0.3

109 18 0
                                    

Virgo dan Cancer akhirnya keluar dari sekolah pukul 18.00, mereka sangat kelelahan karena membersihkan gudang yang gedenya kayak lapangan sepak bola. Udah gede, bau apek, banyak tikus. Pokoknya serem dah.

Virgo tak peduli dengan keadaan Cancer yang mulai linglung, Cancer merasa hidungnya tersumbat, matanya berair, badannya gatal-gatal, dan kepalanya berkunang-kunang.

Cancer berhenti sejenak ketika sebentar lagi akan sampai tempat parkir motor. Dia semakin pusing, akhirnya dia terjatuh tak sadarkan diri. Virgo yang mulai peka dengan ketidakadaannya Cancer, akhirnya menoleh menatap ke arah belakang.

Virgo datang menghampiri Cancer, dia menepuk pipi Cancer. Dia memanggil nama Cancer tapi Cancer tak bangun-bangun karena ketakutan dia memanggil satpam sekolahan yang menunggu di depan gerbang.

"Pak, tolong teman saya pingsan. Bisa tolong anterkan saya ke rumah sakit"

"Tenang dik, saya panggil dokter untuk sekolah saja yah, soalnya kalau di bawa ke rumah sakit takut kelamaan. Kan rumah sakitnya rada jauh dari sekolah. Nanti biar temennya di taruh di UKS" ucap Satpam itu.

Pak satpam menolong Cancer dan membawa Cancer ke ruang UKS, beberapa menit kemudian dokter yang dipanggil untuk memeriksa Cancer pun datang.

"Ada apa? Kenapa badan pasien merah begini, hidungnya juga memerah" tanya Dokter Jaya kepada Virgo.

Virgo tampak berpikir, dia berusaha mengingat sesuatu. "Oh iya, tadi kami di hukum membersihkan gudang sekolah"

Dokter itu mengangguk lalu memeriksa Cancer. "Dia mempunyai alergi terhadap Debu dan juga udara kotor. Jadi dia pingsan karena terlalu banyak menghirup Debu dan kotoran di gudang"

Virgo tampak khawatir terhadap keadaan Cancer, dan juga Cancer belum bangun dari pingsannya. "Tenang, sebentar lagi dia akan pulih. Lebih baik kamu panggil keluarga mu untuk menjemput kalian. Suruh dia beristirahat, saya harus segera pulang. Ini resep obatnya kamu bisa beli di apotik terdekat" pamit Dokter itu, Virgo mengangguk sambil mengambil secarik kertas berisikan resep obat. Pak satpam mengantar dokter itu sampai depan gerbang.

Tiba-tiba Cancer menggeliat dan membuka matanya perlahan. "Cancer, lu udah sadar. Sumpah lu kenapa gak bilang kalau alergi debu, gue kan bisa kerjain hukuman sendiri. Lu sih sok-sokan" tegur Virgo.

Cancer hanya tersenyum melihat Virgo yang terus mengoceh dan mengkhawatirkan dirinya. "Bukannya gue sok-sokan tapi gue mau menjadi cowok yang berguna dan bisa bantu lu. Masa karena gue alergi lu jadi ngerjain hukuman sendiri kan hukumannya untuk kita berdua" ucap Cancer sambil tersenyum manis.

Virgo mengangguk, Can betapa takutnya gue kalau lu mati.

"Tenang gue kaga bakal mati kok, cuman alergi ini"

Virgo kaget, "Kok lu bisa tau isi hati gue. Lu cenayang"

"Gue bukan cenayang gue cuman seorang Cancer yang Cayang Virgo" ucap Cancer sok romantis.

"Jijik banget sih lu, udh yuk kita balik. Gue udah pesen taksi tadi" ucap Virgo jijik, walaupun dalam hati berbeda.

Cancer menahan Virgo, "Gak usah, kita naik motor aja. Gue masih sehat kali, tenang aja"

"Tap--"

"Jangan banyak ngomong, ikutin aja gue"

"Nih, tadi Dokternya kasih gue resep obat. Lu beli yah, jangan lupa" Virgo menyodorkan resep itu dan di ambil oleh Cancer tanpa menjawab Virgo.

Akhirnya Cancer dan Virgo pulang ke rumah menggunakan motor Cancer, sesampai di rumah Cancer dan Virgo pulang ke rumah masing-masing.

Ketika sampai di rumah Cancer langsung jatuh di depan pintu rumahnya, dia sebenarnya masih sedikit pusing.

Mama Cancer teriak melihat Cancer jatuh lemas di depan pintu, akhirnya Cancer di bawa ke rumah sakit dan di putuskan harus rawat inap selama 3 hari penuh.

***

Virgo menatap kursi yang ada di sampingnya, sudah 3 hari Cancer tak masuk sekolah. Apa ini karena hukuman yang di berikan oleh guru itu?

Virgo menggeleng, kenapa dirinya seolah-olah peduli dan mengkhawatirkan keadaan musuh bebuyutannya, tapi kali ini dia benar-benar tidak enak dengan keadaan Cancer. Sepertinya pulang sekolah dia harus mengunjungi Cancer.

Saat ini Virgo sudah sampai di rumah Cancer, Virgo melihat Cancer yang berbaring lemah di atas kasur. Rupanya dia sudah kembali dari rumah sakit dan diputuskan untuk di rawat di rumah saja.

Virgo masuk ke dalam kamar Cancer tanpa mengetuknya, Virgo melihat Cancer yang memejamkan matanya dengan dengkuran halus. Virgo menghampiri dan mengelus puncak kepala Cancer.

"Maafin gue Can, karena gue lu jadi sakit gini. Gue jadi kangen kalau lu goda gue dan gue pasti bakal dorong lu sampai jatuh, hehehe. Udah yah gue balik dulu mau ngerjain pr" Virgo keluar dari kamar Cancer, dia berpamitan kepada mama Cancer dan kembali pulang kerumahnya.

"Vir, lu gak perlu minta maaf gue lakuin ini untuk ngelindungin dan jagain lu. Karena gue takut kehilangan Virgonya Cancer" ucap Cancer, ternyata dia hanya pura-pura tidur.

Sebenarnya apa yang terjadi di antara kedua manusia ini?

Mereka musuhan atau pacaran?

TINGGAL BILANG SAYANG AJA SUSAH AMET!!!

***

Mama Virgo berteriak melihat hasil nilai fisika anaknya yang sangat memalukan. Nilai kayak gini mah buat bungkusan gorengan.

"VIRGO"

Virgo tersentak kaget, dia meloncat dari kasur dan segera turun ke lantai bawah. Dia melihat mamanya berkacak pinggang sambil menunjukkan nilai dia yang bernilai 50.

"Kamu ini, anak IPA tapi Fisikanya 50. Nilai macam apa ini? Ini mah buat bungkusan gorengan aja. Pokoknya mama gak mau tau kamu harus belajar bareng sama Cancer"

"APA???"

Virgo sangat kaget, apa hubungannya nilai dia yang jelek dengan belajar bareng Cancer? Duh yang ada malah berantem entar.

"Mah kan Cancer masih sakit"

"Dia udah sembuh, pokoknya mama gak mau tau. Mama hari ini mau ke mall sama mama Cancer mau belanja buat besok soalnya besok mama bakal pergi keluar negri bareng keluarga Cancer. Nah kamu tugasnya cuman belajar"

"Cepetan sekarang juga harus ke rumah Cancer"

"Iya"

Virgo mengambil buku paket Fisika dan pulpennya. Dia melangkah keluar rumah dengan muka yang lusuh, bisa malu dia kalau Cancer denger kata-katanya tadi yang merindukan sifat Cancer yang suka godain anak orang kayak dedemit.

***

Virgo & CancerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang