"Udah liat, kan?" Tanya Jungkook seraya menutup kembali laptop milik Mark yang semalam dibuat untuk meretas cctv sekolah.
Gadis cantik yang duduk di depannya ini tak berani menatap tepat ke arah mata Jungkook, matanya sibuk kesana-kemari memperhatikan buku-buku yang tersusun rapi dalam rak perpustakaan.
"Jadi, nggak ada alasan lagi buat lo ngelak, Cha."
Chaeyeon menarik nafas lalu memejamkan erat kedua matanya sebelum menjawab ucapan Jungkook, Chaeyeon menelan salivanya susah payah saat matanya sudah menatap mata Jungkook.
"Oke, itu gue." Akunya.
"Kenapa lo ngelakuin ini ke Lisa? Dia ada salah sama lo?"
Buru-buru Chaeyeon menggeleng, "B-bukan, nggak gitu, Kook."
"Terus?"
"Gue cuma di suruh aja."
Jungkook mengusap kasar wajahnya, berusaha menenangkan dirinya sendiri dengan menarik nafas dalam-dalam.
"Siapa?"
Chaeyeon tak menjawab, ia hanya menunduk dalam sembari memainkan ujung rok nya.
"Cha, kasih tau gua atau gua laporin ini ke kepsek."
"Eunha!" Seru Chaeyeon, Jungkook menyeringai, "Udah gue duga."
"Lo deket sama dia? Kenapa orang pinter kaya lo mau di suruh buat ngelakuin hal bodoh begini sih, Cha?" Kesal Jungkook, tanpa sadar suaranya meninggi, membuat beberapa anak yang sedang membaca menengok kepadanya.
"Sst, pelan-pelan ngomongnya,"
"G-gue sepupu Eunha, Kook. Waktu itu dia tiba-tiba datengin gue, dan minta tolong. Gue sama dia nggak terlalu deket sih, makanya pada nggak tau kalau kita sepupuan. Dia jarang banget minta tolong ke gue, gue nya ngga enak, jadi gue iyain tanpa tahu dia minta tolong apa. Gue juga kaget sebelumnya dan nolak, tapi dia mohon ke gue, gue jadi inget jasa keluarga dia yang bantu keluarga gue,"Jelas Chaeyeon, sedikit terbata karena ia gugup.
"Gue juga nggak mau ngelakuin ini ke Lisa, dia baik banget sama gue. Sekarang, gue merasa hina banget, Kook." Suara gadis itu mulai bergetar, tatapannya penuh penyesalan.
Sedangkan Jungkook, kini rasa kesal di dalam dirinya kembali bangkit karena Eunha. Memang benar dugaannya, perempuan itu nekat.
"Gue juga di ancem sama dia. Eunha memang cewek nakal seperti kata orang-orang itu, tapi dia baik. Akhir-akhir ini, dia berubah, itu serem banget."
"Berubah gimana?"
"Ya gini, jadi kaya psikopat. Waktu gue kerumahnya dan lewat depan kamar dia, gue nggak sengaja denger dia ngomong ‘gue bakal bunuh Lisa dan dapetin Jungkook, dia cuma punya gue’ gitu."
"Gila." Gumam Jungkook.
Jungkook segera bangkit dan keluar dari perpustakaan, meninggalkan Chaeyeon dengan perasaan bersalah nya.
k e r d u s
Sudah menjelang malam, dan Jungkook belum juga menemukan Eunha. Semua murid sudah pulang, tinggallah Jungkook seorang diri di sekolah ini.
Jungkook menuruni tangga rooftop, entah mengapa dirinya tidak ingin meninggalkan sekolah ini. Ia merasa, Eunha ada di sini, dan mendadak perasaannya menjadi tidak enak.
Ia menghidupkan ponsel nya, pukul enam lewat tujuh menit. Matahari sudah terbenam saat dirinya di lantai dua sekolah.
Sumber penerangan saat ini adalah flash dari ponselnya dan tiga lampu di koridor yang hidup.
Jungkook menghela nafas frustasi, rasa kesalnya tak sulut sejak tadi siang. Mengapa susah sekali menemukan Eunha di sekolah yang tidak seberapa besar ini?!
Dirinya sudah mengecek ke semua sudut ruangan, benar-benar semuanya. Jungkook yakin ia tidak kelupaan satu ruangan pun, dan ia tidak menemukan Eunha di sana.
Teman-temannya sudah mengecek ke rumah gadis itu, tetapi tidak ada. Jungkook semakin cemas saat memikirkan Lisa yang terus saja di teror.
Ah, Lisa! Bagaimana bisa ia melupakan kekasihnya itu. Jungkook tidak menghubunginya seharian ini.
Pemuda itu kembali merogoh sakunya, ia kembali menghidupkan ponsel seraya duduk di salah satu bangku di depan ruang bimbingan konseling.
Tiba-tiba Jungkook melebarkan matanya saat melihat notifikasi dari Lisa. 48 panggilan tak terjawab dan 120 pesan tak terbaca.
Jungkook memaki dirinya dalam hati.
Ia semakin panik saat melihat pesan terakhir yang dikirim Lisa 40 menit yang lalu.
Sweetheart
|kook!
|aku di sekap, tolonggg!!
|jungkook, kamu di mana? aku takut, bodoh!
|aku di sekolah!
|tolong..Di sekolah? Jungkook langsung bangkit dan membuka kembali pintu-pintu kelas, berharap Lisa masih ada di sana.
Masalah baru muncul lagi, sial. Berat sekali hidup ini.
Otaknya terus saja bekerja, langkahnya membawa Jungkook untuk naik kembali ke lantai tiga.
Lift sudah di matikan sejak dua jam yang lalu, jadi Jungkook menaiki tangga dengan cepat.
Keringat bercucuran dari dahinya, seragamnya juga sudah setengah basah. Tubuhnya terasa lengket, tetapi Jungkook tak menghiraukan itu.
Jungkook menarik tongkat bisbol yang tergeletak dekat ruang olahraganya, kemudian berlari tanpa menimbulkan suara.
Langkahnya terhenti di depan kelas Eunha saat mendengar teriakan bercampur isak seseorang.
Klek!
"E-eunha?!"
Betapa terkejutnya Jungkook saat melihat dua orang yang berada di dalam kelas itu.
k e r d u s
Dua orang tu, siapa aja haio?
Next?
Vomment yawww!
KAMU SEDANG MEMBACA
kerdus | jeon jungkook ft lalisa manoban (COMPLETE)
Fanfic"sekali lagi lo godain gue, ni sepatu melayang ke muka lo."