Mimpi Kita

1.1K 17 1
                                    

(masih saja ada)

***

Sampai hari ini aku masih sama. Masih berjalan dengan setumpuk keinginan. Masih terpaku pada harapan. Dan berpacu pada sederet mimpi. Waktu memang sudah lama berlalu, tapi aku yakin kamu tidak lupa itu. Sekalipun kamu belum pernah memahami keseharian ku, tapi kamu pernah meliriknya. 

Kamu tau menjadi pemimpi seperti ku tidak pernah mudah. Karena tiap melihat kenyataan harus selalu menelan ludah. Meski kadang badan dan raga sudah lelah, tidak akan ada yang berubah kalau aku menyerah. 

Ya, diantara ratusan mimpi yang aku buat itu pernah ada kita! Aku masih punya mimpi menjadi impian mu. Aku masih berani mimpi menjadi impian mu.

Mimpi bodoh itu, membuat ku terjebak dalam lara. Tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa! Hanya membiarkannya dan malah mempercayakan nya pada semesta. 

Banyak yang bilang "sudah waktunya menyerah".

Aku juga mau menyerah, tapi mau bagaimana, mimpi kita masih saja ada! 

Berat melewatinya. Sungguh berat aku melewatinya. 

Kamu sampai hari ini pun tidak berubah.  Masih suka menikmati diam bersama ribuan isyarat. Masih berkutat pada nada dan suara. Mungkin juga dengan keinginan, harapan dan mimpi yang sama. Yang aku tahu pemimpi seperti mu itu sangar. Tidak terlihat gusar walau sebenarnya punya banyak sasaran. Pasti badan dan ragamu juga pernah lelah, tapi semua terlihat mudah. 

Bagimu semua mudah kalau dipikir mudah. Meski waktu memang sudah lama berlalu, aku juga tidak lupa semua itu. Sekalipun aku tidak tahu persis keseharian mu, aku pernah memahaminya.

Aku ingat kamu selalu ingin jadi orang yang banyak disuka. Mungkin itu bagian dari mimpi mu juga. Mungkin juga kamu membiarkannya mengalir dan percaya pada semesta. Kamu pun juga belum pernah mencoba menyerah. Tidak ada penghalang yang membuat mu menyerah. 

Kita sama-sama tahu. Semua mimpi kita hanya sekedar masa lalu. 



_'epilog

sudah jelas,

kita sama-sama tahu. 

Mimpi Kita, hanya mimpi. 





MonologTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang