Lisa tidak juga kunjung sadar sejak semalam, membuat kedua orang tua nya, Jungkook, serta teman-teman cemas.
Sedangkan Eunha, gadis itu sudah di amankan polisi.
Gadis itu, benar-benar psikopat.
Mengingat hal semalam yang terjadi pada Lisa membuat hati Jungkook terasa nyeri. Detak jantung Lisa lemah saat itu, untung saja Jungkook tidak terlambat membawa nya ke rumah sakit.
Dirinya sangat berharap tidak ada luka yang serius pada tubuh gadisnya.
"Waktu bicara hanya sepuluh menit, pergunakan dengan baik." Ucap penjaga sel, membuyarkan lamunan Jungkook.Netranya yang kini berkantung hitam itu menatap gadis di depannya dengan tajam, punggung nya menegak bersamaan dengan Eunha yang duduk di balik kaca ini.
Eunha tersenyum miring, "Hai." Ucapnya tanpa ada beban. Jungkook terkekeh sinis, dasar psikopat tidak tahu malu.
"Kenapa dateng kesini? Kangen ya, sama gue?"
Jungkook berdecih, "Jangan pd, gue cuma mau liat lo menderita sekarang ini. Gimana, sama teman-teman baru lo? Pasti lo nyaman dengan mereka, secara kalian punya hobi yang sama, dan juga kalian sama-sama penjahat, ya bukan?" Cerca Jungkook santai.
Eunha menggeram, tidak menjawab ucapan Jungkook, hanya matanya yang seakan-akan ingin membunuh Jungkook.
"Sekarang lo nggak bisa ngapa-ngapain lagi, psikopat gila," Jungkook menghela nafas lega, punggungnya kembali di sandarkan pada kursi, "Gue lega, sekolah jadi aman karena nggak ada lo."
"Di sini, lo bakal dapet akibat dari perbuatan yang udah lo lakuin, selamat ya." Ujar Jungkook seraya memberikan senyuman mengejek.
"Bangsat!" Teriak Eunha.
Jungkook mengusap kedua telinganya, "Apasi ah, berisik banget cebol."
"Gila ya lo? Kayaknya, lebih cocok masuk rumah sakit jiwa, sih. Mau gue anter ke sana?"
"Gue nggak gila, Jungkook!" Lagi-lagi Eunha teriak, "Tuh, teriak-teriak kaya orang gila. Mana image sok misterius lo itu? Palsu. Lagian, mana ada orang gila ngaku gila."
"Gimana Lisa? Apa dia udah mati?" Tanya Eunha tiba-tiba.
Jungkook menahan emosi lagi, "Dia masih sempet di selamatin, Tuhan ngasih dia kesempatan buat hidup, soalnya dia orang baik. Coba lo yang sekarat malem itu, gue jamin deh lo udah mati sekarang." Jungkook mengejeknya.
Jika tidak ada penghalang, maka Eunha sudah menampar Jungkook saat ini. Hati nya sakit, Jungkook yang di sukai olehnya mengatakan itu.
"Harusnya bener-bener gue bunuh Lisa malem itu." Ujar Eunha dengan suara rendah, Jungkook mengedikan bahu, "Telat lo mikirnya, bego sih. Untung aja ya, ayang gue gak papa." Balas pemuda bergigi kelinci itu.
Jungkook sudah kesal sekali kepada Eunha, ia ingin mengatakan kata-kata tajam yang bisa membuat Eunha kesal, malah kalimat bodoh yang keluar dari mulutnya.
Tapi, tak apa lah. Sepertinya itu cukup membuat Eunha kesal, lihat saja wajahnya sudah memerah menahan amarah.
"Waktu sudah habis."
Jungkook bangkit, ia menatap Eunha dengan pandangan jijiknya, "Lama-lama aja lo di sini, banyak temennya. Sekolah juga gak bakal nerima lo lagi, sampah."
Savage banget nggak sih gue? -Jungkook.
k e r d u s
"Pelaku terjerat pasal 354 ayat 1, barang siapa sengaja melukai berat orang lain, diancam karena melakukan penganiayaan berat dengan pidana penjara paling lama delapan tahun."
KAMU SEDANG MEMBACA
kerdus | jeon jungkook ft lalisa manoban (COMPLETE)
Fanfic"sekali lagi lo godain gue, ni sepatu melayang ke muka lo."