Playing Cupid

495 52 4
                                    

"Kuantar sampai halte bagaimana?" Tanya Hyunjin sambil menggenggam tangan Seungmin.

Seungmin hanya tersenyum lembut, menepis pelan pegangan Hyunjin dari tangannya."Tidak perlu, kau bisa terlambat datang ke klub."

"Tapi aku benar-benar tidak enak, Minnie. Aku sendiri yang bilang akan mengantarmu pulang." Hyunjin mencebik."Lagipula aku ketuanya, terlambat bukan masalah bagiku."

Seungmin menoyor kening Hyunjin pelan, senyum kecil masih senantiasa menghiasi paras manisnya."Justru karena kau ketuanya kau harus datang tepat waktu, kau akan menjadi contoh yang buruk untuk junior kita nanti."

"Tapi Minnie... "

Brak

"Sudah dramanya?" Ujarku setengah emosi. Aku bisa merasakan tatapan tajam Hyunjin menguliti diriku, tapi persetan. Aku hanya ingin pulang secepatnya."Berhenti bersikap dramatis, lagipula Seungmin pulang bersamaku. Jadi, jangan khawatir princessmu ini bakal terluka."

Hyunjin hanya mendengus sebelum membalas."Aku justru makin khawatir jika Seungmin pulang bersamamu."

"Brengsek! Kemari kau, biar ku acak-acak wajah sok tampanmu itu!"

"Eits, mau kemana kau?" Aku bisa merasakan tarikan lembut di lengan kananku."Jangan karena ini sudah jam pulang sekolah noona jadi hilang kendali, ya?"

Aku berdecak."Tapi, Jeong... "

Jeongin hanya tersenyum kecil, melingkarkan tangan kirinya kepundakku."Ssst sudah, lebih baik kita segera pulang."Ia kemudian melirik Hyunjin."Hyunjin hyung tidak perlu khawatir pada Seungmin hyung, noona dan aku bisa menjaganya."

Hyunjin kembali mendengus, kemudian menatap Seungmin sendu."Baiklah, kau bisa pulang bersama mereka."Pemuda itu mengusap pelan rambut Seungmin sebelum mengecup keningnya lembut."Hati-hati ya, kabari aku ketika kau sampai dirumah."

'Bleh' dengusku dalam hati. Sudah biasa melihat betapa afeksionis duo sahabat ini.

"Iyaaaa.. "Pemuda manis itu terlihat balas mengecup pipi Hyunjin."Kami pergi dulu."Ia lalu berjalan kearahku, mengamit lengan kiriku sebelum meninggalkan Hyunjin dan membiarkan Jeongin mengikuti kami berdua dari belakang.

"Hyunjin itu, bukan pacar saja cerewetnya minta ampun. Bagaimana kalau kalian benar-benar berpacaran coba?" Gerutuku di sepanjang jalan menuju halte bus terdekat.

Seungmin hanya tertawa pelan."Kau ini ada-ada saja, aku dan Hyunjin tidak mungkin berpacaran."

Aku memutar bola mataku malas, bilangnya sih begitu tapi pipinya bersemu.'Dasar, memangnya apa enaknya sih terjebak friendzone selama bertahun-tahun?'

**✿❀ ❀✿**

"Ugh, aku sudah tidak tahan dengan duo bodoh itu." Erangku frustasi.

Jeongin tertawa, ia menyesap ice americanonya sambil merapikan rambutku.

"Bukan hanya noona, aku, bahkan kami juga lelah dengan ketidak pekaan mereka."

Aku mendengus lalu membenturkan kepalaku keatas meja."Setidaknya kalian mengenal mereka baru beberapa tahun terakhir, tapi aku? I have to see them danced around each other for my entire life! Coba bayangkan saja betapa muaknya aku!"

To Be Loved [Hyunmin/Seungjin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang