2. Ulang Tahun

601 76 19
                                    

Hargai karya autor dengan cara pencet bintang yang berada di sebelah kiri dan berikan komennya ya 😇

Satu vote dan satu komen berharga bangget buat aku ❤❤

***

Sejak pulang dari kegiatan study tour. Aqilla merenung dalam kamar kesayangannya. Sambil menatap ke arah jendela kamarnya yang terbuka.

"Qilla," panggil sang bunda. Namun Aqilla tidak menjawab panggilan sang bunda. Bunda duduk di sebelah anak kesayangannya. Mengecup kening anaknya dengan lembut.

"Kok Qilla sedih sih ?," tanya bunda sambil merapihkan poni Aqilla yang menutupi wajahnya ," Qilla gak suka ya , sama jalan jalannya ?," Aqilla menggeleng cepat.

Ia menatap manik bundanya dengan perasaan bersalah.
"Maafin Qilla bun, tadi pas jalan jalan sendal pemberian bunda itu putus. Qilla takut diomelin sama bunda ," jujur Aqilla tak berani menatap wajah sang bundanya .

"Wah kamu udah make sendal itu sayang ," bunda tampak senang mendengar cerita dari sang anak. Dan memberikan senyuman terbaiknya ," gak papa , kan cuman sendal . Nanti bisa dibeli lagi ," bunda mencium pipi Aqilla dengan gemas.

"Tapi sekarang udah bener lagi kok bun, " Aqilla mengeluarkan plastik putih yang berisi sendal pemberian dari sang bunda.  Sambil tersenyum lebar.

"Ini siapa yang benerin sendal Qilla?," Aqilla mengetuk ngetukan jarinya di dagu sambil mengingat nama pria yang membetulkan sendalnya yang putus.

"Namanya , abang Reza." seru Aqilla bersemangat karena berhasil mengingat nama pria tadi.

"Hmm, wajahnya seperti apa ya?, baik banget deh dia. Mau nolongin Qilla ," Aqilla mengganguk setuju sambil membayangkan wajah pria tadi.

"Dia tinggi banget bun , kulitnya kaya buah sawo punya tetangga gitu ," Aqilla terkikik menyamakan Reza dengan kulit sawo milik tetangga sampingnya.

"Hus , gak boleh gitu ." bunda mengecup kening Aqilla untuk kedua kalinya.

"Sekarang Qilla makan dulu ya , pasti laper kan?," Aqilla mengganguk dan mengikuti bundanya menuju dapur untuk mengambil makanan.

***

Hari demi hari . Sejak kepulangan Aqilla dari kegiatan study tour sekolahannya . Aqilla terus menyimpan sendal pemberian Reza. Menatapnya tanpa henti sambil membayangkan wajah pria tersebut.

Aqilla berlari kecil , menemui sang bundanya yang berada di dapur sambil memasak nasi goreng kesukaannya.

"Bun, bun," panggil Aqilla sambil berjinjit untuk melihat wajah sang bundanya, bundanya melirik ke bawah yang menampilkan sosok putri kecilnya.

Ia melepaskan celmek dan menaruhnya di meja makan. Menatap Aqilla dengan tatapan bertanya ," bunda punya spidol gak?," bunda berpikir ,rasanya ia pernah membeli spidol , namun ia lupa menaruh spidol tersebut.

"Coba Qilla cari di laci bunda , siapa tau ada . Soalnya bunda juga lupa naruhnya dimana ," tanpa pikir panjang lagi. Aqilla berlari kecil ke kamar bundanya.

Menggeledar laci bundanya satu persatu. Betapa senangnya dia saat mendapatkan benda yang Aqilla cari ,"yey dapet" Aqilla mengambil spidol berwarna hitam . Membereskan barang barang lainnya yang sudah ia keluarkan tadi .

SANG DOSENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang