1 . saat bertemu dewa

154 15 25
                                    

*Tiiitttttttttttttt*
Entah suara apa itu yang pasti suara itu membuat kepala kami kesakitan . Lalu tiba - tiba ada seorang pria tua yang menghampiri kami , tunggu.... Dia punya sayap? Apa dia itu dewa?

Ah..

Ahh...... kepalaku sakit

"Apakah aku sedang bermimpi ?"

"Sepertinya tidak   , ini terlalu nyata untuk jadi mimpi " bantah takeo .

“ siapa itu?! “

Tiba tiba pria tua bersayap itu berhenti di hadapan kami dan  kami berdua sedang berbicara dengan seorang dewa!  . percaya atau tidak kami harus mempercayainya karena tidak ada alasan untuk tidak percaya pada keadaan saat ini .

"Aku sangat menyesal karena kesalahan asistenku  kalian berada dalam kondisi seperti ini , aku meminta maaf" .
Suara dewa itu dengan nada yang terlihat menyesal walau begitu seharusnya dewa itu bisa apa saja kan? Maksudku dia itu dewa lho mahluk yang abadi dan memiliki kekuatan besar , tapi kenapa dia terlihat begitu menyedihkan.

" Apa maksudmu?? Kami tidak mengerti sama sekali" dengan nada tinggi aku bertanya

" Sekali lagi aku minta maaf , sekarang kalian sudah mati "

" Hhoi.....! Jangan bercanda , bagaimana bisa kami mati aku tak ingat apapun!" aku benar-benar tidak menyangka kalau aku sudah mati.

" Tenanglah Ichirou , dia pasti akan menjelaskan maksud dari perkataannya " dengan sigap takeo menenangkanku .

"Seperti yang aku katakan tadi , kalian sudah mati karena aku meninggalkan tugas-tugas ku pada assisten ku karena sebuah keperluan yang mendadak dan sepertinya asistenku membuat kesalahan saat mengatur sistem di dunia yang kalian tinggali  . Tapi jangan khawatir aku masih bisa merenkarnasikan kalian , tetapi tidak di dunia kalian yang lama"

Entah kenapa aku merasa senang dan kesal disaat yang bersamaan . bagaimana tidak , coba bayangkan kami mati karna kesalahan dewa dan kami tak diberi tahu alasannya walaupun kami bertanya sepertinya ossan itu  tak akan memberi tahu alasannya.
Walau terlihat kebingungan takeo pun bertanya pada dewa itu . oh iya.... walau ekpresi takeo yang datar itu , dia sebenarnya dulu adalah anak penakut dan cengeng . kalian penasaran kenapa aku tahu? Itu karena aku dan takeo adalah osanajimi  sejak kami TK dan juga rumah kami itu bersebelahan , aku pun sering masuk ke kamar takeo lewat jendela.

" Lalu didunia seperti apa kami akan berenkarnasi?

"Kalian akan berenkarnasi ke dunia dengan pedang dan sihir .."

"Tunggu!! Katamu pedang dan sihir? Seperti di game RPG dong?" Aku pun menyelak saat dewa itu berbicara.

"Kau benar , tetapi kalian berdua  akan ku renkarnasikan menjadi anak kembar . Dan juga kalian harus berusaha sendiri tanpa bantuan ku saat sudah berada di dunia itu walau pun aku akan memberikan kalian tambahan skill sihir dan juga berpedang"

"Bagaimana pilihan kalian? Jika tidak mau kalian bisa pergi ke akhirat , namun aku tak bisa menjamin kalian bisa betah berada disana"

"Memangnya kenapa?" , kami berdua menanyakan itu secara bersamaan .

" Aku tak bisa menjelaskannya , nah! Bagaimana pilihan kalian?!"

Walaupun aku merasa agak kesal karena mati di usia 17 tahun tapi,  ya sudahlah kedengarannya tidak buruk juga ya pikir saja baik baik ini dunia dengan sihir dan pedang lho bagaimana aku tidak senang.

"Kau bagaimana takeo? "
"Sihir dan pedang ya? Sepertinya tidak buruk lagipula aku tak mau ke tempat yang membosankan . "

"Baiklah kami berdua setuju ! "
" jadi kalian sudah memutuskan? Siapkan diri , oh iya aku lupa mengatakannya kalian tidak akan memulai dari bayi seperti yang kalian pikirkan . Tetapi kalian akan berada  dungeon gila dan juga berusahalah keluar dari sana . karena jiwa anak kembar itu sudah tak tahan berada dalam dungeon yang gila itu , walaupun begitu tubuh mereka masih baik-baik saja  , baiklah semoga berhasil!"

“heh..........?apa maksudmu....!”
"Woi jangan bercanda kakek tua........!"

start new life  : survive from crazy dungeonsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang