46

1K 31 105
                                    

.... hadir ...
Bentar lagi tamat ya.
Sok di baca.
Jangan lupa baca doa tidur😅

....

"Nomornya nggak bisa di hubungi, bahkan orang rumahnya pun nggak tahu Rika ada dimana?" Sidd frustasi. Merasa sangat bersalah atas tidak penculikan Putri. Rasa nggak enak kembali menyerang perasaannya. Hatinya kembali sakit ketika mengingat dialah penyebab berpisahanya pasangan yang nyatanya berjodoh ini hanya karna persahabatan.

"Putri-" Roshni kembali menangis dalam pelukan Faisal. Tiga jam pencarian sudah di lakukan tapi hasilnya nihil.

Lapor polisi?

Belum 2x24 jam dan Nggak bisa di lakukan karna ancama Rika yang akan membunuh Putri. Pernyataan itu di tulisnya pada cermin kamar pengantin.

Roshni, Faisal, Gibran, Sartika, Brenda, dan Alisio sangat cemas, tapi tidak untuk Gabriel. Dia duduk santai mendengar tangisan Roshni dan Sartika sambil ngemil kacang kulit. Kulitnya di makan, kacangnya di buang.

"Kak, Putri. Hiks,"

"Iya sayang. Kita terus berdoa dan tetap nggak meregangkan pencarian. Semoga cepat ketemu anak kita." Faisal membalai rambut hitam Roshni. Mengecup berkali-kali puncak kepalanya.

"Apa pernikahan kita batalkan saja?"

Roshni melepas pelukan dan menatap Faisal yang shock.
Membalas tatapan Roshni dengan tatapan tidak percaya.

"Kak Rika tidak mau kakak menikah dengan orang lain, dia menginginkanmu, kak."

Faisal masih menatap Roshni. Roshni menyeka air matanya, mengenggam kedua tangan Faisal. "Coba buka hati kakak buat dia, lihat perjuangan dia kak, dia begitu sangat mmph-" Faisal membungkam ucapan Roshni dengan ciumannya. Abaikan banyak mata yang menatap dia shock. Nggak perduli. Dia harus merapatkan mulut calon istrinya yang terlalu banyak bicara.

"Kakak cintanya sama kamu, kakak nggak bisa membohongi hati kakak. Cinta kakak buat Rika sudah nggak ada. Kakak hanya mau nikah sama kamu, titik." Faisal langsung menarik Roshni dalam pelukannya. Tangis kembali pecah. Roshni memeluk Faisal erat. Sebenrnya, nggak ingin terpisahkan tapi mulutnya harus mengatakan kalimat tadi yang menyakiti hati calon suaminya begitu juga hatinya.

"Aku juga cinta kakak dan hanya mau nikah sama kakak."

"Ya udah. Besok tetap lanjut nikah. Kasian juga, dekor dah ok, ketring dah di pesan, dan undangan udah tersebar, rugi kalau nggak lanjut. Di kira cari uang gampang." Gabriel berucap Santai.

"Heh, sialan. Hanya Mikir kerugian, nyawa anak gue lagi di pertaruhkan." Roshni kesal. Berucap kasar dalam pelukan Faisal.

"Anak kamu bakalan baik-baik saja. Percaya sama saya."

"Percaya sama kamu itu musrik. Sesat."

"Ya udah." Gabriel berdiri dan menatap Roshni. "Kita bikin kesepakatan, kalau Putri pulang sendiri dalam keadaan sehat walafiat, Putri jadi milik saya. Hmm ... Ralat. Hak asuh Putri jatuh ke tangan saya, tapi kalau Putri pulang dengan kondisi menyesakkan, kamu boleh bunuh saya." Gabriel berucap serius.

Roshni melepas pelukan. Menatap garang ke arah Gabriel. "Modus apa ini? Elo komplotan kak Rika?" Roshni berdiri.

Gabriel malah tersenyum. "Nggak ada untungnya. Kalau saya komplotan sama Rika, kenapa saya kasih kamu ke Faisal."

Roshni terdiam. Faisal ikut berdiri dan merangkul pinggang Roshni.

"Terus, maksud kamu buat kesepakantan itu, apa?"

Gabriel kembali tersenyum. Dia duduk dan mendongak menatap Roshni dan Faisal.

"Saya terlanjut menyayangi Putri. Setelah kalian menikah, Roshni Dan Putri pasti akan menetap di sini dan saya pasti akan sangat kesepian." Gabriel menunduk.

kakakku cintakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang