Laki-laki itu menatap sinis perempuan yang sedang duduk di atas sofa dengan kaki yang di naikan ke atas meja ruang tamu.
Berasa rumah sendiri, batin Cancer gemas.
"Anggap aja rumah sendiri Vir"
"Siap"
Virgo mengambil cemilan di atas meja tersebut, ingin sekali Cancer mengumpat namun apa dayanya. Bisa-bisa dia di amuk sama dinosaurus bertanduk merah.
Cemilan yang tadinya full menjadi habis tak tersisa, bahkan micin-micin yang ada di dalam toples tersebut juga sudah di jilat habis-habisan oleh perempuan yang gayanya kayak anak gengster.
Cancer meringis sedikit jijik dengan kelakuan abnormal manusia berjenis kelamin perempuan itu.
"Ck...ckk... Vir vir, kalo bukan karena di titipin mamanya mah udah gue usir dari rumah gue" ucap Cancer dengan nada yang sangat kecil.
Virgo, yang merasa namanya di sebut menoleh. Menatap Cancer penuh tanya, sesekali memelototkan matanya. Cancer yang merasa nyawanya terancam pun mengalihkan pandangannya ke arah lain.
Kupingnya udah kek kelelawar. Tajam.
Cancer merapatkan doanya berkali-kali. Dengan sedikit ringisan di wajahnya, takut bila Virgo menyerangnya lagi secara brutal.
Tuhan, bila malam ini malam yang terakhir bagi Baim. Tolong maafkan lah segala dosa Baim di dunia ini. Jaga juga emak dan bapak Baim yang lagi party-party di sana. Sementara Baim sudah di ujung tanduk.
"Cer"
Panggilan pertama Virgo membuat jantungnya berdegag-degug macam bedug. Ini bukan karena dia merasakan jatuh cinta tapi ini karena dia merasakan dirinya sudah dekat dengan sang kuasa.
Maafin saya yah Tuhan, kemarin saya makan coklat mama dari papa. Kemarin saya juga cium pipi Virgo tapi serius waktu itu saya gak sengaja tapi kalo sengaja pun saya ikhlas. Hehehe
"Cer, lu ngapa sih? Kok mukanya pucet gitu. Jangan bilang luh berak di celana" tuduh Virgo, Cancer yang merasa nama baiknya terancam punah, seketika menoleh menatap Virgo.
Tabahkan hati Cancer ya Tuhan, saya lebih milih hidup daripada marahin Virgo yang udah nuduh saya. Mending diam sekarang daripada diam untuk selamanya di liang lahat.
"Cer, jawab gue napa? Cewek seimut gue lu anggurin. Emang gue cumi kering apa?"
"Maafin gue yah Virgo kalo selama ini gue ada salah"
"Lu ngapa dah? Kesurupan apa mau balik ke maha kuasa. Ehh, masih mending kalo masuk surga. Kalo masuk neraka jahanam berabe"
Cancer mengelus dada, sambil sesekali berucap 'amit-amit'. Bisa gila dia lama-lama kalo ngomong sama Virgo yang mulutnya bocor. Makanya pake yang ada sayapnya dong.
"Astagfirullah, ngomong apa lu sama calon imam? Lu nyumpahin gue mati"
"Cihh, calon imam buapak mu gundul membendul. Tak pites jadi Jungkook lu"
"Amin ya Tuhan, silahkan pites gue sampai jadi jongkok. Biar gue gak usah oplas lagi"
"Jungkook Weh, bukan jongkok. Lu kata jongkokan"
"Lagian gak usah oplas lu tetep gan..."
"Ganteng yah? Tau gue mah, orang ganteng mah bebas ya kan?"
"Bukan ganteng, tapi ganjah"
"Gajah woy bukan ganjah. Gue nikahin juga lu lama-lama"
"Bodoamat, gue mau bocan dulu"

KAMU SEDANG MEMBACA
Virgo & Cancer
Teen Fiction*judul awal: Cancer Vs Virgo Akhirnya aku menemukan mu setelah sekian lama. Cinta pertama ku dan juga selamanya. (tidak akan dilanjutkan, maaf 🙏🏻)