I know the first time we met,
you'd be kinda hard to forget
-Kim
.
.
.
•Serendipity•Hujan yang deras mengguyur kota Seoul sejak beberapa jam yang lalu tak juga mengeluarkan tandanya untuk berhenti, melainkan semakin mempercepat temponya. Awan hitam yang bertengger dengan seramnya di langit semakin menghantarkan hawa dingin yang menusuk sampai ke tulang, yang membuat kebanyakan orang memilih meringkuk di balik selimutnya jika sudah merasakannya.
Tetapi tidak dengan Kim Jennie. Gadis berumur 28 tahun yang pernah menjadi seorang model dan kinitelah berhasil menjadi seorang desainer terkenal, CEO sekaligus pendiri dari perusahaan miliknya, J Kim Inc. Gadis berdarah asli Korea itu, masih berada dalam sebuah ruangan bernuansa vintage, menyandarkan tubuh kecilnya pada kursi kerjanya dengan ekspresi yang ia susah payah buat agar terlihat setenang mungkin, meskipun orang-orang yang melihatnya pasti tahu, bahwa gadis itu sedang khawatir tentang sesuatu.
Jennie, sapaan khas gadis itu, masih berkutat di ruangannya, memandangi hujan yang turun dari langit melalui dinding-dinding kaca dari ruang kerjanya yang polos, sekaligus pula menunggu kabar dari Sekretarisnya tentang peluncuran produk kosmetik pertama mereka.
Suara high heels yang beradu dengan lantai marmer secara teratur, terdengar samar-samar di telinga gadis cantik bermata kucing itu meskipun derasnya hujan diluar sana sedikit meredam pendengarannya.
Clek.
Mendengar suara pintu ruangannya yang dibuka, membuat Jennie segera membalikkan kursi kerjanya, dan berdiri menghadap ke arah pintu dengan raut wajah yang lagi-lagi ia buat setenang mungkin.
"Bagaimana hasilnya, Rose?"
Roseanne Park. Sekretaris sekaligus sahabatnya yang sudah ia kenal sejak delapan tahun yang lalu, saat ia dan Rose sama-sama melanjutkan study di School of Art and Design di New York.
Rose, sapaan gadis bertubuh ramping di hadapannya hanya menghela napasnya pelan. Ia menunduk, memandang ujung heelsnya, dengan tatapan yang tidak dapat di deksripsikan. Tangannya perlahan terulur ke wajahnya, menghapus sebuah kristal bening yang baru saja keluar. Rose menangis.
Jennie tertegun. Otaknya berusaha menemukan sesuatu yang mungkin membuat sahabatnya itu menangis. Hingga saat kepalanya hanya mengangguk lemah, mengerti hal apa yang telah terjadi.
"Tak apa jika tak berhasil, Rose. Kita masih punya produk yang lain. Toh, ini produk kosmetik pertama kita." Ujar Jennie dengan senyuman tipis di bibirnya. Senyuman yang sebenarnya menampilkan sedikit kekecewaan. Dengan langkah perlahan, Jennie berjalan menuju Rose yang masih berdiri di dekat pintu masuk ruangannya.
Jennie refleks menghentikan langkahnya saat matanya menemukan Rose yang mengangkat kepalanya. Sebuah senyuman bahagia tercetak jelas di wajah cantik Rose. Ia tersenyum girang.
Jennie mengerutkan keningnya. Ada apa dengan Rose-nya? Pikirnya.
Rose berlari kecil ke arah Jennie, memeluk erat sahabatnya itu. Jennie yang masih tidak mengerti dengan keadaan hanya bisa pasrah, membalas pelukan sahabatnya. Mungkin Rose depresi, dan menjadi sedikit gila, pikirnya saat itu.
Dengan perlahan, Rose melepas pelukannya, "Apa kau becanda, Kim Jennie? Kita ini J Kim Inc. Perusahaan yang menghasilkan brand ternama di Korea Selatan. Peluncuran awal lipstick milik kita terjual habis dalam waktu kurang dari satu menit, di penjualan pertama hari ini." Ujarnya dengan sangat antusias.
Jennie membulatkan mulutnya. Ia membeku, tak bisa menjawab. Otaknya seolah tak bisa merespon apa yang harus ia katakan. Ia terkejut, benar-benar terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity ft. Jenbin
FanfictionSerendipity (n) finding something good without looking for it. Lantas, menemukanmu tanpa mencarimu adalah serendipity? ©snchaeng Start : 4 Desember 2018