berbohong Hyung, lalu mana buktinya hyung"

"Lalu, kenapa posisi kalian seperti ingin melakukan itu? "

Mendengar ucapan Jisung, Jinyoung dan Daehwi memandang satu sama lain. Lalu mereka menyadari, jarak diantara mereka yang sangat kecil. Saking kecilnya hidung mereka hampir bersentuhan. Dengan segera, mereka mengambil jarak masing-masing.

Sementara Jisung dan yang lainnya, sudah tertawa dan menggelengkan kepala.

"Lagipula sedang apa kalian di sana?. Seperti sepasang kekasih saja"

"Kami memang sudah menjadi sepasang kekasih"
Ucap Jinyoung tanpa sadar.

Sementara yang lainnya dan Daehwi kaget, lalu memandang Jinyoung.

"Apakah itu benar Daehwi? "

"Ne..?"

"Wah cukkae"
Suasana sangat ribut, padahal tadi maksud Daehwi adalah bertanya. Tapi yang lainnya pikir Daehwi berkata iya.

◌⑅●♡⋆♡LOVE♡⋆♡●⑅◌ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang