Part 19

670 87 13
                                    

Vote and comment yo ! #keepreading

.
.
.
.
.

Bambam tersenyum dan mengacungkan jempol nya kepada Yugyeom. Setelah itu Bambam pergi entah kemana.

FLASHBACK #off

Malam ini Jaebum pergi ke hotel untuk bertemu Yugyeom. Mungkin Yugyeom akan membahas pekerjaan kantor dan memberikan masukan untuk kerjasama perusahaan mereka lagi seperti siang tadi.

.

Jaebum masuk ke dalam lobby hotel dan duduk di salah satu sofa. Dia mencoba menghubungi Yugyeom.

"Annyeong ? Yugyeom, aku sudah di lobby"

"Ah, baiklah. Aku akan kesana"

Tak lama setelah itu, Yugyeom keluar dari lift dan menyamvut kedatangan Jaebum. Jaebum kira, Yugyeom akan mengajak nya makan malam di luar. Jadi ia memakai kemeja biru muda dengan rapih dan celana panjang jeans. Tpi ternyata Yugyeom mengajak nya makan di kamar hotel.

"Ayo ikut aku, Jaebum" Yugyeom berjalan ke arah kamar hotel nya diikuti dengan Jaebum di samping nya.

Jaebum POV #on

Aku mengikuti kemana Yugyeom mengajak ku. Setelah sampai di kamar bertuliskan nomor 715, Yugyeom mengetuk pintu itu.

Cklek

Pintu itu terbuka. Menampilkan Jinyoung yang tersenyum manis kepada Yugyeom. Tapi tak lama setelah itu, senyuman nya pudar. Setelah dia melihat ke arah ku. Jinyoung terdiam sebentar dan mempersilahkan aku masuk. Sampai sekarang aku tidak bisa melupakan kejadian tadi pagi di toilet. Bahkan saat melihat bibir Jinyoung rasa nya sangat malu dan gugup.

Aku mulai masuk ke dalam kamar hotel Yugyeom yang cukup besar. Kamar hotel ini sudah seperti apartemen. Sungguh lengkap.

"Jaebum, duduk saja disini. Aku akan membantu Jinyoung menyiapkan makanan" Ujar Yugyeom kepadaku. Aku hanya mengangguk dan tersenyum tipis. Setelah itu Yugyeom pergi ke dapur yang letak nya tidak jauh dari living room ini.

"Kau tidak bilang Jaebum akan kesini" Bisikkan Jinyoung terdengar di telingaku. Aku tidak tuli, Jinyoung. Aku mendengar semua nya. Sebesar itukah rasa benci mu kepadaku ? Kenapa seperti nya kau tidak menginginkan keberadaan ku ?

"Memang nya kenapa jika Jaebum kesini ?" Tanya Yugyeom berbisik.

Untuk mengalihkan perhatian, aku membuka hp ku dan berpura pura bermain hp.

"Tidak apa apa" Bisik Jinyoung dengan nada sedih.

"Baiklah, nanti kau tidak ada teman kan ? Jika ada Jaebum. Aku akan memanggil Bambam, ok ? Bambam di kamar 328" Yugyeom terdengar hanya menebak.

Apakah itu alasan nya ? Aku rasa bukan itu alasan sebenar nya. Setelah itu Yugyeom menelpon Bambam dan menyuruh Bambam datang ke kamar nya. Tak lama setelah itu Bambam pun datang. Bambam juga yg mula nya tersenyum lebar, setelah melihatku langsung menatap ku sinis. Sebenarnya apa yang mereka sembunyikan dariku ?

Jaebum POV #off

Jinyoung datang dan menaruh empat piring roti croissan yang dilumuri madu di atas meja ruang keluarga. Tak lupa ada beberapa snack yang dibawa Bambam dari kamar nya. Bambam kira akan ada pesta kecil kecilan, makanya ia membawa snack snack untuk itu.

"Maaf aku tidak bisa menyajikan makanan yang lebih pantas. Hanya ada ini disini" UcapJinyoung sambil menunduk. Dan dibalas oleh Bambam "Sudahlah ! Yang penting ada makanan !" Begitu pula Jaebum yang hanya membalas "Tak apa". Yugyeom tersenyum dan segera membuka pembicaraan.

"Ngomong ngomong besok, Aku dan Jinyoung akan pindah ke villa di dekat sini. Satu tahun waktu yang cukup lama. Bambam ikut kami saja di villa"

Jinyoung hanya mengangguk mengiyakan sambil mengunyah roti di mulut nya. Jaebum pun bertanya "kirimkan aku alamat nya jika sudah ketemu"

"Tentu saja !" Jawab Yugyeom tersenyum.

"Ayolah kawan ! Tidak ada topik pembicaraan yg lebih seru ?" Celoteh Bambam tanpa berpikir. Membuat Jinyoung mencubit pelan lengan Bambam. "Sakit tau ! Setelah ini kita ngapain ? supaya nggak bosan"

"Bagaimana kalau nonton film ?" Ujar jaebum. "Nah ! Ide bagus ! Film horror saja ! Aku yakin bakal seru" Jawab Bambam girang. Seketika wajah Jinyoung memucat. Seperti nya malam ini Jinyoung tidak akan bisa tidur.

Setelah menghabiskan makan malam sederhana mereka. Merekaduduk di sofa dan segera menonton film horror rekomendasi Bambam. Merek berempat duduk di sofa. Bambam duduk di pojok kiri sofa di sebelah Jinyoung.Lalu sebelah Jinyoung ada Yugyeom. Dan di pojok paling kanan ada Jaebum.

Mereka beberapa kali berteriak ketika setan di film muncul secara tiba tiba. Di pertengahan film Yugyeom ke kamar mandi. Sehingga sekarang Jinyoung dan Jaebum berdekatan.

"AAAAKKHH !!!" Jinyoung berteriak sekeras mungkin setelah wajah setan itu muncul. Tanpa sadar, Jinyoung memeluk Jaebum.

Karena sibuk berteriak dan memeluk Jaebum erat karena takut sampai sampai Jinyoung tidak menyadari detak jantung Jaebum yg semakin cepat kala kepala nya menempel di dada bidang milik Jaebum. Jaebum hanya terdiam syok. Bernafas saja sulit rasa nya.

"A-ah hyung, mian"

Jinyoung segera,melepaskan pelukan di pinggang Jaebum. Jaebum hanya tersenyum dan mengangguk. Sialan hati nya tidak mau di kendalikan.

Tak lama setelah itu Yugyeom kembali dan duduk di antara Jinyoung dan Jaebum.

"AISH ! SETAN SIALAN ! HWAAA!!!" Jinyoung refleks berbicara kasar dan keras. Dia terus memeluk Yugyeom menutupi wajah nya. Sebenar nya Jinyoung tidak bisa menonton film horor. Ini semua karena Bambam ! Yugyeom juga sama sama takut dan memegangi pundak Jinyoung. Sedangkan Jaebum ? Dia tidak menonton dari awal film dimulai. Dia fokus melihat Jinyoung yang tampak menggemaskan dan juga lucu. Walau terkadang rasa nya sesak melihat Jinyoung yang memeluk Yugyeom dan sesekali menaruh kepala nya di dada Yugyeom untuk menutupi wajah nya.

.
.
.

Film pun selesai. Bambam sudah tertidur di sofa, begitu pula Yugyeom. Hanya Jinyoung dan Jaebum yang masih terbangun.

"Hmm... sebaik nya aku pulang" Ucap Jaebum membuat Jinyoung setengah kaget saat diri nya baru saja ingin memejamkan mata nya. "Tapi ini sudah sangat malam" Entah mengapa ada sedikit ke khawatiran pda diri Jinyoung. "Tidak apa, aku Jaebum. Kemampuanku berbeda denganmu yang imut" Jawab Jaebum drngan seyuman khas nya.

"APA MAKSUDMU KEMAMPUANKU !? YAKK !" Terlihat jelas rona merah di wajah Jinyoung akibat kata 'imut' yang Jaebum lontarkan. Jinyoung memukul pundak Jaebum keras. "Hey sudah sudah ! Sakit. Sialan kau ! Hahaha" Jinyoung mencubit cubit lengan Jaebum. Sampai sampai Jinyoung lupa ada Yugyeom diantara mereka. Tanpa menghiraukan Yugyeom yang sedikit terganggu karena kebisingan yang mereka buat.

Tanpa sadar mereka terbawa suasana. Mereka saling melemparkan senyum dan tawa. Menatap satu sama lain. Mata bertemu mata. Sampai akhir nya mereka terdiam. Tersadar akan kehidupan yang harus diterima. Kehidupan yang berbeda dari sebelum nya.

"Matamu indah" Ujar Jaebum dengan suara khas nya saat mereka terdiam dan menatap satu sama lain. Hati Jinyoung bagai di guncang guncang seperti rollercoaster.

"Jinyoung, aku pergi dulu" Jaebum langsung beranjak dari sofa dan merapihkan baju nya. Jaebum berjalan ke arah pintu dan memegang gagang pintu. Rasa nya sangat berat untuk meninggalkan Jinyoung. Ingin sekali Jaebum tetap bersama Jinyoung.

"Hyung !"

Seketika gerakan Jaebum terhenti. Jaebum memutar ke belakang untuk melihat Jinyoung sebelum ia pulang.

"Temani aku, aku.... Takut"

.
.
.
.
.
Tbc :)

Maafkan saya yg lama up nya. Pen cepet selesai tapi.... Gimana ?

Besok langsung alur cepet aja deh. Biar eps selanjut nya bisa langsung end.

Part selanjut nya bakal alur cepet ya :) alur yg benar benar cepat :v

Because Of You [JJP] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang