7. Begin

617 103 31
                                    

Forgive your scars
so that, you can begin
to heal them with love.
.
.
.
•Serendipity•

Incheon International Airport

Seorang lelaki dengan balutan kemeja hitam polos baru saja keluar dari pintu pesawat. Tungkai miliknya membawanya menuju pintu kedatangan bandara. Lelaki itu menarik napasnya dalam, mencoba merilekskan tubuhnya setelah berada di dalam pesawat selama sebelas jam.

Lelaki dengan kamera yang mengalung pada lehernya itu perlahan mulai menarik koper silver miliknya yang berukuran sedang, melewati ratusan orang yang tengah berkumpul untuk menunggu kedatangan penumpang lain seperti dirinya.

Senyum manis lelaki itu tergambar jelas di wajahnya saat netranya menangkap sosok lelaki dengan balutan hoodie army yang sedang menatapnya dengan tatapan datar seraya melipat kedua tangan pada dada bidangnya.

"Berapa lama?" sapa lelaki berhoodie di hadapannya dengan datar.

"Apa maksudmu?" tanya balik si lelaki berkalung kamera.

Lelaki berhoodie army mendengus, "Berapa lama kau akan disini, bajingan Kim Hanbin."

Kim Hanbin, lelaki yang baru saja mendarat dengan selamat di negara kelahirannya itu tersenyum tipis seraya berjalan mendekat pada lelaki berhoodie army di hadapannya, Jung Jaewon.

"Itukah kalimat sapaanmu padaku setelah setahun kita tak bertemu?" tanya Hanbin dengan satu tangannya yang mulai memiting kepala Jaewon.

"Aw- lepaskan sialan." racau Jaewon.

Hanbin terkekeh, "Tidak akan, sampai kau mengatakan Aku merindukanmu, Hanbin-ah!" ujar lelaki berhidung tinggi itu.

"Cih. Lebih baik lakukan sesukamu sampai aku mati disini. Menjijikan." balas Jaewon bergidik geli.

"Ahahahaha, dasar. Dimana mobilmu?"

•Serendipity•

BMW 350i kini melaju dengan kecepatan sedang di jalanan tol dari arah bandara Incheon. Kedua lelaki yang berada di dalamnya hanya ditemani dengan lagu-lagu yang terputar yang berasal dari radio mobil yang termasuk mahal tersebut.

"Jadi, apa alasanmu kembali lagi?" 

Merasa terlalu sepi, pertanyaan itu akhirnya lolos dari bibir Jung Jaewon.

Hanbin berbalik sejenak, melayangkan jitakannya yang cukup keras tepat pada dahi Jaewon.

"Apa salahnya aku datang ke negara asalku?"

Jaewon mengelus pelan kepalanya, "Aishh. Kau bisa menjawabnya 'kan tanpa menjitak? Sialan."

Sedangkan Hanbin hanya terkekeh pelan menanggapi. Tidak berniaf melanjutkan perdebatan mereka yang pasti tidak ada ujungnya itu.

"Ngomong-ngomong, kenapa kau membeli mobil ini? Maksudku, uang yang kau hasilkan banyak, kenapa tidak membeli mobil yang lebih mahal?" lanjutnya.

"Kenapa? Kau tak mau di jemput dengan mobil ini? Kalau begitu, sana beritahu supir keluargamu untuk menjemputmu." balas Jaewon sembari sesekali melirik tak terima pada Hanbin.

"Sialan, bukan begitu brengsek!"

"Lagipula, kenapa tidak memberitahu keluargamu 'sih untuk menjemputmu? Menyusahkanku saja." sambung Jaewon.

Serendipity ft. JenbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang