Tanya Semesta

605 6 3
                                    

(perihal rasa)

- Yang tahu bagaimana Sang Pencipta menumbuhkan rasa itu semesta, Itulah mengapa aku sejauh ini hanya bertanya padanya -

***

Orang bilang sebuah rasa bisa tumbuh jika sudah bertemu dalam waktu yang lama. Aku dan kamu tidak pernah bertemu dalam waktu yang lama. Hanya betemu sebentar sebagai teman yang sekedar satu sekolah. Kamu siswa kelas alam, aku siswi kelas sosial. Kamu biasa di studio musik, aku biasa di perpustakaan. Kamu pulang pergi bersepeda, aku dijemput dan diantar motor tua. Sudah jelas kita terpisah arah. Lalu bagaimana Sang Pencipta menumbuhkan rasa padahal arah kita berbeda? 

Orang bilang sebuah rasa bisa tumbuh jika sudah bersama dalam waktu yang lama. Aku dan kamu tidak pernah sekalipun terbiasa bersama. Hanya bersama sebentar di organisasi kesiswaan. Kamu akitivis lapangan, aku pengumpul gagasan. Kamu gemar berkeliaran, aku rajin memperhatikan. Kamu suka tantangan, aku suka ketenangan. Sudah jelas kita terpisah haluan. Lalu bagaimana Sang Pencipta menumbuhkan rasa padahal haluan kita berbeda? 

Dan orang bilang setidaknya sebuah rasa bisa tumbuh jika telah saling melihat dalam waktu yang lama. Aku dan kamu tidak pernah melihat satu sama lain. Hanya sebentar berpapasan menjelang masa sekolah berakhir. Kamu ingin jadi pengantin, aku ingin jadi wanita karir. Kamu sudah jadi karyawan sejati, aku sudah jadi mahasiswi tingkat akhir. Kamu biarkan semua mengalir, aku jaga semua yang terukir. Sudah jelas kita terpisah takdir. Lalu bagaimana Sang Pencipta menumbuhkan rasa padahal takdir kita berbeda? 

Pagi, siang, malam, menit, detik, jam, hari, bulan, tahun sedemikan rupa semesta beredar dan pertanyaan-pernyataan itu tidak sedikit pun pudar. 


_'epilog


Kalau kita ketemu lagi

....







MonologTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang