=^^°^^=
Mata gue terbuka karena nada suara handphone yang bordering, ku coba mematikan nya kemudian bordering lagi. Ingin rasanya gue banting tapi gue masih sadar gue masih perlu benda tersebut. Gue melihat nama Alia terpampang dilayar smartphone gue. Gue lirik jam, menunjukan jam 16.25
Tumben sekali nelpon
"hallo" nada gue dengan malas dan kemudian menguap
"Nam Namiiiii, lo dimana?, ayooook cepet"
"paan?" masih dengan setengah sadar
"lo aja yang ngomong ni ah" terdengar gaduh antara suara Alia, dengan suara cowok yang entah siapa
"Namiiii" ucap seorang cowok yang gue tau banget suara siapa itu
"paan?" masih dengan merem merek setengah sadar
"paan,paan cepet sini, katanya mo liburan ayook besok kita pergi, jadi. Cepet sini ngumpul" ucap dia
Saat gue niat menguap sampai ga jadi, gara gara mendengar dia bilang gitu "ih kapan? Ngedadak"
"besok kita pergi, cepet sini" ucap dia
"tapi udah sore, belum priper emang mo kemana jadinya?"
"Lombok"
HAH?? LOMBOK BUSYET JAUH BANGET
"asli?" gue masih meyakini bahwa dia memang mengajak liburan ke Lombok
"iyaa cepet sini ih"
"besok pagi aja deh yaa aku berangkatnya, mo minta izin dulu juga."
"yaudah kalo gitu, Nih.. " ucap dia disana
Dia, ya Naja.. siapa lagi..Setengah hati gue seneng, setengah takut. Bagaimana cara izin gue sama mommy. Harus gue pikirkan
*
"Nam, teman-temannya udah nunggu tuh diluar"
suara mommy yang mengisi seisi rumah.Gue langsung turun dan pamit. Seperti biasa mommy Cuma berpesan " jangan pulang malam-malam"
Malam ini gue ngumpul bareng teman-teman gue. Kali ini bukan teman sekolah ataupun teman kampus melainkan teman dari embrio hiiihihi
CULITA.Entah kenapa nama itu menjadi fix nama geng kita. Berawal dari nama Mahmud, dungdeng, anti pelakor, cewe cantik, dan berakhir di culita. Culita itu nama dari gue sih haha, culita, Lucu Lita sih sebenarnya.
Karena siluar sana trend nama sosialita, ya karena gue dan teman-teman gue ga sosialita banget jadi nama Luculita mungkin bisa menjadi penggantinya sampai sekarang hahhaa..
"cuzzz, akhirnya, long time no see gaisss. Lets dugem ahaha" shofi yang sedang mengemudi
"dugem, dugem pala lo" Safar membentak.
"jadi mo kemana dong? Café mana yang akan menjadi tempat curhat kita?" shofi bertanya dengan tertawa terbahak-bahak
YOU ARE READING
Just For You
ChickLitDuduk diam di koridor kampus dengan lalu lalang banyak mahasiswa. Tapi Nami masih merasakan kesepian. Ditengah panas terik dia tertawa dengan teman-temannya tapi dia tau di dalam hatinya terukir luka yang cukup dalam oleh seorang yang ia harapkan me...