Kamu, Si Pengambil Alih

1.3K 20 8
                                    

(ulasan sederhana tentang kamu) 


***

Hari itu, sepintas aku diberi tahu namamu, cerita singkat seluk beluk mu, dan sedikit kredibilitas mu. Dari organisasi pelajar lah, suaramu jadi sering ku dengar. Dari banyak acara sekolah juga, kepribadian mu jadi sering ku baca.

Kala hari berlalu, aku sering menulis segala kelakuan mu di lembaran catatan harian. Disana, aku banyak menulis gelagat tak terduga mu yang memikat. Dan di tiap keseringan yang ada tumbuh lah rasa yang tidak bisa ditafsirkan pengertiannya. 

Sejak saat itu, hampir setiap hari mata, telinga, mulut, sampai hati ku, sibuk membahas segala tentang mu. Ada saja yang membuat aku hanyut, jatuh hati. Mulai dari rindu hingga cemburu, perasaan ku sungguh tak tentu. 

Yang pasti kamu cukup ahli membolak balik hati. Tidak peduli seberapa rapuh satu-satunya hati yang kumiliki. Di depan mu, aku harus selalu kuat bertahan, mengendalikan diri agar tidak dikira mengemis perhatian. 

Kamu tidak peduli betapa sulitnya aku melewati itu!

Merelakan kenangan, sudah aku usahakan. Menghapus harapan, juga sudah aku upayakan. Menyimpan mu dalam-dalam juga selalu aku lakukan. Tapi mengapa, mengapa tidak ada yang berubah?!

Kamu masih saja jadi pengambil alih hati. Kamu masih saja ada dalam angan-angan! Sampai berlembar-lembar kertas dan bemili-mili tinta habis, mengeluarkan curahan hati yang  menggambarkan ku merasa sendirian.

Untung saja waktu membantu kita makin berjauhan. Ketidakpedulian mu pada perasaan, akhirnya bisa ku ikuti pelan-pelan. Mungkin begitulah aku meninggalkan tepukan sebelah tangan. Aku terus menangguhkan hati meski masih tersisa beban.

Waktu akan cepat berlalu.  Masa putih abu-abu yang sebagian habis bersama mu ini pasti terlewatkan. Semua tentang mu mungkin akan kutinggalkan.  Aku harus pergi mengejar yang sudah seharusnya ku kejar. 


_'epilog

Setelah 5 tahun, 

Aku kira sudah baik-baik saja,

Tapi nyatanya, yang aku rasakan masih sama!

lelah...

Apa iya, aku tikam hati supaya perasaan ku bisa pergi?!




MonologTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang