(siapa yang punya?)
***
Hal yang ingin ku lupa itu kamu. Karena ketika hari sudah berganti minggu, minggu sudah berganti bulan, bulan sudah berganti tahun, sampai tahun sudah berganti tahun, tiap saat ada kenangan yang melekat, ada figur mu yang memikat, juga perasaan yang mengikat. Itulah mengapa belasan mulut menghujat rindu yang tak kunjung tamat. Memang bodoh aku rindu pada hal-hal baik dulu. Dan rindu itu tidak sepantasnya kau punya.
Hal yang sudah ku lupa itu rumah. Karena ketika pagi dan malam berganti aku terlalu serius menggarap mimpi yang belum terjamah, terlalu sibuk menata langkah di berbagai arah, terlalu asyik pada perantauan yang mengajari ku tabah. Itulah mengapa banyak mata melihat ada rindu yang hinggap. Pulang memang bukan hal yang dilarang tapi itu sulit aku karang. Dan rindu itu tidak semestinya boleh ku punya.
Pasti sulit mengakui rindu itu milik siapa. Akan tersiksa jika aku yang mengakuinya. Dan akan mustahil jika kamu yang mengakuinya.
_'epilog
Ada manusia yang betah menahan rindu?
Aku.