REPAIRMAN Pt. 2

824 103 4
                                    


Begitu keluar dari kamar Natasha, Tony melanjutkan langkahnya ke ruang makan, karena perutnya sudah keroncongan minta segera diisi.

Tapi belum sempat dia membuka pintu ruang makan, Tony mendengar suara petir dan teriakan nyaring dari kamar Steve.

"Astaga! Ada apa?" Tony segera berlari ke kamar Steve.

"TIDAAAAAKK!!" teriakan nyaring Steve terdengar hingga ke seluruh penjuru Avengers Tower.

Tony masuk ke kamar Steve yang langsung disambut oleh bau benda terbakar.

Steve berlutut di samping kasurnya dengan kedua tangan menutup wajahnya, mungkin sedang menangis. Sementara Thor berdiri dengan canggung di sampingnya.

Di atas kasur, tampak laptop milik Steve mengeluarkan asap tipis. Dan sepertinya dari situlah bau terbakar itu tercium.

"Ada apa ini?" Tanya Tony, menghampiri kedua pria itu.

"Anu... itu...," si Dewa Petir menunjuk laptop Steve.

Tony menyentuh laptop Steve. Panas.

"Thor merusakkan laptopku, Tony," jawab Steve, lesu.

"Aku minta maaf, wahai temanku. Tadi aku hanya ingin membantu," penyesalan tampak jelas di wajah Thor.

"Lu apain sampe gosong gini?" Tony mengamati laptop yang masih mengeluarkan asap itu.

Steve bangkit dan kemudian duduk di kursi. "Jadi gini ceritanya..."

.
.
.

(Flashback)

Steve dan Thor sedang asyik bermain game dinosaurus lompat, saat di layar laptop muncul peringatan bahwa baterai laptop akan segera habis.

"Apa maksud tulisan itu, Captain?" tanya Thor.

"Itu maksudnya laptop ini akan segera kehabisan daya dan harus dicharge," jawab Steve.

"Dicharge? Apa itu?"

"Laptop ini harus diberi listrik biar tidak mati, Thor," Steve turun dari kasur, kemudian mencari charger laptopnya.

"Listrik?" Thor meraih palunya. "Thor bisa bantu!"

Thor mengangkat palunya.

"JANGAN!" teriak Steve.

Tapi terlambat. Thor menghantamkan Mjolnir ke laptop Steve.

Dan... BOOM!

Laptop langsung gosong dan mengeluarkan asap.

"TIDAAAAAKK!!"

(Flashback end)
.
.
.

"Jadi gitu ceritanya."

Tony mengangguk-angguk setelah mendengarkan cerita Steve. Dia melirik sang Pangeran Asgard yang menundukkan kepala, merasa bersalah.

"Apa bisa kau perbaiki laptopku, Tony?" tanya Steve.

"Well, gak ada yang gak bisa gue perbaiki, sih. Tapi kalo udah gosong gini mending dibuang aja lah, Steve," ujar Tony.

"Tidak perlu khawatir, Captain! Thor akan belikan yang baru untuk Captain," Thor menepuk-nepuk pundak Steve.

"Emang lu punya duit?" tanya Tony.

"Apa itu duit?" Thor bingung.

"Uang, Thor."

"Thor tidak punya uang, tapi Thor punya emas. Banyak!" Thor tersenyum.

Tony mengeluarkan handphonenya lalu menelepon seseorang.

"Happy, tolong belikan laptop merek Apel keluaran terbaru, lalu berikan pada Captain America di kamarnya."

"Horee, laptop baru!" Steve tersenyum bahagia.

"Oke, masalah udah beres. Steve, lu tinggal nunggu Happy bawa laptop baru. Thor, lu kasih emas lu ke Happy ntar," kata Tony. "Dan buang laptop gosong itu!"

Thor dan Steve mengangguk patuh.

"Oh iya, satu lagi," kata Tony sebelum dia melangkah keluar dari kamar Steve. "Thor, jangan main-main petir di tower gue!"

Tony berjalan keluar dengan langkah pelan. Dia kembali melangkahkan kakinya ke ruang makan.

Begitu sampai di ruang makan, yang sekaligus menjadi dapur para Avengers, Tony kaget bukan kepalang.

"SIAPA YANG LAKUIN INI???" teriaknya dengan kesal.

.
.
.
.
.
.
.
.

Ada apa di ruang makan?
Apa yang terjadi di ruang makan?

Tunggu kelanjutannya di episode berikutnya 😉

Yg kemarin nebak itu teriakan Loki, salah yaa,.... Karena saat kejadian, Loki lagi jalan-jalan sama Lee heuheuheu

IMAGINE BERSAMA MARVEL AVENGERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang