"perayaan atas akhir yang tidak berakhir"
Dengan sengaja, aku mengambil banyak langkah untuk berhenti. Membiarkan ke hampaan terus mengisi. Pasca satu-satunya hal yang ku cintai tak lagi berarti, air mata yang ku tahan terus mengalir disini.
Siang pun semakin terasa panjang. Sampai tidak sempat ada tulisan di buku harian. Tidak ada kalimat untuk disampaikan dan tidak banyak hal bisa tinggal. Sesuatu yang selalu aku genggam seolah sudah menghilang. Diri yang ku genggam benar-benar menghilang.
Beruntung masih tersisa sedikit keheningan. Dalam diam aku berkelana, merekam sedikit demi sedikit suara lainnya. Suara yang terdengar asing, usang dan muram. Suara yang nampaknya harus segera di uraikan agar tidak ada sesak dan sakit jiwa.
Karenanya aku sadar, dunia ini terlalu kecil jika terus bercerita tentang mu. Meski aku masih jatuh pada dunia mu atau nanti aku (lagi-lagi) tak bisa melangkah lebih jauh, tinta ku harus hidup. Tinta ku tetap hidup.
Tulisan singkat ini merayakan akhir yang tak berakhir. Semoga benar-benar sampai padamu, tepat waktu.
_Epilog
Hai, sudah lama tak ada tanda tanya.
Menurut mu apa aku pantas menjadi lebih bahagia?