0.1

141 19 0
                                    

"Virgo..."

Virgo buru-buru memakai baju dan juga celana tidurnya karena ini sudah jamnya untuk tidur.

"Iya mah, bentar" Virgo keluar dari kamar menuju ke lantai bawah rumahnya.

Pertama kali yang dilihatnya adalah MUSUH. Virgo menatap kaget wajah Cancer yang tersenyum sinis penuh arti. Virgo lari menuju mamanya dan berlindung di belakang punggung mamanya.

"Kamu kenapa Vir, ini sih Can mau ajak kita makan bersama di rumahnya" ucap mamanya sambil menoleh ke arah Virgo.

Virgo memelototkan matanya dan langsung keluar dari perlindungan mamanya. "Ngapain lu ngajak keluarga gue makan, mau lu kasih racun yak?" Tuduh Virgo, Cancer mengelus dada dan mengadu kepada mama Virgo.

"Tuh Bun, Virgonya gak percaya sama aku" rengek Cancer semakin membuat amarah Virgo di ujung kepala.

Apalagi mendengar Cancer memanggil mamanya dengan sebutan Bunda, ingin Virgo memotong mulut Cancer yang selalu meledek dia. "Woy, bisa gak gak usah panggil mama gue pake Bun bun. Lu kata mama gue titisan sabun" ucap Virgo, sangking kesalnya dia mendorong Cancer sampai depan pintu utama rumahnya.

"Yah ampun, kamu gak boleh gitu Virgo. Cancer nanti kamu tunggu kita yah dirumah mu nanti Bunda nyusul" ucap mama Virgo, Virgo hanya bisa cemberut mendengar keputusan sang Ratu.

Cancer keluar dari rumah Virgo dan menyalimi mama Virgo, sebelum itu dia mengelus puncak kepala Virgo. Virgo yang diperlakukan seperti itu langsung menepis dan mendorong Cancer keluar dari rumahnya, Virgo menutup pintu dan menguncinya.

"Huh, kesel banget liat tuh cowok Mulu"

"Awas nanti jodoh" ledek mama Virgo.

Virgo hanya bisa mendengus dan berkata 'amit-amit' dalam hati. Bisa mati serangan jantung dia kalau jodoh sama manusia macam Cancer.

"Cepatan siap-siap pake baju yang cantik. Oh iya mama lupa, kamu kan gak punya gaun. Emang dasarnya kalau tomboy tuh gini" ledek mama Virgo lagi, mama Virgo pun pergi ke kamarnya dan mulai bersiap-siap.

Virgo memegang puncak kepalanya dan mengelusnya perlahan, dia tersenyum sebentar lalu wajahnya datar lagi. "Mulai gila nih gue" Virgo pun menuju lantai atas untuk kembali ke kamarnya dan mulai bersiap-siap.

***

"Yah, ampun Virgo" Mama Virgo menggelengkan kepalanya melihat anak satu-satunya itu memakai baju layaknya orang ingin meronda.

"Kamu mau bertamu ke rumah orang atau mau ngejagain komplek perumahan?" Tanya mama Virgo sangking herannya melihat Virgo yang memakai sarung di badannya.

Virgo menggaruk lehernya dan mengucek matanya perlahan. "Aku ngantuk mah, mau tidur" keluh Virgo.

Mama Virgo mengacuhkan Virgo, dia mendorong Virgo menuju kamarnya dan mulai merombak seluruh penampilan Virgo. Virgo yang diperlakukan tidak layak hanya bisa mendengus kesal dan jijik melihat dirinya dipakaikan bedak ala-ala emak-emak sosialita.

"Aduh mah, mau diapain sih?"

"Sutss, diem" mama Virgo mengambil beberapa gaunnya yang mulai mengecil dan masih cukup layak untuk dipakaikan kepada anak tunggalnya.

"Nih pake, disini aja gantinya. Kalau di kamar mandi mama yakin kamu bukan ganti baju malah molor" ucap mama Virgo, Virgo pun mulai membuka sarung dan membuka baju tidurnya lalu dengan cepat memakai gaun berwarna merah muda.

Mama Virgo kaget, dia sampai mundur beberapa langkah sangking kagetnya. "Astaga, kamu cute banget"

Virgo menatap malas mamanya, "Apanya yang Cute mama? Baju udah kayak ondel-ondel gini" keluh Virgo.

Virgo mau membuka gaunnya tapi keburu di tahan oleh mamanya, "Jajan kepotong atau hp di sita" ancam mamanya.

Virgo akhirnya hanya bisa menuruti apa yang dilakukan kepadanya, mama Virgo mulai merias wajah Virgo. Mama Virgo menyuruh Virgo menatap ke arah cermin saat melihat cermin, Virgo sampai jantungan melihat wajahnya yang seperti ondel-ondel. Sangat sangat sangat menor.

"Mah..."

"Eitsss, mau di potong uang jajan"

Virgo menggelengkan kepalanya tidak ikhlas. "Ya udah ayo capcus"

***

Saat ini mama Virgo dan Virgo sudah berada di dalam rumah orang tua Cancer, mama Virgo menyuruh Virgo untuk bersikap sopan dan feminim tapi sepertinya Virgo tidak akan melakukan itu.

Virgo menyalami kedua orang tua Cancer. Mama Cancer menyuruh Virgo untuk bertemu dengan Cancer di atas tapi langsung ditolak secara halus oleh Virgo.

"Kamu mau ketemu Cancer? Itu Cancernya masih di pulau kapuk" canda Mama Cancer.

"Hehehe enggak Tan, aku disini aja"

"Mah, panggilin Cancer sono" bisik papa Cancer ke mama Cancer.

Tanpa menjawab, mama Cancer langsung menuju ke lantai atas dimana adanya kamar Cancer. Beberapa menit kemudian Cancer keluar bersama sang mamanya, dia hanya melengos dan duduk di samping Virgo.

"Silakan di nikmati" ucap papa Cancer dan di angguki oleh mama Virgo dan Virgo.

Mama Cancer yang ada di sebelah Cancer pun menyenggol Cancer agar Cancer peka dengan keberadaan Virgo yang berbeda 180°. Akhirnya Cancer menoleh ke arah sang mama lalu mamanya memberi kode agar melihat ke samping kanan Cancer, Sedetik Cancer masih tak percaya, dua detik dia mulai kekurangan oksigen, tiga detik dia mulai sadar dan kaget.

"Astaga ini Virgo"

"Ya iyalah Virgo masa tukang bangunan"

Cancer tersenyum manis ke arah Virgo, Virgo yang melihat itu langsung menoleh ke lain arah tak ingin kemakan rayuan gombal sang rival.

Cancer menoleh ke arah keluarganya dan menatap Virgo sekilas. Ternyata keluarganya sedang makan dengan serius. "Vir, lu cantik tapi lebih cantik lagi kalau natural kayak sebelumnya" bisik Cancer tepat di samping kuping kiri Virgo.

Virgo menoleh dan menatap wajah Cancer yang semakin lama semakin tampan. Virgo mulai merasakan hal yang berbeda tapi tiba-tiba ada yang membuat dia tidak jadi mengagumi Cancer.

"Lu cantik tapi bohong :3" ledek Cancer.

"Yah baper"

"Berisik"

Virgo akhirnya kembali melanjutkan makan dan mengacuhkan Cancer yang terus menggodanya.

Tapi lu beneran cantik plus manis kalau natural Vir, gue gak bohong. Cuman sulit bagi gue ngakuin itu, Batin Cancer.

***

Virgo & CancerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang