5. Tatapan beradu

520 63 7
                                    

Aqilla melangkahkan kakinya menuju ruang pak Reza , berhenti di depan pintunya sambil mengatur nafasnya yang tiba tiba saja menjadi gugup tidak karuan.

Cklek

Aqilla menyembulkan kepalanya di pintu Reza ,"assalamu'alaikum pak." Reza melirik ke arah pintu sambil meletakan pulpen yang ia pegang di atas meja.

"Ini makalahnya pak," Aqilla menyerahkan makalah bersampul biru serta mengeluarkan buku tebal milik pak Reza dari dalam tasnya.

Reza diam tak bicara, suhu yang berada di dalam ruangan ini tiba tiba menjadi mencekam , membuat Aqilla menelan saliva berulang kali . Matanya tak sengaja melirik ke atas meja, ada sebuah benda bening yang pastinya terbuat dari kaca.

Dengan nama yang tertera jelas di sana 'Muhammad Syahreza Randi' . Nama Reza menginggatkan Aqilla dengan seseorang ,namun Aqilla tidak bisa jelas mengingat siapa nama Reza di masa lalunya.

Reza mengikuti arah pandang mahasiswanya ,ia menaikan sebelah alisnya bingung saat gadis didepannya terus saja menatap hiasan meja   yang bertuliskan namanya.

"Kamu boleh pergi," Aqilla mengerjap ngerjapkan matanya , sepertinya dosen ini mengusir dirinya secara halus ,"baik pak, assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam," Reza mengambil pulpen di atas meja dan kembali menulis tugasnya yang sempat tertunda.

***

Aqilla memasukan potongan bakso itu ke dalam mulutnya,"panas panas," Aqilla mengipas ngipaskan mukanya dengan tangan. Akibat terlalu lapar ia sampai lupa belum ditiup, Anin dan Ayu hanya menggeleng gelengkan kepalanya melihat tingkah sahabatnya itu.

Aqilla menambahkan tiga sendok sambal didalamnya seraya mengaduk adukan bakso miliknya yang sudah tercampur dengan sambal . Kantin yang semula diam dan sunyi atau ada beberapa gelak tawa yang terdengar.

Kini menjadi gaduh saat ada dosen yang memasuki area kantin. Ini yang membuat Reza malas berada di kantin, atau sekedar membeli sesuatu di sana . Namun karena ia sangat lapar terpaksa Reza mengharuskan dirinya untuk pergi ke kantin.

Anin dan Ayu mengikuti arah pandang teman teman yang lainnya. Kemeja berwarna putih dengan rambut yang sudah sedikit berantakan tak membuat Reza menjadi jelek dengan penampilannya saat ini.

Namun membuat ia semakin terlihat tampan ,apalagi rambutnya yang sudah terlihat tidak rapih membuat ratusan mahasiswi mengaggumi Reza , langkahnya yang lebar menjadikan dirinya sebagai pusat perhatian.

"Qilla ,Qilla." Aqilla berdehem kepada Ayu sebagai jawabannya ," ada pak Reza ,qil. Kenapa ya bisa ganteng gitu?," Anin menepuk bahu Ayu.
"Bawaan lahir kali," Ayu tertawa sesaat sambil menatap Reza diam diam.

Aqilla ikut tertawa bersama dengan Ayu ,"pak Reza itu udah nikah belum ya?" Anin mengendikan bahunya acuh.

Anin melirik ke arah Ayu ,sahabat satunya yang mengikuti acara gosipan saat pagi pagi ,"belum ,gua denger denger mah."

Aqilla dan Anin menganggukan kepalanya . Aqilla menatap tubuh kekar pak Reza dari belakang. Dari belakang saja terlihat jelas bahwa ia sangat tampan dan pria idaman para wanita, terlebih saat melihatnya dari depan.

Saat Reza berbalik. Tatapan Reza dan Aqilla sama sama bertemu ,keduanya saling memandang dalam diam ,entah  ada rasa aneh di jantung Aqilla , jantung Aqilla berdebar tak karuan ,degup jantungnya berdebar dengan kencang.

SANG DOSENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang