OBSESSION OF POSSESSIVE HUSBAND [END]

[ OOPH - 07 ]

Jangan lupa vote sebelum baca ya!

Komen sebanyak-banyaknya❤❤❤

- OBSESSION OF POSSESSIVE HUSBAND -

[ Funny Story - 07 ]

NORMAL POV

"Nona Adinda Kanya" Panggil Leo, tenang dan datar.

Adinda menelan salivanya susah payah. Ini tidak seperti espektasinya. Ia tidak berharap Leo memancarkan aura semengerikan ini.

"I-Iya Pak"

"Kamu tau apa kesalahan, Kamu?"

"Aku nggak tau, Pak"

Leo mendengus. Sudah cukup menjaga jarak sebagai bawahan dan atasan. Istrinya tetaplah Istrinya. Dimanapun Ia berada. Dan Ia takkan pernah suka berbagi kepemilikan dengan oranglain.

"Kamu ngapain di sini, Adinda? Menggunakan pakain seketat itu? Mau nyari suami baru atau mau nyari perhatian laki-laki lain?" Tanya Leo datar dan berdesis.

"Aku mau jadi pegawai, Kamu. Kamu lupa yang beliin baju ini siapa?"

Leonard memijit pangkal hidungnya. Ia menepuk pahanya, meminta Adinda duduk di pangkuannya. Adinda berdiri dan memutari meja. Duduk dipangkuan Leonard. Leo melingkarkan tangannya di pinggang ramping sang Istri. Terulur memeluk Istrinya dengan erat.

"Kalau udah tau kekecilan harusnya nggak usah di pakai lagi" Ucap Leo, Ia melepas setelan jas yang Ia kenakan. Lalu, menyampirkan setelan jas tersebut ke pundak Adinda. Ukuran setelannya yang cukup besar, menenggelamkan tubuh Istrinya.

"Aku nerima, Kamu. Jadi bawahan Aku" Sambung Leo. Meletakkan dagunya di bahu Adinda.

"Nah gitu dong, kan Aku pengen kerja"

"Iya, Kamu bisa kerja."

"Nggak boleh berubah pikiran, Ya" Tutur Adinda. Leo hanya berdehem. Ia sendiri tidak bisa berjanji. Jika, ada sesuatu yang mengancam hubungannya dengan Adinda. Maka, akan segera menuntaskan hal itu.

"Sekarang, Aku harus ngelanjutin rapat sama direksi lain. Kamu, bisa nunggu diruangan Aku. Jangan lepasin setelan Aku, Dinda. Aku bahkan masih ada didepan, Kamu." Titahnya, saat tangan Adinda mencoba menurunkan jas milik Leo. Adinda mengangguk paham. Menjauhkan tubuhnya dari pangkuan Leo.

"Kamu bikin Aku nggak tenang, tau nggak?"

Adinda hanya tertawa pelan menanggapi suaminya.

"Abis ini, Kita makan siang bareng." Ucapnya memperingati Adinda.

- oOo -

Dinda menoleh ketika mendengar derit pintu. Saat ini, Ia berada dalam ruang kerja Leonard. Ia tersenyum menyambut Ferran. Mengira bahwa Pria itu adalah suaminya.

"Cie, Dinda ngapain disini? Nungguin suami Kamu yang kedua ya"

"Suami kedua?"

"Iya, Akuuuu"

"Apaan sih, Kak Ferran"

Ferran meletakkan berkas ke meja Leo. Lalu, duduk di sebelah Adinda.

"Astagfirullah, Dinda. Kok Kamu pake baju seketat ini? Nggak dimarahain sama si psikopat Leo?" Tanya Ferran, Ia melepas jas yang Ia kenakan, menutupi paha Adinda.