"Rose, abis dari mana?"
Rose menoleh ketika ia akan menaiki anak tangga menuju kamarnya, mendapati Ibunya, Dara yang sedang duduk di meja makan.
"Itu aku abis dari pengadilan agama." Balas Rose.
Yaudah kalo itu mau dia..., Batin Dara sambil menghela nafasnya.
"Terus apa katanya?" Tanya Dara lagi lalu Rose pun duduk di kursi yang berhadapan dengan Dara.
"Aku udah ngasih tau tanggal lahiran, jadi katanya nanti sidangnya 3 minggu setelah aku lahiran." Balas Rose sambil ikut mengemil cemilan yang ada di meja makan.
"Gak nyesel kan kamu?" Tanya Dara, meyakinkan anaknya yang tengah mengambil keputusan besar.
"InsyaAllah enggak." Balas Rose dengan senyumannya.
Rose pun memilih untuk ke kamarnya karena banyak sekali barang yang ia bawa tadi pergi.
Ia merapihkan seluruh isi tas yang berisikan map-map lalu duduk di tepi kasurnya sambil mengerang kelelahan, perutnya sudah makin berat.Mata Rose malah tertuju pada bingkai foto kecil yang di pajang di meja kecil samping kasurnya, foto pernikahannya dulu dengan Jaehyun.
"Kangen." Gumam Rose yang masih setia menatap foto tersebut.
Sudah hampir 3 bulan, Rose tidak berkabar dengan Jaehyun. Begitu pula sebaliknya. Rose bahkan tidak tau dimana Jaehyun sekarang, sedang apa, bagaimana keadaannya. Itu lah yang terngiang-ngiang selama dua bulan lebih ini.
Apalagi tanggal melahirkan sudah bisa di hitung jari. Sekitar seminggu lebih lagi?
Rose iseng membuka galerinya yang tidak tersentuh selama ini karena saking sibuk dirinya dengan gugatan cerai, berbagai macam persyaratan yang begitu sulit juga harus membantu Ibunya di rumah.
tok tok
"Iya.." Rose menoleh ke pintu.
"Nak, ada Mas Jaehyun."
Mata Rose membelalak lalu ia malah salah tingkah sampai akhirnya Jaehyun masuk ke kamarnya.
"L-long time no see?" Kata Rose terbata. Jaehyun hanya tersenyum lalu ia duduk di kursi meja belajar Rose sejak SMP.
"Apa kabar?" Tanya Jaehyun. Rose tersenyum lalu mengangguk.
"Kayak yang kamu liat aku kayak apa?" Balas Rose. Jaehyun hanya diam, lalu ia menatap perut Rose yang ukurannya jauh lebih besar di banding sama yang terakhir kali waktu Jaehyun bertemu Rose beberapa bulan yang lalu.
"Ohiya Mas, aku lahiran sekitar tinggal seminggu lebih lagi."
"Oh ya? Yaudah nanti kamu telepon aku aja kalo udah di rumah sakit ya?" Rose mengangguk antusias.
"Sebentar ya?" Rose menepuk pundak Jaehyun lalu Rose keluar dari kamarnya.
Entahlah mata Jaehyun seperti menatap kosong gatau kemana. Sejak mereka memutuskan untuk cerai, Rose seperti narkoba, mencandukan, dan tidak ingin kehilangan karena ia sangat butuh Rose di sampingnya.
Makanya dia memutuskan untuk ke rumah Rose sebentar, dan juga berniat untuk menjenguk anaknya.
Jaehyun menyapu ke seluruh sudut kamar Rose sampai matanya berhenti di frame yang di pajang di meja kecil samping kasur Rose, yang berisikan foto pernikahan mereka berdua.
Plis jangan nangis, Batin Jaehyun yang tanpa ia sadari ia mengepalkan tangannya, menahan tangisannya.
Sementara itu, Rose malah terduduk di kursi balkon. Dikiranya ia akan melakukan sesuatu, ternyata ia malah menangis.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kepaksa nikah
Fiksi PenggemarRose bisa saja berpacaran dengan lelaki mana pun, asalkan jangan dengan spesies yang disebut pilot. Apalagi di co-pilot Jaehyun, si buaya dengan mangsa terbanyak. Amit-amit kalau Rose menjadi salah satu dari beribu mangsanya. Disclaimer; Harsh words...