Part 23 (End)

998 87 7
                                    

Vote and comment yo ! #keepreading

.
.
.
.
.


Jinyoung dibawa para perawat dan dokter untuk dilakukan pemeriksaan sebelum melakukan radioterapi terhadap Jinyoung.

Kanker nasofaring.

kanker yang terjadi pada nasofaring, terletak di bagian atas tenggorokan di belakang hidung. Kanker nasofaring adalah jenis langka dari kanker kepala dan leher. Karsinoma nasofaring lebih umum terjadi di wilayah Asia.

Hanya itu yang Jaebum ketahui. Ilmu nya tidak seluas para dokter dan ilmuwan bukan ?

"Kita harus bicara" Ucap Yugyeom tiba tiba. Membuat lamunan Jaebun kandas. Jaebum langsung berdiri menatap mata Yugyeom tajam.

"Ada hubungan apa kau dengan Jinyoung ?"

Tanya Yugyeom sambil melihat Jaebum dengan tatapan sinis. Mereka tidak menyadari Bambam yang duduk berpura pura bermain hp, padahal dia mendengarkan.

"Aku..." Jaebum ragu. Dia tidak ingat sepenuh nya. Bisa saja kan wanita yang mengaku sebagai ibu nya itu bohong ? Tapi ketika Jaebum memjamkan mata. Sedikit demi sedikit ingatan kecil itu muncul. Membuat nya percaya, Jinyoung adalah orang yang terpenting bagi nya.

"Bahkan kau tidak bisa menjwab nya, Jaebum"

Yugyeom tertawa sinis. "Aku... B-beomie (?)" Jawab Jaebum ragu.

Tawa Yugyeom semakin pecah. "AHAHAHA Beomie ? Apa apaan itu ? bercandamu lucu ju--- ga"
Tiba tiba Yugyeom teringat sesuatu yang membuat Yugyeom menghentikan tawa nya dan terdiam.

FLASHBACK #on

"Jinyoung, a-apa kau mau jadi p-pacarku ?"

Yugyeom menatap lekat wajah manis Jinyoung yang mulai memerah. Seisi kantin langsung menatap Yugyeom dengan tatapan berbinar binar.

"A-ah, gyeom... Bagaimana ya....? Aku belum bisa melupakan seseorang" Jawab Jinyoung terlihat ragu dan dengan raut wajah nya sedih.

"Siapa dia ? Bisa bisa nya membuat Jinyoungku sedih, huh ?"

"Nama nya Beomie... Jangan bilang siapa siapa karena namanya memang aneh !" Jawab Jinyoung berbisik sambil agak tertawa. Membuat wajah Jinyoung semakin terlihat manis.

"Bagus jika begitu, aku yang akan membuatmu melupakan orang aneh itu" Ucap Yugyeom sambil tersenyum dan terkekeh kecil. "T-tapi..."

Pluk

Yugyeom menarik Jinyoung ke dalam pelukan nya. Membuat Jinyoung kaget. Bukan Jinyoung saja, semua orang disana juga kaget. Semua orang yang berada di kantin langsung bersorak sorak ria

"Woy peje peje !"

"Ciee Jingyeom ni !"

"Yah, Jinyoung udah ada yang punya ! Peje peje !"

Semua nya terlihat menyoraki Jinyoung dan Yugyeom.

Kecuali Bambam.

FLASHBACK #off

Bukk Buk

"SIALAN !! Kau yang membuat Jinyoung stress dan terlihat seperti orang sakit jiwa !? Bahkan aku sempat enggan melanjutkan hubungan dengan nya, Brengsek !"

Pukulan demi pukulan mendarat di wajah Jaebum. Jaebum sampai terpojok di tembok. Jaebum hanya diam menerima tonjokan tonjokan itu. Dia akui, dia melakukan banyak kesalahan dulu. Dia pantas menerima nya.

Sudut bibir kanan Jaebum berdarah dan pipi kiri nya terlihat agak memar. Jaebum menaikkan kepala nya menatap Yugyeom. "Lepaskan Jinyoung jika kau ingin dia bahagia" Ucap Jaebum datar. Tidak sedikit pun terlihat wajah meringis atau kesakitan.

"Berani nya kau---"

Bambam yang menyadari keadaan semakin tidak terkendali langsung menghampiri mereka berdua.

"SUDAH CUKUP, Apa kalian tahu ? Kita tidak seharus nya seperti ini. kita seharus nya mendoakan keadaan Jinyoung. Bukan nya malah bertengkar seperti anak kecil yang bodoh !"

Yugyeom yang memegang kerah jas hitam sekaligus kemeja putih Jaebum pun berhenti. Sedangkan Jaebum masih menatap Yugyeom tajam.

Bambam sudah berurai air mata. setelah berteriak tadi Bambam langsung  pergi meninggalkan Yugyeom dan Jaebum. "Tunggu, Bam!" Yugyeom mendorong Jaebum dan berlari menyusul Bambam. Meninggalkan Jaebum yang penuh luka di wajah nya.

.

"Apa anda keluarga pasien ? pasien Jinyoung akan segera melakukan radioterapi" Ucap seorang perawat sambil membawa beberapa kertas.

"Ah iya, aku akan menunggu disini"

"Baik" Setelah itu Jaebum kembali duduk menunggu Jinyoung tanpa menghiraukan sakit di pipi kiri nya. Jaebum memejamkan mata nya. Menghirup nafas dalam dan membuang nya perlahan.

"Ya benar, kau memang Youngie" Gumam Jaebum sambil mmejamkna mata nya. Menahan air mata yang ingin keluar.

3 jam

"Permisi tuan, anda sudah boleh mengunjungi pasien"

Jaebum terbangun dari tidur nya dan segera berjalan ke ruangan yang diberitahu oleh perawat.  Jaebum memutar knop pintu dan melihat. namja manis yang sedang tertidur. wajah nya pucat. Badan nya terlihat rapuh. Rambut nya sudah mulai menipis.

Jaebum menghampiri namja itu dan tersenyum tulus. Mengelus kepala nya dengan lembut. "Jie ?" Bisik nya. Entah kebetulan atau bagaimana, Jinyoung membuka mata ny perlahan. "J-Jaebum hyung ?" Jaebum mengangguk kecil dan mengambil telapak Jinyoung untuk ia taruh di pipi nya. "Ini aku, Im Jaebum yang memiliki nama yang aneh si Beomie"

Jinyoung tersenyum. Mata indah Jinyoung perlahan tertutup. Jaebum melirik kearah monitor. Wajah nya kaget saat melihat detak jantung Jinyoung melemah. "Jinyoung... Jinyoung...." Jaebum mengguncang pelan bahu Jinyoung saat melihat Jinyoung tidak sadarkan diri (lagi).

Jaebum langsung berlari keluar. Memanggil dokter atau siapapun di dekat sana. Dokter langsung sigap keruangan Jinyoung dan para perawat tidak memperbolehkan Jaebum masuk.

Jaebum mengerang frustasi. Ia jambak rambut nya asal dan keras. Tiba tiba datang Yugyeom dan Bambam. Mereka semakin mempercepat langkah nya setelah mendengar erangan Jaebum dari lorong.

"Apa yang terjadi !?" Tanya Yugyeom panik. Jaebum tidak menjawab dan malah duduk di kursi sambil menutup wajah nya. Jaebum merasa kacau, bingung, marah, sedih, dan takut.

"Aku melepaskan nya, Jaebum. Aku melepas Jinyoung"

Ucap Yugyeom setelah tadi bicara dengan Bambam yang mengubah pikiran nya 180°.

Jaebum mengabaikan Yugyeom dan memilih berdiri, melihat Jinyoung dari kaca. Tubuh Jinyoung beberapa kali terhentak ke atas setelah dokter menempelkan Defibrillator atau alat pemacu jantung. Namun, dari yang ia lihat, hasil nya nihil. Detak jantung Jinyoung masih rendah.

Jaebum mendengar suara tangisan Bambam yang histeris di belakang, tapi ia tidak peduli. Bahkan Yugyeom yang sekarang memeluk Bambam bagai orang yang menenangkan pasangan nya pun ia tidak peduli. Dipikiran nya hanya ada Jinyoung.

Park Jinyoung.

Park Jinyoung.

Park Jinyoung.

'Niiiiiiiiiiit'

Hidup Jaebum terasa berhenti. Monitor itu menampilkan garis lurus. Para dokter masih melakukan hal tadi kepada Jinyoung. Tubuh Jinyoung ibarat hancur. Sangat lemah dan rapuh.

Dear, Jaebum Hyung

Terimakasih telah datang ke dalam hidupku. Maafkan aku yang tidak kuat bertahan. Jaebum hyung, jangan menyesal dan bersedih jika kau telat untuk mengingat semua nya. Karena sebelum nya kau adalah hal terindah dihidupku.

Saranghae, Jaebum hyung.

.
.
.
.
.
End :')
Tapi boong :p

Masi ada 1 eps lagi kok. Di tunggu ya~~

Because Of You [JJP] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang