0.2

113 19 2
                                    

"Jadi kenapa kita di undang kesini" tanya Mama Virgo to the point.

Saat ini mereka sedang berada di ruang tamu, acara makan malamnya sudah selesai dari tadi. Mama Virgo menatap heran kedua orang tua Cancer yang tersenyum-senyum penuh arti.

"Jadi begini, aku dan istriku ingin pergi keluar negri selama sebulan untuk membuka perusahaan baru disana. Aku harap kau bisa menemani istriku disana sementara aku akan bekerja dan kalian berdua akan berlibur" ucap Papa Cancer, Mama Virgo masih belum mengerti maksud dari kedua orang tua Cancer.

"Hmm, nanti anak ku bagaimana?"

"Tenang, Cancer dan Virgo kan rumahnya berhadapan jadi nanti Cancer bisa jagain Virgo. Iya kan Cancer?" Ucap Mama Cancer, Cancer mengangguk setuju sambil mengangkat jempolnya tinggi-tinggi.

Virgo yang melihat itu langsung menoleh ke arah mamanya dan menatap tajam seolah-olah menolak rencana itu semua. Tapi sepertinya mama Virgo tidak mengerti kode ala Virgo jadi dia menerima ajakan itu.

"Oh, baiklah. Sudah lama aku tidak berlibur semenjak suami ku tiada" Ucap Mama Virgo penuh kesedihan, Papa Virgo sudah meninggal sejak Virgo berumur 10 tahun karena ada teman papa Virgo yang berkhianat dan membuat rem mobilnya blong dan akhirnya menabrak truk yang berkendara dengan cepat.

Mama Cancer tersenyum, dia memeluk mama Virgo dan mengusapnya perlahan. "Sudahlah, nanti kita disana akan bersenang-senang. Anak kita tidak bisa ikut karena sebentar lagi akan mengikuti Ujian Nasional"

"Hmm, kapan kita akan pergi?" Mama Virgo melepas pelukannya dan kembali duduk dengan sempurna sesekali menyeka air matanya.

Virgo yang melihat itu merasa kasihan, dulu mamanya selalu ingin sendiri dan menangis tanpa henti ketika papa Virgo meninggal tapi karena adanya Virgo, mama Virgo akhirnya mulai melupakan kenangan buruk. Dan sekarang kenangan itu kembali lagi dan membuat mama Virgo kembali merenung.

"Bagaimana kalau tanggal 26 bulan ini. Agar nanti kita bisa pulang awal bulan" usul Mama Cancer.

"Ohh, baiklah. Sekarang sudah malam lebih baik aku pulang bersama anak ku. Terimakasih atas jamuannya" ucap mama Virgo, Virgo ikut menyusul mamanya dari belakang.

"Baiklah, jangan lupa tanggal 26"

Mama Virgo dan Virgo keluar dari rumah orang tua Cancer, mereka kembali ke rumah mereka di sebrang rumah kedua orang tua Cancer. Mama Virgo melangkah sendiri tanpa di ikuti Virgo anaknya.

Ternyata Virgo di tahan oleh tangan seseorang, ketika Virgo menoleh. Dia ingin sekali memukul wajah tampan yang ada di hadapannya.

"Apa sih Can? Gue mau balik"

"Ya udah, hati-hati di jalan. Jangan kangen sama Abang yak" ucap Cancer, Virgo berlalu begitu saja. Orang rumah mereka hadep-hadepan ngapain bilang hati-hati.

Ketika Virgo sampai di depan pintu rumahnya, Virgo menoleh ke arah rumah keluarga Cancer. Rupanya Cancer masih menunggu dan memerhatikan Virgo.

Cancer tersenyum dan dibalas sinisan oleh Virgo. "Da, Virgo yang manis hari ini" teriak Cancer, Cancer langsung ngebirit masuk ke rumahnya.

Virgo yang keburu baper hanya bisa menutup wajah merahnya, dia masuk ke rumah dengan wajah yang menahan senyum tapi setelah itu dia memukul pipinya sendiri.

"Mulai gila nih gue" kata itu lagi yang keluar dari mulut Virgo.

***

Perempuan itu menatap kesal ke arah laki-laki yang ada di sampingnya, kenapa harus dia yang mengalami cobaan ini? Sudah satu sekolah, satu kelas, tetanggaan, satu meja pula. Gimana gak kesel?

"Vir, lu mau tau gak kenapa kita bisa selalu bersama?" ucap Cancer memecahkan keheningan di antara mereka berdua.

Virgo hanya diam, menatap ke arah papan tulis yang berisi penuh dengan Fisika pelajaran yang paling dia benci cuman karena ada yang lebih di benci lagi akhirnya dia memutuskan melihat ke arah papan tulis daripada melihat setan berwujud manusia yang ada di sebelah nya.

"Karena kita itu satu, gak bisa terpisahkan. Karena lu Virgo dan gue Cancer, menurut lamaran Zodiak lu dan gue itu jodoh. Jadi kita berdua itu jodoh Vir" ucap Cancer, dia menjawab pertanyaannya sendiri karena Virgo tak ingin membuka suara.

Virgo menoleh kesal dan memasang muka tak peduli, "BODO" ucapnya penuh penekanan.

Cancer tersenyum dan mengelus puncak kepala Virgo untuk kedua kalinya. "Vir, lu boleh ngomong BODO sekarang tapi inget karma akan segera datang. Gue yakin lu bakalan suka sama gue" bisik Cancer, Virgo menoleh dan mendorong Cancer ke arah tembok.

Sementara di dalam hati Virgo sudah ada sekumpulan kata BAPER yang berjoget ria di sana. Gila, ngapa jantung gue loncat-loncat gini?

Cancer mengusap pelan lengannya yang terbentur cukup keras dengan tembok. Dia kembali duduk dengan sempurna sambil sesekali melihat Virgo yang mulai mengantuk dan akhirnya menjatuhkan kepalanya di bahu Cancer.

Cancer menoleh kaget dan langsung tersenyum melihat teman sekaligus musuhnya ini yang tertidur karena sangking gak ngerti sama pelajaran Fisika yang penuh Rumus.

Cancer mengelus puncak kepala Virgo lagi sambil melihat dan memahami pelajaran Fisika yang sudah ada di papan tulis. Virgo menggeliat tak nyaman di bahu Cancer akhirnya jatuh ke dada bidang Cancer.

Cancer merasakan jantungnya berdegup kencang, dia kembali menatap papan tulis seolah-olah tidak terjadi apa-apa pada dirinya. Vir-Vir seandainya lu tau kalau jantung gue makin lama makin cepat gini jogetnya, woy sadar Napa?

Cancer merasakan jantungnya berdegup kencang dan membuat dia keringat dingin karena Virgo yang mulai memeluk tubuhnya.

"Virgo kamu ngapain meluk-meluk Cancer" teriak Bu Ani guru Fisika yang sedang mengajar dengan serius.

Virgo kaget dan langsung meloncat dari bangkunya dan duduk seperti orang bodoh yang cuman bisa plonga-plongo.

"Kamu modus yah? Ibu juga mau dong" ucap Bu Ani genit.

Virgo menoleh ke arah Cancer, Cancer melihat Virgo. Mereka berdua saling tatap tapi Virgo memalingkan wajahnya. Jadi dari tadi gue meluk Cancer dan tidur di dada dia. Sumpah malu banget, tapi kok nyaman aja gitu meluk dia.

"Duh makin gila gue"

"Siapa yang gila? Kamu ledekin ibu. Wah kamu sama Cancer ibu hukum bersihin gudang sekolah pas pulang sekolah dan gak boleh pulang sebelum bersih semua"

Virgo memijit kepalanya, sudah pusing karena malu ehh sekarang pusing karena di hukum bareng sama orang yang buat dia malu. Mampus aja deh.

***

Virgo & CancerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang