Part 8

2.8K 137 1
                                    


"Ahhkkk waeee (mengapa) aku selalu terlambat"~ucap dee kesal

"Sial bus tidak muncul muncul😣"~dee langsung berlari ke kampus karna 15 menit lagi ia akan terlambat mngikuti kelas pagi jika terus menunggu bus.

Keasikan berlari dee tidak menyadari di depan nya seseorang dan Bruk—

"Aisshhh yakk kenapa kau berdiri di jalanan , kau gila ?"~ucap dee marah marah sambil memegang kepalanya karna sakit menabrak seseorang ketika sedang berlari.

"Bukankah kau yang menabrak ? Kenapa malah marah marah ?"~pria itu membungkuk mensejajarkan tubuhnya dengan dee , ketika dee melihat siapa yang ia tabrak dee sangat kaget dan mundur beberapa langkah.

"Aa-jusssi ? Sedang apa ajussi disini ? A-kku harus pergi , permisi ajussi"~dee takut chanyeol akan menculiknya lagi ia langsung lari menuju kampus nya yang sudah tak jauh lagi .

"Hhmm bahkan aku belum menjawab pertanyaan mu baby , kau sudah pergi begitu saja , kau harus membayar semua ini , sebentar lagi"~gumam chanyeol diiringi seringaian nya

.
.
.
.
Kantin

"Dasar ajussi gila , kenapa aku harus bertemu dengan monster itu , dunia benar benar sempit , lihat lah matanya itu seperti ingin keluar jika sedang marah , tubuhnya tinggi bagai tiang listrik , dan telinganya seperti gajah , cih wajahnya memang tampan tapi itu hanya menipu"~gerutu dee

"Yakk nadeera geumanhae (berhenti) kau kenapa huhh ? Kau sedang mengumpat ?"~ucap celin

"Aniyo , aku hanya bertemu orang gila tadi"

"Jadi kau terlambat gara gara orang gila ?"~sambung rahel

"Hmm"~jawab dee sambil melanjutkan makan nya

_Dimana kyuniee oppa ? Apa dia tidak masuk ? Biasanya dia selalu menghampiriku~batin dee melihat sekeliling nya mencari kyun

Setelah makan di kantin dee langsung beranjak pulang karna tidak ada kelas lagi.

"Celin , rahel aku pulang duluan nee"

"Kenapa buru buru , tidak mau bermain sebentar ?"~ucap rahel

"Tidak lain kali saja , aku berjanji akan mengantar eomma ke pasar"

"Baiklah , hati hati"~ucap celin dan rahel

.

.

Sesampainya di rumah dee langsung mencari eomma nya.

"Eomma eodiya (dimana) "~teriak dee

"Aish kau tak perlu teriak nadeera~si , eomma tidak tuli"~ucap nyonya kim yang keluar dari dapur

"Kajja eomma kita berangkat kepasar"

"Arraseo arraseo kajja , tapi kau tidak ingin ganti pakaian dulu ?"

"Ahh sudahlah eomma itu akan membuang waktu"

Dee dan nyonya kim pergi menuju halte bus untuk yang akan mengantar mereka pergi ke pasar . sepanjang jalan dee terus berbicara hal tidak terlalu penting pada sang eomma tanpa henti , sang eomma hanya menjadi pendengar yang baik untuk anaknya sesekali ia terkekeh karna anak nya yang terlalu cerewet ini.

"Eoh eomma dee baru ingat , ada hal yang belum dee kata kan"

"Benarkah itu ? Eomma rasa kau sudah mengatakan semua nya melihat dari tadi kau bicara tanpa henti"

"Isshhh eomma apa kau sedang mengejek anak mu eoh ? Aku seperti ini juga karna keturunan dari eomma"

"Baiklah , sekarang ceritakan semua nya , ceritakan apa yang belum kau ceritakan pada eomma"

I Need YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang