43

1.4K 36 47
                                    

.... jangan lupa vote dan coment ya!....

🙂🙂🙂🙂

"Jadi, resepsinya dimana?" tanya Sartika yang sangat antusias setelah mendengar penuturan Faisal yang akan segera meresmikan hubungannya dengan Roshni.

Faisal tersenyum sembari tangannya semakin mengenggam erat tangan Roshni.

"Bagaimana kalau di hotel bintang lima?" tanya Gibran yang sesekali mengecup pipi Putri yang terlihat sangat bahagia.

Roshni mengeleng. "Nggak usah, pa. Roshni ingin pestanya sederhana saja. Akhadnya di rumah ini saja. Roshni ingin pernikahan Roshni berkesan. Rumah ini adalah rumah sumber kebahagiaan Roshni karna di dalamnya ada kalian." Faisal mengusap tangan Roshni. Mencoba menyalurkan energi kekuatan menahan haru.

Gibran dan Sartika bertatapan dan tersenyum. Merasa bahagia karna anaknya tak pernah melupakannya apalagi mengendorkan kasih sayang dan perhatian untuk mereka.

"Lagian, yang Roshni butuhkan itu status," ucap Roshni sembari menoleh ke kanan, beradu tatap dengan Faisal yang menatapnya dengan senyuman manis. "Roshni hanya butuh status biar bisa terus berdekatan sama kak Faisal." Roshni tersenyum dan mendapat kecupan hangat dari Faisal.

"Dan puteli butuh adik balu. Pokoknya, ayah ama bunda halus kacih cepet!"

"Emang cucu nenek mau punya adik berapa sih?" tanya Sartika mencubit gemas pipi kanan Putri.

"Sebelas, Nek."

"Banyak amat." protes candaan Gibran.

Putri turun dari pangkuan Gibran, berdiri menghadap Gibran sembari tangannya berada di pinggang. Wajahnya dibuat-buat serius.

"Kakek lupa, ada pepatah mengatakan banyak anak itu banyak lezeki, jadi puteli mau nyuluh adik-adik puteli nanti ngemis di lampu melah bial banyak uang. Hahahaha!" Putri ketawa jahat dan membuat empat orang yang menatapnya ... cengo.

What.

Apa tadi dia bilang?

Ah, sudahlah. Abaikan anak zaman now itu.

....

Seharian ini Roshni dan Faisal sangat sibuk hingga lupa makan, minum, tidur bahkan lupa Putri, tapi mereka tidak melupakan untuk berpelukan atau bahkan berciuman singkat. Hari ini mereka membuat undangan dan langsung menyebarnya. Hanya mereka yang dianggap penting yang diundang. Sesuai kemauan Roshni, pestanya dibuat sederhana tapi berkesan. Hanya rekan kerja Gibran, teman arisan Sartika, teman Faisal dan dua teman Roshni.

"Capek?"

Roshni mengangguk. Bergerak menjauhkan tubuhnya dari tubuh Faisal. Mereka di dalam mobil, dengan Roshni yang duduk mengangkang dipangkuan Faisal. Melepaskan kelelahan dengan berpelukan dan ciuman singkat. Setelah mereka mengambil undangan dari tempat percetakan, mereka langsung membawa sebagian ke kantor Gibran dan ke Sartika. Kini mereka sedang berada di depan Rumah sakit. Di dalam ada Sidd, Sahabat Faisal, dia haruslah diundang.

"Ayo."

Faisal mengangguk dan mereka pun keluar dari mobil, bergandengan tangan menuju kamar Sidd.

Ceklek!

Mata Faisal langsung bertemu dengan mata Sidd yang sedang duduk di tengah kasur dan bersadar Pada bantal.

"Faisal."

"Gimana kabar elo?" Faisak masuk diikuti Roshni yang langsung membuat Sidd menegang. Matanya beralih menatap Roshni yang tersenyum padanya.

"Baik. Roshni gue-"

kakakku cintakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang