14. Cinta yang kembali bersemi

19 3 30
                                    

Siap siap baper.

Kali ini kita main romantis-romantisan dulu ya...

Semoga terhibur ...

Selamat membaca...

Jangan lupa vomment ya!! 😘😘

***

Polisi satu persatu telah meninggalkan halaman apartemen Syerli, begitupun dengan ambulans yang membawa ketiga adik tirinya. Meski tidak banyak, beberapa polisi berseragam masih ada yang berjaga, beberapa warga sipil dan penghuni apartemen juga masih tampak di sekitar area. Walau satu per satu mulai memilih kembali ke hunian masing- masing, bukan tanpa alasan tentunya. hal itu terjadi karena memang sudah tidak ada lagi tontonan menarik untuk mereka lihat, seperti adegan yang mereka saksikan beberapa saat yang lalu.

Di salah satu sudut area. Untuk sesaat, tampaknya Syerli masih hanyut dalam dekapan Bastian.
Ia terlihat lebih tenang dari sebelumnya, sudah tidak lagi terisak, air matanya pun sepertinya sudah cukup mengering. waktu tak henti berjalan, detik dan menit juga terus bergeser. Hal itu seketika menyadarkan keduanya.

Keadaan yang sudah terkendali dan tenang seakan mengingatkan mereka untuk segera mengakhiri adegan mesra di antara keduanya, hingga membuat mereka tak harus memperpanjang lagi durasi adegan yang terlihat seperti drama itu. Keduanya saling melepaskan diri, dan kembali pada realita.

Realita bahwa hubungan keduanya kini telah berbeda. Realita bahwasanya mereka sudah bukan lagi sepasang kekasih. Dan fakta bahwa mereka hanyalah mantan kekasih, hanya sosok dua orang manusia yang pernah saling mencintai, atau mungkin lebih tepatnya adalah sekedar hubungan antara seorang perwira kepolisian dengan warga sipil, polisi dan saksi korban kekerasan. Tidak lebih.

Bastian melirik arlojinya, sudah saatnya mereka pergi dari tempat itu. Syerli dan Bastian tentunya tidak lupa, urusan mereka belum tuntas dengan pihak kepolisian. Maka dari itu keduanya pun segera bergegas. Syerli berjalan lebih dulu selangkah, tentu saja dengan mudah Bastian dapat segera mengimbangi langkahnya.

Sembari menyungging senyum Bastian menuntun Syerli menuju mobilnya. Tak perlu menunggu lama, begitu tiba ia pun begegas membukakan pintu mobil untuk mantan kekasihnya itu. Dengan penuh perhatian Bastian menunggu hingga wanita itu duduk manis di tempat yang sudah ia pilihkan.

"Masuklah!!" Pintanya.

Syerli menunduk, masuk pelan-pelan ke dalamnya, lalu duduk di jog bagian depan . Bastian segera menutup pintu mobilnya, berputar, lalu masuk dan duduk tepat di kursi kemudi.

Selagi Bastian mengenakan sabuk pengaman, entah kenapa sejak tadi Syerli tak henti memandangi tangan Bastian, ekor matanya terus tertuju ke arah telapak tangannya. seperti ada yang menganggunya. Wanita muda itu terlihat tengah mencemaskan sesuatu.

Pantas saja, tangan kekar itu nyatanya terluka. Rupanya Syerli cemas karena sejak tadi ia melihat ada darah segar yang menetes dari bagian itu, ada luka menganga di sana. Untungnya tidak begitu parah, lukanya tidak besar. Sementara itu, Bastian sendiri agaknya tidak sadar jika ia sedang terluka. Maka dari itu, sebelum pria itu mulai mengemudi tanpa bertanya Syerli segera mengeluarkan scarf miliknya. Membalutkannya ke tangan Bastian, perlahan dan hati-hati.

Bastian diam-diam tersenyum.

"Ahh... Wanita ini, tak pernah berhenti membuatku berdebar. " gumamnya dalam hati.

"Aku baik-baik saja. " Ucap Bastian. Berusaha menarik tangannya yang terluka itu dari Syerli.

"Diamlah!!! Kamu harus mengikatnya agar pendarahannya tidak semakin parah." Sahut Syerli mengingatkan, sambil tetap membalut telapak tangan Bastian. "Aku pikir... Polisi hebat sepertimu tidak akan terluka. Tapi, ternyata tidak sekuat itu ya. Hemhh..."

Justice and love 5 knights  (hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang