MEMASAK Pt. 2

695 81 13
                                    


Cerita sebelumnya : Natasha memakan nasi goreng yang dimasak Clint dengan susah payah

"Nat, bikinin gue nasgor pleeease," Clint merengek pada sahabatnya, Natasha.

"Males gue, Clint. Lu beli aja di luar," Natasha tidak beranjak dari tempatnya.

Saat ini mereka berdua sedang bersantai di kamar Natasha. Clint berbaring di lantai sambil terus membujuk Natasha untuk memasakkan nasi goreng untuknya. Sementara Natasha berbaring di kasurnya sambil membaca majalah.

"Gue lagi berhemat, Nat. Lu mau traktir gue?" tanya Clint.

"Ogah!" jawab Natasha ketus.

"Gara-gara lu makan nasgor gue, gue jadi kelaparan gini. Tanggung jawab lu!" balas Clint tak kalah ketus.

"Beras goreng bukan nasi goreng! Racun gitu lu bilang makanan. Hampir mati gue makan masakan lu!" Natasha tak mau kalah.

"Makanya lu yang masak buat gue sekarang," Clint bangkit lalu naik ke kasur Natasha.

"Nat..," panggilnya.

Natasha tak mempedulikan panggilan Clint.

"Tasha...," panggil Clint lagi.

Natasha masih tak bergerak.

"Natalia Alianovna Romanova!" teriak Clint.

BUK!! Natasha memukul kepala Clint dengan majalah yang sedari tadi dibacanya.

"ADUH!" Clint mengelus kepalanya sambil meringis. "Napa lu mukul gue?"

"Cognitive recalibration," jawab Natasha enteng.

"Malangnyaaa nasib gueee punya temen tegaaaa ngebuuuuully sahabatnya yang lagi kelaperaaaaan," Clint bernyanyi dengan suaranya yang sumbang.

Natasha menutup kedua kupingnya. Dia berbalik lalu menendang Clint hingga jatuh dari kasur. Clint berguling-guling di lantai sambil terus berteriak dan bernyanyi.

"Clint! Berhenti nyanyi ato lu gue tembak nih!" ancam Natasha.

"Gue bakalan berhenti nyanyi asal lu masakin gue nasi goreng!"

Dan Clint terus bernyanyi.

"OKE! STOP! GUE MASAKIN LU NASI GORENG!" Natasha sudah tidak tahan lagi mendengar nyanyian Clint yang bisa merusak gendang telinga.

"YESS!" Clint melompat ke atas kasur lalu memeluk Natasha, yang dengan sigap langsung membanting Clint ke lantai. Sekali lagi Clint mengaduh sambil berguling-guling di lantai.

Natasha tersenyum, lalu bergegas melangkah ke dapur.

"Gue gak pernah bikin nasi goreng, tapi gue yakin bisa bikin yang lebih enak dari bikinan Clint. Well, setidaknya yang bisa dimakan," pikirnya.

Natasha mulai mencari nasi di dapur. Tapi nihil. Dia tidak menemukan nasi di mana pun.

"Gue harus masak nasi dulu nih," gumamnya sambil mengambil sebaskom beras dari dalam karung.

Dia melihat sekeliling ruang dapur, mencari alat yang bisa membantunya memasak nasi dengan cepat. Sebuah rice cooker!

Natasha memasukkan beras ke dalam rice cooker sambil bersenandung kecil. Lalu dia menekan tombol 'cook'. "Beres," ucapnya sambil tersenyum. "Tinggal nunggu nasinya matang."

Natasha berdiri di samping rice cooker sekitar 2 menit, lalu membuka tutup rice cooker.

"Belum matang," keluhnya. "Friday, berapa lama nasinya bisa matang?"

"Sekitar 15 menit, agen Romanoff."

Natasha menghela napas, lalu keluar dari dapur, kemudian duduk di sofa di ruang depan sambil menunggu nasinya matang. Dia mengeluarkan handphone dan bermain game untuk mengusir bosan.

Tiga puluh menit kemudian, Natasha terlonjak kaget karena mencium bau hangus dari dapur.

"Astaga!! Nasi gue hangus!!" Natasha segera berlari ke dapur. Setibanya di dapur, Natasha melihat asap hitam tipis mengepul di atas rice cooker. Dia mengambil air es dari dalam kulkas lantas menyiram rice cooker. Kemudian dia mencabut colokan rice cooker agar tidak terjadi konsleting.

"Ya ampun! Ada apa ini, kak?" Wanda dan Vision masuk ke dapur.

"Nasi gue hangus nih," gerutu Natasha.

Wanda membuka rice cooker. Asap menyembur dari dalam rice cooker membuat Wanda terbatuk-batuk. Di dasar rice cooker tampaklah beras yang kini sudah berubah warna menjadi hitam.

"Kak Natasha tadi masukin airnya berapa banyak?" tanya Wanda.

"Air? Emang harus pake air?" Natasha balik bertanya.

"Ya iyalah, kakak."

"Menurut informasi yang saya baca di internet, menanak nasi harus menggunakan air sampai batas tertentu di dalam rice cooker," sambung Vision.

"Jadi sia-sia dong gue nungguin nasinya matang dari tadi," Natasha tampak kecewa. "Mana si burung kelaperan berkicau mulu gak mau berenti."

"Burung?" tanya Wanda.

"Iya, burung peliharaan gue di kamar," jawab Natasha, mengabaikan wajah Wanda yang kebingungan.

"Mending gue pesen pake kang kurir aja dah," Natasha mengibaskan rambutnya sebelum berlalu pergi dari dapur.

Natasha melangkah naik ke kamar Clint di lantai atas, lalu masuk perlahan. Dengan berjinjit, Natasha melewati ranjau-ranjau yang bertebaran di lantai kamar Clint--- bungkus snack, anak panah, baju kotor, kulit pisang, tumpahan keripik kentang ---menuju lemari kecil di samping tempat tidur Clint. Dibukanya lemari itu, lantas dia mengeluarkan sebuah dompet dari dalamnya. Setelah mengambil selembar uang seratus ribuan, Natasha mengembalikan dompet itu ke dalam lemari. Kemudian dia pun keluar dari kamar itu, dan memesan nasi goreng secara online.

Tiga puluh menit kemudian...

Natasha membawa sepiring nasi goreng ke kamarnya. Clint yang tertidur di lantai sontak terbangun begitu mencium aroma nasi goreng yang diletakkan oleh Natasha di dekat mukanya.

"Akhirnya... nasi gorengnya datang," Clint bangkit dan segera melahap nasi goreng itu. "Lu yang masak nih?"

"Ya iyalah, emang sapa lagi?" Natasha kembali berbaring di kasurnya.

"Enak banget, Nat! Lu ternyata pinter masak!" Clint menatap Natasha dengan takjub. Dalam sekejap nasi goreng itu habis bersih tandas.

Clint kembali berbaring di lantai. Dia meraba perutnya, lalu kembali bernyanyi dengan suara sumbang. "Alangkah indahnyaaaaa dunia saat perut kenyaaang... ooooooh nikmatnya hiduuuup...."

Natasha mengabaikannya.

"Oh iya, Nat," kata Clint tiba-tiba. "Karena lu udah baik hati mau bikinin gue nasi goreng, lu bakalan gue traktir abis gue gajian ntar," Clint mengedipkan mata.

Natasha tersenyum, lalu mengangguk mengiyakan ucapan Clint.

THE END

((Lee, 08 Januari 2019))

IMAGINE BERSAMA MARVEL AVENGERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang