Chapter 5 - Rencana

24 17 4
                                    

Chapter 5 - Rencana

“Gue Frapuchino ya, Say,” kata Mbak Friska pada Mbak Dela yang berinisiatif memesankan minuman mereka.

“Oke. Lo apa Gin, Lun, Nu?” tanya Mbak Dela seperti mengabsen.

“Gue Matcha Latte aja mba,” kata Gina.

Lirikan mata Mba Dela berpindah ke Luna dan Keanu.

Cafe Latte deh,” jawab Luna cepat.

“Lo apa, Nu?” tanya Mbak Dela lagi sambil merengut.

Keanu mengetuk-ngetuk bibirnya dengan telunjuk, masih berpikir.

“Buruan!” sergah Mbak Friska kesal.

“Ih, nggak sabaran banget sih.” Keanu memajukan bibirnya. “Ya udah Americano aja.”

Setelah menarik uang layaknya kernek kopaja dari mereka, Mbak Dela segera menyambangi meja konter untuk memesan, sementara yang lainnya memilih tempat duduk.

Tidak banyak meja tersisa. Siang begini memang banyak orang nongkrong di coffee shop.
Beruntung masih ada dua tempat duduk. Untuk set empat orang dan dua orang.

Mbak Friska dan Mbak Dela duduk bersisian. Luna dan Gina duduk di depan mereka. Sementara Keanu, cowok itu menarik kursi dari meja sebelah dan duduk di antara Mbak Dela dan Gina.

Guys, minggu kita ke CFD, yuk?” usul Mbak Dela.

“Emm, boleh sih. Udah lama juga nggak ke CFD,” kata Luna.

Gina melirik ke arah Luna, seolah meyakinkan Luna atas jawabannya. Ketika Luna menggangguk pelan, Gina pun rasanya tak mungkin mengelak. Mereka sama-sama tahu posisi. Menolak berarti siap mereka nyinyir.

"Gue ikut juga deh." Gina pasrah.

“Lo juga, Nu. Gue selepet lo kalau nggak ikut!” Mbak Dela menyikut lengan Keanu, membuatnya kaget. Ponsel di tangan Keanu hampir saja jatuh.

“Buset, Mbak! Untung HP gue nggak jatuh,” dumal Keanu sambil mengelus ponselnya.

“Lagian lo sibuk main HP sendiri. Nggak sopan!” cetus Mbak Friska.

“Bukannya gitu, Mbak. Nih ada berita seru. Katanya DP lagi tengkar sama ponakannya.”

“Lah, terus apa urusannya sama lo, Nu?” Mbak Friska tersenyum meremehkan.

“Ya... nggak ada sih.” Keanu meringis.

“Ck, back to the topic, guys,” potong Mbak Dela. “Ingat ya, jam enam harus udah sampai HI.”

“Boleh ngajak pacar nggak, Mbak? tanya Keanu.

“Terserah. Gue sih nggak ngajak suami sama anak. Kebetulan mereka mau main Gokart di Sentul,” terang Mbak Dela.

“Luna boleh lho ngajak Pak Daniel,” seru Mbak Friska sok manis.

Luna mengangkat wajah sedikit. "Gue tanya dulu deh. Soalnya Daniel nggak begitu suka jogging."

“Gina juga boleh ngajak pacar,” kata Mbak Friska lagi. “Eh, tapi kalian masih LDR-an ya?”

“Pacar gue balik bulan depan kan, Mbak,” jawab Gina. Sebetulnya agak sebal, apalagi setelah mengingat pembicaraan mereka di busway kemarin.

“Duh, masih lama ya, Gin. Sabar ya lo,” kata Keanu sambil menepuk bahu Gina.

“Nanti lo sama gue aja, Gin." Mbak Friska terdengar bersemangat.

Three Little Words (Collab Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang