Perbaiki Kembali

6 0 0
                                    

Jangan berharap jika semuanya baik-baik aja. Kemungkinan paling buruk akan menghadapi gue.

12 februari'18

.

Pikiran gue berantakan. Sudah 5 hari ini semua terasa kacau. Dihiasi oleh perginya Naja tiba-tiba yang menitipkan luka sampai gue gabisa berpikir harus apa gue ini.

Tapi aktivitas gue pun tak boleh tertinggal Cuma gara-gara gue putus. Hari ini perdana ngampus lagi setelah Ujian kemarin dan setelah libur selama 2 mingguan

Seperti bias ague diantar Praska ke kampus. Sampainya dikampus gue berjalan dengan perasaan yang ga karuan. Tiba-tiba ada Erick di belakang, dan dia langsung memposisikan dia di sebelah gue.

“woy, lah libur dua minggu lo kurusan Nam, hahaha”

Gue tersenyum “ gue mah udah kurus dari dulu juga”

Satu hal yang buat gue berpikir, sakit hati bisa bikin kurus. Naja yang sering bilang kalau gue ngebatin oleh dia dan sekarang gue bakal jawab semua

Yaaaa!!! Gue ngebatin gara-gara Naja!!!

Masuk kelas. Masih seperti keadaan biasa, semua sama seperti biasa. Satu yang berbeda yaitu sikap Alta, Hilda, dan Ari yang mengetahui kalau gue memang baru putus.

Hari ini gue sangat banyak diam di kelas. Banyak teman-teman yang menyapa dan menanyakan ada apa dengan gue, tapi gue hanya menggeleng dan tersenyum kikuk.

Baik, matkul kali ini hanya sebagai Introduce saja ya, saya ingin mengabsen satu per satu untuk mengingat kembali muka muka kalian” ucap si dosen

Satu persatu nama-nama disebut. Dan tiba lah nama gue yang disebut

Namiastra Pratiwi”. Gue pun mengangkat tangan dan tersenyum

“Oh, iya iya. Eh sebentar, kamu itu pernah chat saya ya? Yang potonya bareng cowok anak semester atas kan ya? Yang ganteng itu?”

DEG….

“iyaa pak, iyaaa cieeeee” teriak teman-teman bersorak

Gue Cuma tersenyum kikuk, Ari yang langsung otomatis menengok gue dan mengisyaratkan kalau gue harus sabar.

Sampai Dosen pun ikut bahagia untuk kita Ja, sampai dosen pun tau kalau kita sedang baik-baik saja. Dan pintarnya kita lihai dalam menyembunyikan masalah.

Kelas selesai

Arika masih dengan wajah barbienya datang mendekati gue “ cieee…cieee…. Nam, udah berapa lama sih sama si Naja?”

Gue Cuma tersenyum..

beruntung banget lu ih Nam”

hehe

Hari ini Hilda mengajak gue untuk ikut bersama teman-teman. Entah mau apa tapi Hilda sangat memaksa.

Untuk itu gue mengiyakan ajakannya

Gue sempat terhenti, karena Hilda mengajak gue ke tempat dimana Naja sering nongkrong. Tapi Ari memaksa gue untuk terus jalan.

tenang.. gakan ketemu kok” ucap Ari dan dibalas senyuman oleh gue

Setelah sampai anak-anak menyuruh gue buat masuk ke dalam, tapi gue menolak. Gue lebih ingin diam di luar dan Hilda bersedia menemani. Mungkin hilda pun tak mau banyak membahas apa yang gue hadapi.

Teringat kembali, dan kembali.. gue sangat Rindu sama Naja..

Tiba-tiba gue mendengar suara motor yang akan keluar. Gue sangat tau suara motor itu, sangat tauuuu… gue langsung menatap Hilda sambil menggeleng dan panik, hilda meminta gue tenang dan mulai menutupi gue dengan badannya.

Just For YouWhere stories live. Discover now