Ketika baru saja meletakkan album yang di pegangnya, ke tempat semula. Pintu kamar Daehwi terbuka. Dan munculah Daehwi. Lalu mata mereka bertemu.
"David.. "
Daehwi yang mendengar ucapan Jinyoung memantung, di depan Pintu. Seketika semua hening. Jinyoung yang lebih dulu bertindak mendekati Daehwi. Saat sadar Jinyoung akan mendekatinya,Daehwi ingin segera berlari.
Namun terlambat, karena Jinyoung berhasil meraih lengannya dan memeluknya. Di tambah lagi Jinyoung tiba-tiba mengunci pintu kamarnya, dan menarik Daehwi ke tempat tidur.
Daehwi sempat panik, berusaha untuk melepaskan pegangan tangan Jinyoung. Tapi sayang, kekuatan Jinyoung lebih besar darinya. Sesampainya di tempat tidur. Jinyoung duduk di pinggir tempat tidur dan menarik Daehwi ke pangkuannya serta memeluknya.
"Kenapa kau tidak mengatakannya padaku? "
"Kenapa harus? "
"Tentu saja harus, aku sudah mencari mu kemana-mana. Kau tau aku sangat mencintaimu"
"Bukan aku tapi Jihoon Hyung, atau mungkin KulKyung? "
"KulKyung?"
Flashback
Daehwi dan Jisoo sedang ada di rumah sakit. Saat ini Daehwi sudah bisa melakukan USG. Daehwi sangat senang bisa melihat bayinya. Setelah itu Daehwi di minta untuk menunggu hasil cetakan USGnya di luar.Saat di luar, Daehwi mengusap perutnya dengan sangat lembut. Sementara Jisoo, pergi ke kamar kecil.
"Terimakasih telah hadir sayang, maafkan Eomma yang dulu ingin menghilangkanmu. Tapi sekarang, aku akan mengajamu dengan penuh kasih sayang "
Saat sedang menunggu, handphonenya berbunyi tanda ada notifikasi yang masuk.
"Hebat, kau benar-benar melupakanku. Belum lama kita berpisah, kau sudah mendapatkan penggantiku. Sepertinya Baby akan lahir tanpa ayahnya. Kami tidak akan memerlukan ayahnya"
Setelah selesai mendapatkan hasil, Daehwi dan Jisoo bergegas pulang. Namun baru saja mobil melaju, Daehwi sudah menangis dengan sangat pilu. Jisoo yang melihatnya langsung menghentikan mobilnya. Lalu menenangkan putranya.
End Of Flashback
" Kau salah sayang, itu..... "
"Tidak perlu kau jelaskan Young-ie. Cukup dengarkan semua yang ku katakan"
Keheningan melanda mereka berdua. Dengan mata yang saling terkunci. Daehwi menghela nafas, sebelum memulai kembali perkataanya.
" Aku ingin berhenti mengharapkanmu"
Jantung Jinyoung seakan ingin berhenti, ketika Daehwi mengatakan itu. Tapi Jinyoung tidak bisa mengucapkan apapun.
" Tapi kau adalah segalanya bagiku. Tapi mengapa aku merasa, hanya aku yang mencintaimu. Dan untuk itu..."
Daehwi menjeda kalimatnya, dan menatap mata Jinyoung lama.
"Ayo, mari berpisah. Benar-benar berpisah"
Jinyoung tidak menjawab, hanya menangis. Sambil semakin mengeratkan pelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
◌⑅●♡⋆♡LOVE♡⋆♡●⑅◌ (END)
CasualeMencintaimu apapun kondisinya, dengan hati yang murni. Apakah ini takdir?.