Menjelang UAS (Ujian Akhir Semester), kampus rasanya semakin sibuk dan penuh dengan mahasiswa-mahasiswa yang mengerjakan tugas akhir. Ya beginilah mahasiswa sekarang, dikasih tugas dari awal masuk semester masih saja menggunakan “SKS” Sistem Kebut Semalam hahaa.. walaupun enggak semalam tapi tetap saja menuju deadline. Termasuk gue hihihi…
Pesan masuk dari whatsapp
Pranaja :Ngampus sampe jam berapa?, aku ke kampus
You : bentar lagi juga beres, ngapain?
(close)
Fyi, sekarang gue lagi dikelas, harusnya minggu ini minggu tenang menuju UAS dan dikarenakan dosen ini jarang masuk jadi kita sekelas harus mengorbankan minggu tenang ini untuk matkul yang tidak memenuhi syarat, dan untuk soal Pranaja? Hehe ya gini deh setelah dinner tengah malam itu komunikasi gue dengannya semakin intens. Pendekatan memang masa yang paling indah hahaha pedenya gue.
*
“kalian mau kemana?”
“gue sama fitri sama maria mau ke ITC dulu beli kerudung buat dagangan stoknya udah mulai abis, lu mau ikut?” tanya Hilda
Pesan masuk whatsaap lagi
Pranaja : aku dilobi sini, mau minta tolong : (
You : sama siapa?
Pranaja : si teguh, sini deh malah berdiri disitu_-
Gue lirik ke lobby dan memang benar dia sedang disana bersama temannya, yayayaaa Teguh ini adalah teman sekelasnya yang dulu ikut nimbrung ke obrolan gue dan naja waktu di kelas pak Darian.
“jadi lo ikut ga?” Tanya Hilda lagi
“Engga deh gue disini aja nunggu Widya sama Alia” alasan gue ke Hilda padahal gue mau temenin Naja hihihi. Gue langsung samperin Naja yang lagi duduk sama Teguh, senyum manis yang gue terima saat gue duduk disebelah dia. Sedangkan teguh lagi berkutik dengan buku dan kalkulatornya.
“Bantuin, kamu kan semester 3 nih, pasti belajar giniankan? Ini aku dapet tugas dan harus dikumpulin besok lusa kan parah” sambil dia menunjukan beberapa lembar materi yang di bawa
“Ngulang ceritanya?” Sambil ku lirik dia sedikit meremehkan.
“plis lagi pusing jangan bikin bad mood” ketus diaAkhirnya aku bantu dia dan Teguh belajar sekalian membantu mereka untuk menyelesaikan tugasnya. Tak sebentar untuk menyelesaikan tugas ini karena begitu banyak soal yang diberikan beserta materinya.
“Mau minum nam? Aku pesenin ya? Mau minum apa?” tanya ia
“Apa saja boleh” sambil aku membantu Teguh menjelaskan satu materi. Kemudian dia pergi membeli minum untuk gue, dan Teguh.
Tak terasa juga hari sudah menjelang petang dan gue,Naja juga Teguh masih berkutik dengan soal-soal.“udah sore diberesin besok lagi aja, kasian kamu kayanya cape” sambil dia mengusap ujung kepala gue.
“lah elahhhhh…..” Teguh membuka suara.
Dan gue mencoba untuk terlihat biasa dengan perlakuan dia yang begitu membuat gue melting ohh NO batin gue dalam hati.
*
Hari ini libur…
Libur apaan, gue yang udah dari tadi di chat-in mulu sama si Naja suruh bantuin tugasnya lagi dikampus. Apa bisa ga dikampus ya? Di café ke sambil traktir gue gitu-_-
“Lama sekali” ucap dia.
“Hey sudah nyuruh kekampus saat gue libur, sekarang malah marah-marah bukannya traktir makanan kek, beliin minum kek, ah sialan-_-“ ketus gue.
YOU ARE READING
Just For You
ChickLitDuduk diam di koridor kampus dengan lalu lalang banyak mahasiswa. Tapi Nami masih merasakan kesepian. Ditengah panas terik dia tertawa dengan teman-temannya tapi dia tau di dalam hatinya terukir luka yang cukup dalam oleh seorang yang ia harapkan me...