Blind Date

729 87 15
                                    

Seungmin menghela napas lelah, memfokuskan diri untuk memandang apapun itu dibalik jendela untuk sekedar mengusir rasa bosannya. Disampingnya, Felix dan Jisung nampak sibuk cekikikan sambil melirik malu-malu tiga pemuda tampan yang kali ini menjadi partner kencan buta mereka. Tidak, kalian tidak salah baca. Seungmin memang harus terjebak dalam kencan buta atau istilah kerennya blind date setelah kalah dalam permainan jenga beberapa hari yang lalu.

Seungmin tahu permainan jenga kemarin hanyalah kamuflase, Ia juga lebih dari paham kalau dua sahabatnya itu berkonspirasi agar dirinya berpartisipasi dalam kencan buta yang sudah Felix siapkan jauh-jauh hari dengan dalih agar Seungmin dapat menikmati apa itu 'masa muda'. Hell, Seungmin tidak perlu yang namanya 'kencan buta' untuk menikmati masa mudanya. Tetapi, untuk menghindari rengekan serta konspirasi-konspirasi lain dari duo usil (Felix dan Jisung) itu, Seungmin dengan amat sangat terpaksa mengikuti acara tidak penting ini.

'Masa muda pantatku! Lagipula jaman sekarang siapa yang mengajak partnernya kencan di kedai sup sundae?!'

"Yang benar saja." Desisnya pelan ketika suara itu terus bergema di kepalanya.

"Jadi Seungmin-ssi?"

Seungmin melirik malas pemuda berwajah runcing dihadapannya. 'Siapa tadi namanya? Chanbin? Changbi? Changbin? Aku tidak ingat.'

"Ya?"

"Ah, tidak. Dari tadi kuperhatikan kau hanya diam saja, apa kau tidak nyaman?"

'IYA!'

Itu isi kepalanya yang berteriak. Tapi demi image 'dandy' serta 'polite' yang selalu melekat padanya yang keluar dari bibirnya hanya tawa kecil yang―sangat―dipaksakan dan sebuah gelengan."Tidak Changbin-ssi, hanya sedikit teringat tentang tugas." Sekuat tenaga menahan diri untuk tidak memutar bola matanya.

Lalu pemuda lain yang Seungmin yakini bernama Minho berdehem, memecah suasana canggung dengan mengangkat sumpitnya dan mengambil sepotong kimbab.

"Seungmin-ssi, kau harus coba kimbab disini, ini yang paling enak. Cha, katakan aaaaa..."

Brak!

Felix dan Jisung yang masih sibuk berbisik berjengit kaget, apalagi Minho. Pemuda itu sampai menjatuhkan kimbab yang tengah Ia jepit dengan sumpit yang dipegangnya.

"Oops, maaf aku tidak sengaja." Jelas pemuda yang duduk dibangku paling ujung. Dia menatap sengit―kalau Seungmin tidak salah tafsir―Minho yang kali ini mengambil potongan kimbab lain sebelum memasukkannya bulat-bulat kedalam mulutnya sendiri.

Tak lama kemudian, Jisung, yang tampaknya sudah selesai dengan 'obrolan rahasianya' bersama Felix berdehem. Pemuda itu menyelipkan rambutnya yang mulai memanjang kebalik telinga sebelum menyimpan keduan tangannya di atas meja dan mengerjap beberapa kali.

'Sial, sok manis sekali bocah ini.' Batin Seungmin dengki.

"Jadi, kudengar Minho-ssi dan Hyunjin-ssi adalah seorang penari?" tanya Jisung dengan suara dibuat mendayu, Seungmin diam-diam memasang raut ingin muntah mendengarnya.

"Hm," gumam si pemuda yang disapa Hyunjin mengiyakan.

Jisung yang mendapat respon sedemikian―tidak―antusias dari si pemuda Hwang lantas menggigit bibir bawahnya exited sebelum kembali membuka forum 'diskusinya' dengan Felix yang diikuti suara cekikikan yang mengganggu. Seungmin, untuk kesekian kalinya, memutar bola matanya malas.

"Kudengar kalian sering mengadakan busking di jalanan Myungdong, apa benar?" Kali ini Felix yang buka suara, pemuda ber-freckles itu menumpu kepalanya dengan kedua tangan."Oh, dan kudengar Changbin-ssi adalah seorang rapper, benarkah itu?"

To Be Loved [Hyunmin/Seungjin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang