13. Sisi lain yang terkuak

26 9 42
                                    

🔞⚠ WARNING ⚠🔞

Cerita ini berisi content kekerasan, mohon jangan ditiru. Petik nilai positifnya, buang buruknya.

Selamat membaca!!

Jangan lupa vote and commentnya ya...

***
Paginya....

Arif keluar lebih dahulu karena kesibukannya, ia harus bekerja.  sementara Pram dan Joni bersiap untuk kepulangan mereka, di bantu oleh Alex yang sengaja menyempatkan waktunya untuk Joni. Anita yang sudah mulai bekerja dengan berat hati tak bisa membantu, ia hanya sempat berbincang pagi tadi via telpon dengan Joni, untuk mengucapkan selamat atas kepulangannya.

"Tinggal ini saja kan yang harus di masukan ke mobil. " Tanya Joni pada kedua teman kecilnya itu. Sementara ia sendiri tengah bersiap , entah hendak kemana.

"Ia, ini yang terakhir. " Sahut Alex sembari menjinjing satu tas besar yang berisi pakaian Joni.

"Ya sudah, kalau begitu aku mau ke pihak administrasi dulu. Kalian duluan saja!! " Pinta Joni.

"Ok, pergilah!! " Sahut Alex.

"Tidak usah, langsung pulang saja. Semuanya sudah beres, aku sudah mengurusnya. " Potong Pram yang langsung berjalan ke luar ruangan.

Joni mengejarnya sambil setengah protes.

"Ya!! Kenapa tidak bilang padaku, aku kan bisa bayar sendiri. " Semprot Joni.

"Jangan dipikirkan!! Kita teman kan?? Jadi, sudahlah. Jalan saja!!" Sahut Pram dengan santainya.

"Tapi, tetap saja. " Keluh Joni tidak enak hati.

"Ahh.. Sudahlah Jon, Terima saja!! " Potong Alex. "Dan kamu masih seminggu lagi kan baru kerja. Untuk sementara jadi managernya saja, gantikan Andi." Usul Alex menengahi.

Pram memalingkan wajahnya.

"Ah, begitu saja. Kebetulan aku juga butuh manager, besok ada konferensi pers, hari ini ada jadwal fans meeting dan pemotretan. Ikut ke apartemenku saja!! Biar sekalian aku bisa menjagamu. " Sahut Pram setuju, ide Alex sepertinya tidak buruk.

"Ok, kalau begitu. Aku mungkin juga akan bosan kalau tidak ada yang di kerjakan . " Angguk Joni tanpa penolakan.

"Nah, bereskan. Sekarang giliranku yang akan mengurus Andi, semoga saja aku bisa secepatnya membujuk Arini untuk mencabut gugatannya dan membereskan semuanya." Tutur Alex sambil terus melangkah.

"Ok, baiklah aku ikut Pram, Alex, kamu juga semoga urusanmu cepat selesai . "

Joni menepuk pelan punggung Alex. Pram lantas mensejajarkan langkahnya dengan kedua sahabatnya itu.

"Nanti kalau ada waktu aku akan menemui Arini secara pribadi, jangan khawatir Lex!! Aku akan membantumu. Aku juga penasaran sebenarnya siapa dalang dari semua ini, walau rasanya aku bisa menebak siapa itu. "

Alex tersenyum, kemudian ketiganya dengan langkah beriringan sama-sama keluar dari gedung itu.

Setibanya di mobil , Alex hanya meletakkan barang-barang Joni di bagasi mobil Pram, kemudian ia langsung meninggalkan keduanya karena harus mengurus pekerjaan. Sementara Joni, sesuai rencana ia mengikuti Pram ke apartemennya.

Di mobil, detektiv muda itu tampak sedikit murung seperti ada yang menggangu pikirannya, dan pemandangan itu secara kebetulan tertangkap oleh penglihatan Pram. Perubahan ekspresi teman kecilnya itu tentu saja mengundang rasa penasaran Pram.

"Ada apa?? " Tanya Pram sembari tetap mengendalikan laju mobilnya dalam kecepatan sedang, ia menoleh sebentar pada Joni sebelum akhirnya ia kembali berfokus pada jalanan.

Justice and love 5 knights  (hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang