0.6

63 13 0
                                    

Keesokan harinya adalah hari Sabtu. Hari dimana siswa/siswi bebas tapi hanya untuk dua hari sampai Minggu. Itupun kalau tak terhalang cucian piring dan baju kotor.

Tapi yang dilakukan perempuan dengan laki-laki itu adalah tidur. Mereka tertidur di atas kasur yang sama dan berpelukan mesra seperti sepasang kekasih.

Virgo, perempuan yang cuek dan tomboy itu merasakan ada sesuatu yang menempel di pipinya. Dia merasakan pipinya sedikit basah, dia berpikir dia bermimpi. Padahal matahari sudah di atas puncak kepala.

Virgo pun mengerjapkan matanya, menyesuaikan cahaya yang akan masuk kedalam matanya. Ketika matanya terbuka sempurna ia kaget melihat Cancer berada di pelukannya dan juga bibir laki-laki itu menempel di pipinya.

Virgo dengan sigap menendang Cancer sampai jatuh kelantai kamarnya, Cancer terbangun mendadak karena merasakan nyeri di bokongnya dan pinggangnya. "Sialan lu Cancer, Pipi gue sama tangan gue udah gak perawan" ucap Virgo membabi buta.

Virgo yang sudah kesal sampai ubun-ubun pun turun ke bawah dan menghampiri Cancer yang masih setia mengelus bokongnya dengan mata tertutup. "Ahh, gak usah pura-pura gak tau deh. Dasar mesum lu jadi cowok" ucap Virgo, di mendorong Cancer sampai bangun sempurna dari tidurnya.

"Eh, ayam goreng Mozarella pake kentang goreng saus mayones dan tomat. Kaget gue" Cancer mengelus dadanya perlahan, dia menatap Virgo heran.

Ini sih Virgo kesetanan atau gimana sih. Heran gue, kemaren biasa aja tuh kaga marah-marah kek gini. Cancer menatap Virgo dengan alis yang terangkat satu.

"Lu nantang gue. Ohh, ngajak gulat. Ngapain pake ngangkat alis segala, lu pikir gue gak tau lu ngejek gue iyakan. Sialan lu Cancer! Anak siapa sih lu"

"Anak emak bapak gue lah masa anak lutung"

"Wah kurang ajar lu, CANCERRRRR!"

Virgo mengambil bantal lalu memukuli Cancer dan membekapnya dengan bantal sampai sesak nafas. Untung aja Cancer udah belajar bernapas di bawah bantal.

"Hmmpphhh"

"Sialan lu, nih pipi gue udah lu nodain dengan jigong lu yang bau. Suek banget lu Cancer, diem-diem lu nodain anak gadis manis kek gue. Liat aja lu gue taruh di panti jompo khusus nenek-nenek biar di serbu lu di cabulin nyampe mampus"

"Aduh, ampun Virgo. Gue gak tau sumpah. Itu cuman kekhilafan semata, gue tau gue salah tapi kan gue tadi tidur dan lu juga menikmati kecupan gue kan" Cancer tersenyum dengan alis yang dinaik turunkan lalu dengan sigap dia berdiri dan berlari sekencang-kencangnya keluar kamar.

"CANCERRRRR!!! SUMPAH GUE GAK BAKAL NGAMPUNIN LU KALAU KETANGKEP. GUE PITES LU YAH"

***

Saat ini Cancer sedang di tawan oleh Virgo. Dia meringis melihat kebengisan Virgo yang luar biasa. Padahal kan dirinya gak sengaja mencium pipi Virgo, Upss.

Apa mungkin Virgo salting jadi buat nutupin kesaltingannya dia marah-marah sama Cancer. Cancer menatap ke arah Virgo yang masih terus nyerocos sambil memegang centong nasi.

Entah kenapa Cancer begitu betah menatap wajah Virgo yang marah-marah. Menurutnya Virgo semakin manis kalau dia marah-marah. Virgo yang tau dirinya di tatap oleh Cancer langsung melempar centong nasi itu ke wajah Cancer yang ganteng.

"Hmm, bagus. Gue lagi nyerocos lu malah ngelamun. Mikirin siapa sih lu hah? Sump---"

Ucapan Virgo terpotong oleh ucapan spontan Cancer. "Lu, lu yang gue pikirin" ucap Cancer, dia gak sadar kalau hati Virgo udah jedag jedug joget dangdut.

"Can, lu mau tau gak apa yang pengen gue lakuin pas lu ngomong gitu?"

"Apa? Lu mau ngomong sesuatu, bilang aja? Palingan bilang cinta, udah biasa gue mah. Secara gue cogan papan atas. Garukhan pemeran serial india yang legendaris itu pun kalah sama kegantengan gue, Lee mohon pun kalah sama kemancungan idung gue, apalagi Pak bogem yang suka bogem orang pun masih manisan gue."

Virgo hanya mendengus, menatap datar ke arah Cancer yang masih terus nyerocos. "Ini yang gue pengen lakuin"

Virgo berlari ke arah Cancer yang terduduk di sofa lalu menimpa dia dan menginjak-injak Cancer seperti keset Come and Go. Cancer yang di perlakukan seperti itu hanya bisa berteriak dengan kencang.

"Aduhhh, sakit Virgo. Ini namanya KDRT sebelum nikah. Virgo lu nyiksa gue nih, sakit gila."

"Mampus, makanya jangan bikin orang kesel. Encok dah lu"

"Tau gue lu Baper kan?"

Seketika Virgo berhenti, dia turun dari atas punggung Cancer. Ketika turun dia menatap Cancer yang masih memegang punggungnya yang kesakitan.

"Lu bener-bener gila. Sumpah nyesel gue tinggal di sini."

"Ohh lu nyesel yaudah sonoh pergi dari rumah gue."

"Oke bye"

Virgo mengambil handphone dan juga buku pelajarannya kemarin yang terletak di atas meja tamu.

"Bye"

Virgo keluar rumah dan menutup pintu rumah Cancer dengan kencang membuat si empunya rumah meringis dan geleng-geleng kepala.

"Lah, bukannya rumahnya kekunci dan kuncinya di bawa mamanya. Suka heran gue sama Virgo" Cancer menggelengkan kepalanya dan berdecak.

Tiba-tiba pintu utama rumahnya terbuka dan menampilkan perempuan yang sedang memamerkan giginya. "Hehehe, lupa gue. Kalau rumah gue kekunci. Gue gak jadi pergi deh, maaf deh."

"Bodoamet, gak peduli gue" Cancer melangkahkan kakinya kembali ke kamarnya.

"Yah, kok marah sih Cancer" ucap Virgo dengan nada yang menjijikan.

"Najis"

Virgo berdesis, "Sombong banget nih Centong nasi, kalau bukan karena numpang mah udah gue tenggelamin di lautan" ucap Virgo, untungnya Cancer rada bolot jadi gak kedengaran kata-katanya yang menghina Cancer.

***

Virgo & CancerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang