thirteen

6.3K 923 8
                                    

Deruan nafas memburu dan suara angin kencang yang mendominasi suara di atap saat ini.

Eunha membuang pandangannya, air matanya mendesak untuk turun. Pria di hadapannya ini adalah alasannya.

Jungkook, menatap datar perempuan itu, berusaha untuk tidak kasihan dan luluh dengan air mata buayanya.

"Gue ulangi, jangan ganggu gue sama Lisa lagi,"

"Atau, lo tau sendiri akibatnya gimana."

Eunha langsung mendongak menatap Jungkook, pandangannya tajam, "Gue ulangi juga, gue nggak mau." Katanya, penuh penekanan.

Jungkook tertawa sumbang, "Keras kepala, rupanya." Kini mata itu benar-benar menatap Eunha tajam, wajah datar dan senyuman miring membuatnya tampak seram dan berbeda.

"Oke, gue nggak segan-segan main tangan, lalu ngelaporin apa aja perbuatan lo di sekolah selama ini. Ngerokok, bolos, membully. Oh, apa perlu yang di uks g–"

"Jungkook!" Pekik Eunha, air matanya turun. Kedua lengannya yang bergetar meremas rok sekolahnya yang sengaja di potong agar terlihat lebih pendek.

"Kenapa? Lo pikir gue nggak tau aktifitas lo di sekolah ini?" Tanya Jungkook. Eunha hanya diam, menggigit bibir bawahnya sambil menunduk dalam.

"Lo pikir gue udah ketipu sama tingkah dan rayuan manis lo itu? Haha, maaf aja nih, enggak sama sekali." Ucapnya lagi. Hati Eunha merasa tertusuk, sangat sakit mendengar Jungkook berucap tajam kepadanya.

Padahal, yang ia tahu Jungkook itu anak yang manis termasuk dengan kata-katanya. Oke, inilah sisi lain dari seorang Jeon Jungkook.

Bisa menjadi menyeramkan ketika yang ia sayangi di lukai.

"Gimana? Masih kekeh buat ganggu gue sama Lisa lagi?"

Sebenarnya Jungkook sedikit kasihan kepada Eunha, ia merasa berlebihan dengan kata-katanya tadi dan barusan itu. Hingga membuatnya menangis sampai terisak.

Tapi, persetan, ia harus egois demi kebaikan dirinya dan Lisa sekarang.

Eunha mendongak kembali, menatap Jungkook dengan mata merah sehabis menangis, "Oke, gue nggak bakal ganggu lo lagi. Dan, berhenti ngucapin kata-kata tajem itu ke gue." Ucapnya lirih.

Jungkook tersenyum tipis, memasukan kedua tangannya ke saku celana, "Good girl." Setelah itu meninggalkan Eunha di atap ini sendirian.

Eunha langsung terduduk, menangis dan berteriak kencang. Tidak terima dengan kejadian barusan itu, semua itu gara-gara Lisa, iya, Lisa. Eunha sangat membenci perempuan itu.

k e r d u s

"Lisa!"

Lisa yang sedang berjalan dengan Rose langsung menoleh ke arah sumber panggilan, dilihatnya Jungkook sedikit berlari kearah dirinya.

Seakan mengerti situasi, Rose beralih meninggalkan Lisa yang membutuhkan waktu mengobrol berdua dengan Jungkook.

Rose tersenyum kecil, membayangkan betapa lucu nya Lisa dan Jungkook jika mereka pacaran.

"Gue udah selesain masalah di Eunha nya." Jungkook mengulurkan tangannya, menyerahkan ponsel yang menampilkan perekam suara.

Lisa menatap ponsel itu dengan wajah puas, begitu juga dengan perasaan nya.

"Nggak perlu kasih rekamannya, gue udah percaya. Btw, thanks, ya." Lisa membuang pandangan, lagi-lagi gengsi hanya sekedar mengucapkan terima kasih.

Senyum Jungkook mengembang, "Baikan, nih?"

"Hm."

"Woho! Bisa godain neng Lilis lagi, dong." Seru nya.

Lisa ikut tersenyum, merasa apa yang hilang dari dirinya beberapa hari ini sudah kembali lagi.

k e r d u s

Just 400+ words, hoho.

Vote n komen, jangan lupa. Thank you, guys! 😽

kerdus | jeon jungkook ft lalisa manoban (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang