10. Anak kecil

349 26 0
                                    

Attention 🎉

Sebelum baca diharapkan vote dan commentnya terlebih dahulu. Jika sudah melakukan hal yang di atas, selamat membaca 😁

Bagi silent reader's, hargai karya aku dengan cara Voment nya ya.
#jangan pelit jadi orang 😆

Usahakan comment nya di tiap paragraf dong, aku mau baca baca komenan kalian 👌✔

Question time:

1. Kalau saat hujan enaknya kamu ngapain?
Kalau aku nonton tv, sambil ngeteh atau ngopi

2. Nasi goreng atau nasi kuning?

3. Sambal ijo sambal uleg?
Kalau aku sambal buatan mama gak kalah enak dari yang lain😂

***

Sepanjang pembelajaraan pak Reza tiada hentinya menatap tajam ke arah Aqilla. Aqilla yang ditatap tajam oleh dosennya itupun menundukan kepalanya.

Tatapan pak Reza membuat semua mahasiswi menjadi senyam senyum, ia kira yang ditatap adalah dirinya melainkan Aqilla bukan perempuan lainnya.

"Kamu yang disana. Fokus ke depan, dan catat materi hari ini. Bukan malah melamun seperti itu." Pak Reza menunjuk Aqilla. Aqilla terlonjak kaget sambil terbata bata.

"Su-sudah pak," ucap Aqilla tergagap. Bayangan dirinya saat berduaan di kamar mandi, membuat pikiran Aqilla tidak konsentrasi saat belajar.

Ayu menyenggol lengan Aqilla. Membuat Aqilla berdesis sebal, "apaan si?" Kesal Aqilla sambil merenggut sebal.

"Anterin gua pipis," bisik Ayu pelan. Aqilla menggelengkan kepalanya kencang, "minta anterin sama Anin gih," Aqilla menengok ke arah Anin, membuat Anin bertanya akan hal itu.

"Ah elu mah," kesalnya sambil meminta anter ke toilet dengan Anindia.

***

"Oke. Pelajarannya cukup sampai disini, kita akan bertemu lagi minggu depan. Dan untuk tugasnya paling lambat dikumpulkan besok. Tidak boleh ada alasan apapun untuk tidak mengerjakan," pak Reza memijat pelipisnya. Entah kenapa hari ini sungguh membuat dirinya lelah.

"Assalamualaikum,"

"Wa'alaikumsalam," pak Reza berjalan pelan menuju pintu keluar.

Materi terakhir adalah pelajaran pak Reza, semua sibuk berkemas untuk pulang ke rumah masing masing, Ayudia serta Anindira sibuk dengan kunci motornya yang hilang secara bersamaan.

"Lu liat kunci motor vespa gua gak?" tanya Ayu panik sambil merogoh rogoh tas kecil nan imut miliknya, "lah mana gua tau, emang gua pernah minjem punya lu. Kan beda motor dodol."

"Samaan juga!" Aqilla menyengir lebar atas jawaban dari Ayu.

"Punya lu udah ketemu An?"
K

ini giliran Ayu yang merasa kasihan pada Anin sahabatnya itu. Padahal dirinya sendiri belum menemukan kunci motornya juga.

"Belum, kok gak ada ya?"

Aqilla mengindikan bahunya acuh, menatap kasihan kepada kedua sahabatnya itu. Ia menepuk pelan pundak sahabatnya, "maap ya gua gak bisa bantu. Karena ada seminar di Blok M, dan gua gak mau melewatkan kesempatan emas itu, barangkali ada buku buku baru yang dijual murah di sana."

SANG DOSENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang